Managemen stres Pada kasus Hipertensi pada lansia

1. Definisi
Stres didefinisikan sebagai respon adaptif dipengaruhi oleh
karakteristik individual dan/atau proses psikologis akibat dari tindakan
situasi atau kejadian eksternal yang menyebabkan tuntutan fisik dan/atau
psikologis terhadap seseorang ( Hidayat, 2006 ). Stres adalah respon tubuh
yang sifatnya non spesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya (
Hawari, 2011 ). Stres merupakan reaksi yang tidak diharapkan muncul
disebabkan oleh tingginya tuntutan seseorang ( Wongso, 2009 ).
Managemen stres adalah koping atau upaya seseorang mampu
menanggulangi stresor psikososial dengan cara hidup yang teratur, serasi,
selaras, dan seimbang antara diri dengan Tuhan. Secara horisontal antara
dirinya sesama orang lain dan alam sekitarnya. Perubahan terkait usia
dalam peran sosial dan status kesehatan mempengaruhi jumlah dan jenis
stresor yang dialami lanjut usia. Perubahan ini secara langsung atau tidak
langsung mempengaruhi cara mengatasi stres.
18
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi stres.
Faktor yang menimbulkan stres disebut stesor menurut: Hidayat
(2006) yaitu:
a. Internal
Faktor internal stres bersumber dari diri sendiri.
b. Eksternal
Faktor eksternal bersumber dari keluarga masyarakat dan lingkungan.
Faktor yang menimbulkan stres yang dihadapi lanjut usia menurut :
Stocklager ( 2008) Adalah :
1) Kehilangan dukungan sosial.
Individu mencapai lanjut usia jaringan pendukung soasial mulai
terpecah ketika teman meninggal atau pindah. Kekuatan dan
kenyamanan yang diberikan membantu individu menahan mengatasi
kehilangan tidak ada.
2) Pensiun
3) Kehilangan pasangan
Salah satu yang terberat dialami individu adalah kematian pasangan.
4) Kematian anak usia dewasa
Anak Usia dewasa merupakan bagian penting dari jaringan dukungan
sosial lanjut usia.
5) Pengasingan keluarga
6) Perubahan citra tubuh
19
Perubahan fisik yang mempengaruhi gaya hidup dapat memperburuk
harga diri dan seksualitas.
7) Kehilangan keuangan
Lanjut usia sangat rentan terhadap penipuan keuangan.
3. Cara Managemen Stres
Definisi managemen stres adalah suatu pendekatan dengan metode
yang bersifat holistik, psikologik/psikiatrik, psikososial dan psikoreligius.(
Hawari, 2011). Managemen stres merupakan upaya mengelola stres
dengan baik bertujuan mencegah dan mengatasi stres agar tidak sampai di
tahap yang paling berat (Hidayat, 2006). Berbagai cara dapat digunakan
membantu kebutuhan pasien lanjut usia berkaitan dengan kesehatan jiwa
dan rasa emosi. Managemen stres diantaranya adalah terapi dilingkungan
pasien dan dukungan kelompok (Mc. Cann, 2002).
4. Pelaksanaan Managemen Stres
Menurut Hidayat (2006) Manajemen stres yang dapat dilakukan
adalah :
a. Mengatur diet dan nutrisi
Diet adalah jumlah makanan yang dibutuhkan oleh tubuh sedangkan
nutrisi adalah subtansi organik yang dibutuhkan untuk fungsi normal
dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemulihan kesehatan didapatkan
dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh. Jadi
mengatur diet dan nutrisi upaya yang dilakukan untuk mengatur
asupan makanan yang dibutuhkan oleh tubuh.
20
Pedoman pemberian deit dan nutrisi pada lanjut usia
1) Makanlah aneka ragam makanan
Mengonsumsi berbagai bahan makanan secara bergantian akan
menurunkan kekurangan zat gizi.
2) Makanlah sumber karbohidrat komplek (serealia, umbi) dalam
jumlah sesuai. Tujuannya adalah menjamin cukup serat.
3) Pembatasan komsumsi lemak. Tujuanya mengurangi konsumsi
lemak jenuh, trigliserida dan kolestrol yang merupakan faktor
resiko penyakit kardiovaskolar.
4) Makanlah sumber zat besi secara cukup, bergantian antara sumber
hewan (daging) dan nabati (sayuran yang segar berwarna hijau
pekat).
5) Minumlah air bersih, aman, cukup jumlahnya dan telah dididihkan.
6) Kurangi makanan, jajanan dan minuman yang tinggi gula murni
dan lemak.
7) Mengkonsumsi ikan laut untuk menu harian, membuktikan
perlindungan terjadinya aterosklerosis.
8) Gunakan garam yang beryodium membatasi penggunaan garam
mengurangi makanan yang diawetkan dan penyedap rasa.
9) Mengkonsumsi sayur dan buah-buahan berwarna hijau, kuning
/orange karena mengandung serat, vitamin C, provitamin A dan E
gunanya melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang terjadi
secara dini.
21
b. Istirahat dan tidur
Tidur adalah obat alamiah yang dapat memulihkan segala kelehan fisik
dan mental, kebutuhan mutlak mahkluk hidup terutama manusia
dilakukan 7-8 jam dalam satu hari. Jadwal tidur disesuaikan dengan
masing-masing individu minimal 4 malam dalam seminggu tidur
dalam jangka waktu 7-8 jam. Tidur sehat tidur nyenyak tanpa
gangguan mimpi - mimpi menegangkan dan menyeramkan. Pola tidur
akan membuat orang sehat, sejahtera dan bijaksana.
c. Olah raga teratur
Upaya untuk mempertahankan kesehatan yang optimal dengan olah
raga : Persiapan sebelum melaksanakan olah raga perut tidak dalam
keaadan kenyang, sebaiknya dilaksanakan pada pagi hari dan dapat
dilakukan secara kelompok atau individual.
Empat unsur kunci yang diperlukan untuk mendapatkan efek manfaat
dari olah raga adalah:
1) Intensitas.
Mengacu pada tantangan (stres) yang dihadapkan pada tubuh
untuk memproses suatu aktivitas rentang denyut jantung selam
olah raga teratur diperkirakan berada dalam rentang 60% - 80%
dari intensitas maksimal.
22
2) Frekuensiesi
Mengacu pada jumlah sesi latihan dalam seminggu. Frekuensi
yang anjurkan untuk mempertahankan tingkat kebugaran adalah 3
sesi per minggu
3) Durasi
Adalah jumlah menit persesi durasi yang dianjurkan 20 – 30 menit
per sesi latihan untuk mencapai frekuensi denyut jantung yang di
targetkan. Durasi yang dilaksanakan 10 menit keatas akan
diperoleh manfaat yang optimal dari pelaksanaan olah raga.
4) Bentuk olah raga
Jenis aktivitas khusus yang dipilih untuk menantang tubuh. Jenis
olah raga : berjalan, berlari berenang sebagai olah raga yang
menantang sistem kardiavaskuler, angkat beban menggunakan
sistem anaerobic.
Aturan keamanan pelaksanan olah raga adalah :
a) Periode pemanasan
Tujuan adalah menugkatakan frekuensi jantung secara
perlahan, sehingga tersedia cukup waktu untuk mengisi otot
yang bekerja dengan darah yang mengandung oksigen.
Memulai pemanasan dengan berjalan, lari-lari kecil atau
senam dengan intensitas rendah yang berfunsi meregangkan
otot. Peregangan sebelum pemanasan akan menyebabkan
kerusakan pada tendon atau ligament

No comments:

Post a Comment