KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobil’alamin,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat,
hidayah dan inayah-Nya, suatu kebahagiaan tiada terkira, satu keAgungan dari
Sang Pencipta Allah SWT melalui tangan dan pikiran kami Insya Allah dengan
izin-Nya kami dapat menyelesaikan serta menyajikan makalah kami yang tersusun
masih sangat sederhana.
Kami ucapkan terimakasih
kepada pembimbing kami dan semua pihak yang telah memberikan dukungan dan
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Semoga dengan adanya
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan mahasisiwi kebidanan
pada khususnya. Semoga makalah ini dapat menjadi pemandu dalam kehidupan kita.
Amin.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu demi pengembangan kreativitas kami dan kesempurnaan makalah
ini, sangat kami harapkan kritik dan saran dari para pembaca, baik dari segi
isi, istilah, serta pemaparannya untuk memperbaiki makalah
yang kami buat selanjutnya.
Yogyakarta,
5 maret 2013
penulis
Daftar
Isi
Kata
Pengantar............................................................................................. i ................................................................................................................ ................................................................................................................ ................................................................................................................ ................................................................................................................
Daftar
Isi..............................................................................................................ii
BAB
I Pendahuluan.............................................................................................1
... A.LatarBelakang........................................................................................1
... B.Tujuan.....................................................................................................1
BAB II TinjauanTeori...................................................................................2
A.Definisi...................................................................................................2
B.Penularan
HIV/AIDS dariIbukeBayi...................................................2
C.InfeksiPadaBayi....................................................................................4
D.KesehatanIbu
.......................................................................................4
E.CaraPenularan
HIV AIDS................................................................ 5
F.TandadanGejalaPenyakit
HIV AIDS................................................ 5
G.CaraPencegahan
HIV-AIDS..................................................................
6
H.PenanganandanPengobatan
AIDS................................................... 6
BAB
III Kasus................................................................................................9
ManajemenAsuhanKebidananpadaIbuHamil
(ANC)...............................10
BAB
IV Penutup...........................................................................................16
A.Kesimpulan............................................................................................16
DaftarPustaka
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
HIV merupakan salah
satu penyakit familiar dikalang umun selain itu HIV atau AIDS merupakan
penyakit yang sampai saat ini belum ada obatnya. Kebanyakan HIV atau AIDS
terjadi pada kalang remaja karena kurangnya pengetahuan mereka tentang bahaya
seks bebas. .HIV merupakan penyakit menakutkan
ini masih salah satu penyebab utama kematian di antara laki-laki dan perempuan
dan berkembang dan negara maju. virus HIV mungkin ditularkan dari satu orang ke
orang lain melalui darah, alat kelamin, cairan ASI yang terinfeksi dan darah,
sperma pria yang terinfeksi. penularan virus ini dapat terjadi selama transfusi
darah, hubungan seks tanpa alat pengaman atau dapat ditularkan melalui jarum
suntik.
Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.
Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.
B.
TUJUAN
1.
Mengetahui definisi
penyakit HIV AIDS
2.
Mengetahui penyebab
dan gejala penyakit HIV AIDS
3.
Mengetahui pengaruh
penyakit HIV AIDS pada kehamilan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
HIV merupakan salah satu penyakit familiar dikalang umun
selain itu HIV atau AIDS merupakan penyakit yang sampai saat ini belum ada
obatnya.Kebanyakan HIV atau AIDS terjadi pada kalang remaja karena kurangnya
pengetahuan mereka tentang bahaya seks bebas..HIV merupakan penyakit menakutkan ini masih salah satu penyebab
utama kematian di antara laki-laki dan perempuan dan berkembang dan negara
maju.virus HIV mungkin ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui darah,
alat kelamin, cairan ASI yang terinfeksi dan darah, sperma pria yang
terinfeksi. penularan virus ini dapat terjadi selama transfusi darah, hubungan
seks tanpa alat pengaman atau dapat ditularkan melalui jarum suntik.
Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan.Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.
Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan.Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.
B.
TUJUAN
1.
Mengetahui
definisi penyakit HIV AIDS
2.
Mengetahui
penyebab dan gejala penyakit HIV AIDS
3.
Mengetahui
pengaruh penyakit HIV AIDS pada kehamilan
BAB II
TINJAUAN
TEORI
A.
DEFINISI
AIDS (Acquired Immune
Deficiency Syndrome) adalah suatu penyakit yang ditimbulkan sebagai dampak
berkembang biaknya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) didalam tubuh
manusia, yang mana virus ini menyerang sel darah putih (sel CD4) sehingga
mengakibatkan rusaknya sistem kekebalan tubuh.Hilangnya atau berkurangnya daya
tahan tubuh membuat si penderita mudah sekali terjangkit berbagai macam
penyakit termasuk penyakit ringan sekalipun.
Virus HIV menyerang
sel putih dan menjadikannya tempat berkembang biaknya Virus.Sel darah putih
sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh.Tanpa kekebalan tubuh maka
ketika tubuh kita diserang penyakit, Tubuh kita lemah dan tidak mampu melawan
penyakit yang datang dan akibatnya kita dapat meninggal dunia meski terkena
influenza atau pilek biasa.
Ketika tubuh manusia
terkena virus HIV maka tidaklah langsung menyebabkan atau menderita penyakit
AIDS, melainkan diperlukan waktu yang cukup lama bahkan bertahun-tahun bagi
virus HIV untuk menyebabkan AIDS atau HIV positif yang mematikan.
HIV, virus penyebab
AIDS, dapat menular dari ibu yang terinfeksi HIV ke bayinya.Tanpa upaya
pencegahan, kurang-lebih 30 persen bayi dari ibu yang terinfeksi HIV menjadi
tertular juga.Ibu dengan viral load tinggi lebih mungkin menularkan HIV kepada
bayinya.Namun tidak ada jumlah viral load yang cukup rendah untuk dianggap
"aman".Infeksi dapat terjadi kapan saja selama kehamilan, namun
biasanya terjadi beberapa saat sebelum atau selama persalinan. Bayi lebih
mungkin terinfeksi bila proses persalinan berlangsung lama. Selama persalinan,
bayi yang baru lahir terpajan darah ibunya. Meminum air susu dari ibu yang
terinfeksi dapat juga mengakibatkan infeksi pada si bayi. Ibu yang HIV-positif
sebaiknya tidak memberi ASI kepada bayinya. Untuk mengurangi risiko infeksi
ketika sang ayah yang HIV-positif, banyak pasangan yang menggunakan pencucian
sperma dan inseminasi buatan.
B.
PENULARAN HIV/AIDS DARI IBU KE BAYI
Virus HIV ditemukan
dalam cairan tubuh manusia, dan paling banyak ditemukan pada darah, cairan
sperma dan cairan vagina. Pada cairan tubuh lain bisa juga ditemukan, misalnya
air susu ibu dan juga air liur, tapi jumlahnya sangat sedikit.
Sejumlah 75-85%
penularan virus ini terjadi melalui hubungan seks (5-10% diantaranya melalui
hubungan homoseksual), 5-10% akibat alat suntik yang tercemar (terutama para
pemakai narkoba suntik yang dipakai bergantian), 3-5% dapat terjadi melalui
transfusi darah yang tercemar.
Infeksi HIV sebagian
besar (lebih dari 80%) diderita oleh kelompok usia produktif (15-50 tahun)
terutama laki-laki, tetapi proporsi penderita wanita cenderung meningkat.
Infeksi pada bayi dan
anak-anak 90% terjadi dari ibu yang mengidap HIV.sekitar 25-35% bayi yang
dilahirkan ibu yang terinfeksi HIV, akan tertular virus tersebut melalui
infeksi yang terjadi selama dalam kandungan, proses persalinan dan pemberian
ASI.
Dengan pengobatan antiretroviral pada ibu hamil trimester terakhir, resiko
penularan dapat dikurangi menjadi 8%.
Ibu HIV-positif
dapat mengurangi risiko bayinya tertular dengan:
1.
Mengkonsumsi obat antiretroviral (ARV)
Resiko
penularan sangat rendah bila terapi ARV (ART) dipakai.Angka penularan hanya 1 persen bila ibu memakai ART. Angka ini kurang-lebih 4 persen bila ibu memakai AZT
selama minggu enam bulan terahkir kehamilannya dan bayinya diberikan AZT selama
enam pertama hidupnya.Namun jika ibu tidak
memakai ARV sebelum dia mulai sakit melahirkan, ada dua cara yang dapat
mengurangi separuh penularan ini. AZT dan 3TC dipakai selama waktu persalinan, dan untuk ibu dan bayi selama
satu minggu setelah lahir. Satu tablet nevirapine pada waktu mulai sakit
melahirkan, kemudian satu tablet lagi diberi pada bayi 2–3 hari setelah
lahir. Menggabungkan nevirapine dan AZT selama persalinan mengurangi penularan
menjadi hanya 2 persen. Namun, resistansi terhadap nevirapine dapat muncul pada
hingga 20 persen perempuan yang memakai satu tablet waktu hamil. Hal ini
mengurangi keberhasilan ART yang dipakai kemudian oleh ibu. Resistansi ini juga
dapat disebarkan pada bayi waktu menyusui. Walaupun begitu, terapi jangka
pendek ini lebih terjangkau di negara berkembang.
2.
Menjaga proses kelahiran tetap singkat waktunya
Semakin lama proses kelahiran, semakin besar risiko
penularan. Bila si ibu memakai AZT dan mempunyai viral load di bawah 1000,
risiko hampir nol. bu dengan viral load tinggi dapat mengurangi risiko dengan
memakai bedah Sesar.
3.
Menghindari menyusui
Kurang-lebih 14 persen bayi terinfeksi HIV melalui ASI
yang terinfeksi. Risiko ini dapat dihindari jika bayinya diberi pengganti ASI
(PASI, atau formula).
Namun jika PASI tidak diberi secara benar, risiko lain pada bayinya menjadi
semakin tinggi. Jika formula tidak bisa dilarut dengan air bersih, atau masalah
biaya menyebabkan jumlah formula yang diberikan tidak cukup, lebih baik bayi
disusui. Yang terburuk adalah campuran ASI dan PASI. Mungkin cara paling cocok
untuk sebagian besar ibu di Indonesia adalah menyusui secara eksklusif (tidak
campur dengan PASI) selama 3-4 bulan pertama, kemudian diganti dengan formula
secara eksklusif (tidak campur dengan ASI).
C. INFEKSI PADA BAYI
Jika dites HIV, sebagian besar bayi yang dilahirkan oleh ibu HIV-positif
menunjukkan hasil positif. Ini berarti ada antibodi terhadap HIV dalam
darahnya. Namun bayi menerima antibodi dari ibunya, agar melindunginya sehingga
sistem kekebalan tubuhnya terbentuk penuh. Jadi hasil tes positif pada awal
hidup bukan berarti si bayi terinfeksi.
Jika bayi ternyata terinfeksi, sistem kekebalan tubuhnya akan membentuk
antibodi terhadap HIV, dan tes HIV akan terus-menerus menunjukkan hasil
positif. Jika bayi tidak terinfeksi, antibodi dari ibu akan hilang sehingga
hasil tes menjadi negatif setelah kurang-lebih 6-12 bulan.
Sebuah tes lain,
serupa dengan tes viral load dapat dipakai untuk menentukan apakah bayi
terinfeksi, biasanya beberapa minggu setelah lahir. Tes ini, yang mencari virus
bukan antibodi, saat ini hanya tersedia di Jakarta, dan harganya cukup mahal.
D. KESEHATAN IBU
Penelitian baru menunjukkan bahwa perempuan HIV-positif yang hamil tidak
menjadi lebih sakit dibandingkan yang tidak hamil. Ini berarti menjadi hamil
tidak mempengaruhi kesehatan perempuan HIV-positif.
Namun, terapi jangka pendek untuk mencegah penularan pada bayi bukan
pilihan terbaik untuk kesehatan ibu. ART adalah pengobatan baku. Jika seorang
perempuan hamil hanya memakai obat waktu persalinan, kemungkinan virus dalam
tubuhnya akan menjadi resistan terhadap obat tersebut. Hal ini dapat
menyebabkan masalah untuk pengobatan lanjutannya.
Seorang ibu hamil sebaiknya mempertimbangkan semua masalah yang mungkin
terjadi terkait ART:
1. Jangan memakai ddI bersama dengan d4T dalam ART-nya
karena kombinasi ini dapat menimbulkan asidosis laktik dengan angka tinggi.
2. Jangan memakai efavirenz atau indinavir selama kehamilan.
3. Bila CD4-nya lebih dari 250, jangan mulai memakai
nevirapine.
4.
Beberapa dokter mengusulkan perempuan berhenti pengobatannya pada triwulan
pertama kehamilan.
E.
CARA PENULARAN HIV/AIDS
1.
Utamanya melalui hubungan seks
yang tidak aman ( tanpa kondom ) dengan pasangan yang sudah tertular, baik
melalui hubungan seks vaginal, oral, maupun anal ( Anus ).
2.
Memakai jarum suntik bekas dipakai orang yang terinfeksi virus HIV.
3.
Menerima transfusi
darah yang terinfeksi virus HIV.
F. TANDA DAN GEJALA PENYAKIT AIDS
Seseorang yang
terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala
yang khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung
daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi
membaik, orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan
perlahan kekebelan tubuhnya menurun/lemah hingga jatuh sakit karena serangan
demam yang berulang. Satu cara untuk mendapat kepastian adalah dengan menjalani
Uji Antibodi HIV terutamanya jika seseorang merasa telah melakukan aktivitas
yang berisiko terkena virus HIV.
Adapun tanda dan
gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya adalah seperti
dibawah ini :
Saluran
pernafasan.Penderita
mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti
terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia).Tidak jarang diagnosa pada stadium
awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.
Saluran
Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti
hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada
rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.
Berat
badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu
kehilangan berat badan
tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy
didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena
gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan
diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.
System
Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan
kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan
dan respon anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral)
akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek
tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.
System
Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air
(herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit
yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami
infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering berbercak
(kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.
Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita
seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal
terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan
dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit
cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan
rongga (tulang) pelvic dikenal sebagai istilah ‘pelvic inflammatory disease
(PID)’ dan mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal).
G. CARA PENCEGAHAN HIV - AIDS
cara pokok untuk mencegah penluaran HIV-AIDS yaitu :
1.
Tidak melakukan hubungan seks pra nikah atau hubungan seks bebas baik oral
vaginal, anal dengan orang yang terinfekasi
2. Saling setia, hanya melakukan hubungan seks dengan
pasangan yang sah.
3. Pemakaian kondom dapat mengurangi tetapi tidak dapat
menghilangkan sama sekali resiko penularan HIV/AIDS.
4. Tolak penggunaan narkoba ,khususnya narkoba suntik.
5. Jangan memakai jarum suntik bersama.
6. Hindari hubungan seksual sampai pengobatan antibiotik
selesai.
7. Sarankan juga pasangan seksual kita untuk diperiksa guna
mencegah infeksi lebih jauh dan mencegah penularan
8. Wanita tuna susila agar selalu memeriksakan dirinya
secara teratur, sehingga jika terkena infeksi dapat segera diobati dengan benar
9.
Pengendalian penyakit menular seksual ini adalah dengan meningkatkan
keamanan kontak seks dengan menggunakan upaya pencegahan.
H. PENANGANAN DAN PENGOBATAN AIDS
Kendatipun dari berbagai negara terus melakukan researchnya dalam mengatasi
HIV AIDS, namun hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum
maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit
AIDS. Adapun tujuan pemberian obat-obatan pada penderita AIDS adalah untuk
membantu memperbaiki daya tahan tubuh, meningkatkan kualitas hidup bagi meraka
yang diketahui terserang virus HIV dalam upaya mengurangi angka kelahiran dan
kematian.
Antibiotik adalah pengobatan untuk gonore. Pasangan seksual juga harus
diperiksa dan diobati sesegera mungkin bila terdiagnosis gonore. Hal ini
berlaku untuk pasangan seksual dalam 2 bulan terakhir, atau pasangan seksual
terakhir bila selama 2 bulan ini tidak ada aktivitas seksual. Banyak
antibiotika yang aman dan efektif untuk mengobati gonorrhea, membasmi
N.gonorrhoeae, menghentikan rantai penularan, mengurangi gejala, dan mengurangi
kemungkinan terjadinya gejala sisa.
Pilihan utama adalah penisilin + probenesid. Antibiotik yang dapat
digunakan untuk pengobatan gonore, antara lain:
1. Amoksisilin 2 gram + probenesid 1 gram, peroral
2. Ampisilin 2-3 gram + probenesid 1 gram. Peroral
3.
Azitromisin 2 gram, peroral
4. Cefotaxim 500 mg, suntikan Intra Muskular
5. Ciprofloxacin 500 mg, peroral
6. Ofloxacin 400 mg, peroral\
7. Spectinomisin 2 gram, suntikan Intra MuskularObat-obat
tersebut diberikan dengan dosis tunggal.
Pengobatan pada Hamil/menyusui
Pada wanita hamil tidak dapat diberikan obat golongan kuinolon dan
tetrasiklin. Yang direkomendasikan adalah pemberian obat golongan sefalosporin
(Seftriakson 250 mg IM sebagai dosis tunggal). Jika wanita hamil alergi
terhadap penisilin atau sefalosporin tidak dapat ditoleransi sebaiknya
diberikan Spektinomisin 2 gr IM sebagai dosis tunggal. Pada wanita hamil juga
dapat diberikan Amoksisilin 2 gr atau 3 gr oral dengan tambahan probenesid 1 gr
oral sebagai dosis tunggal yang diberikan saat isolasi N. gonorrhoeae yang sensitive
terhadap penisilin. Amoksisilin direkomendasikan unutk pengobatan jika disertai
infeksi C. trachomatis.
BAB
III
KASUS
Seorang ibu umur 23 tahun, HPHT 5 November 2012, HPL 12 Agustus 3013, umur
kehamilan 23 minggu. Ibu mengeluh menggigil dan nafsu makan turun dan demamsatu bulan lebih disertai batuk,berat badan turun.
Ibu mengatakan pekerjaannya hanya dirumah mengurus rumah tangga dansuaminya bulan
bekerja sebagai tukang becak dan jarang pulang.Ibu selama ini belum lebi,menggunakan
alat kontrasepsi apapun.
ASUHAN
KEBIDANAN PATOLOGN PADA NY M G1P0A0
UMUR
KEHAMILAN 23 MINGGU DENGAN KEHAMILAN PATOLOGI
DI
BPM HARAPAN BUNDA
Tanggal 5 maret 2012 jam 10.00 wib
I.
PENGKAJIAN DATA
A.
Data subjektif
Biodata
Nama : Ny.M
Nama : Tn.L
Umur :23 tahun
Umur : 25 tahun
Suku/
bangsa : Islam Suku/
bangsa : Islam
Agama : Jawa/Indonesia Agama : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jln.Karya Bakti Alamat
:Jln.KaryaBakti
1. Keluhan
utama
Kel Ibu mengatakan
sering menggigil, nafsu makan berkurang dan demam sebulan lebih disertai batuk.
2. Riwayat Perkawinan
Kawin 1 kali, kawin pertama umum 21 tahun dengan suami sekarang 2 tahun
3. Riwayat Menstruasi
Menarche :umur 11 tahun
Siklus :28 hari
Konsistensi :Teratur
Lama :7 hari.
Sifat darah : Encer/ beku.
Bau : khas
Fluor albus : ya
Dismenorroe : ya
HPHT : 05-11-2012
HPL :12-08-2013
4.
Riwayat Kehamilan ini
a.
Riwayat ANC
Trimester I : 1 kali
Keluhan
mual, muntah
Trimester II :
1 kali
Keluhan
nafsu makan turun
b.
Pergerakan janin yang pertama pada umur kehamilan 20
minggu, pergerakan janin dalam 24 jam terakhir
10 kali
c. Keluhan yang dirasakan :
Ibu mengatakan
nafsu makan berkurang, badan terasa lemas dan demam
d. Pola Nutrisi : Makan Minum
Frekuensi : 1x1 sehari 8
gelas sehari
Macam : Sayur,
lauk, nasi buah, air putih
Keluhan : ibu
tidak nafsu makan
Pola Eliminasi : BAB BAK
Frekuensi : 2x sehari 5x sehari
Warna : Kuning Kuning Jernih
Bau : Khas Khas
Konsisten : Lembek Cair
Jumlah : Tidak
terkaji Tidak
terjadi
e.
Personal Hygiene
Kebiasaan mandi : 2 kali sehari
Kebiasaan membersihkan alat kelamin :
Setiap selesai BAB dan BAK
Kebiasaan
mengganti pakaian dalam : 2 kali sehari
Jenis pakaian dalam yang digunakan : Kain katun
f.
Imunisasi
TT 1 tanggal :15
desember 2012
TT 2 tanggal :5
januari2013
5 Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Tidakada
6
Riwayat kontrasepsi
Belum pernah menggunakan alat kontrasepsi
7 Riwayat Kesehatan.
a. Riwayat
kesehatan sekarang
Ibu mengatakan suaminya
menderita HIV AIDS
b. Riwayat kesehatan
dahulu
Ibu mengatakan tidak pernah
menderita penyakit menular seperti TBC, PMS, HIV/AIDS dan Hepatitis.
c. Kebiasan-kebiasaan
Merokok :
Tidak Ada
Minum jamu-jamuan :
Tidak Ada
Minum-minuman keras :
Tidak Ada
8.
Keadaan Psiko Sosial Spiritual
a. Kelahiran ini :
Diinginkan
b. Pengetahuan ibu tentang kehamilan dan keadaan
sekarang :
Ibu belum mengetahui tanda “ bahaya pada kehamilan, dan
keadaannya sekarang”
c. Penerima ibu terhadap kehamilan saat ini :
Ibu menerima
kehamilan ini dengan rasa bahagia
d. Tanggapan keluarga terhadap kehamilan :
Suami dan keluarga menerima kehamilan dengan bahagia
e. Ketaatan ibu dalam beribadah :
Ibu taat beribadah
II. PEMERIKSAAN FISIK (DATA
OBJEKTIF)
1.
Pemeriksaan Fisik
a.Keadaan umum :
Baik
b. Kesadaran :
Composmeritis
c.Tanda Vital :
Tekanan darah :
100/ 80 mmHg
Nadi :
72 kali per menit
Pernafasan :
20 kali per menit
Suhu :
38c
d. TB :
150 cm
BB :
Sebelum hamil 47 kg, BB sekarang 45 kg
e. Kepala dan leher
Edema wajah :
Tidak Ada
Mata Mata : Konjungtiva pucat, sklera putih
Mulut Mulut : gigi tidak berlubang, tidak ada karies, tidak ada sariawan
dan bersih
Leher Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tyhroid
f. Payudara
Bentuk Bentuk : Simetris
Aerola Warna : Hitam Kecoklatan
Puting S Putting : Menonjol
Colostru Kelainan : Tidak Ada
g. Abdomen
Bekas Luka :
Tidak ada bekas luka
Strie gravidarum :
Ada
Palpasi Leopold
Leopold I : bagian fundus teraba
bulat, melenting.
Leopold
II :Bagian
kanan teraba panjang seperti papan keras, dan bagian kiri teraba kecil-kecil.
Leopl
Leopold III : Teraba bagian keras, bulat, tidak
melenting.
Leopold IV : Bagian bawah janin belum masuk panggul
Mc
Donald : 20 cm
TBJ :
(20-12)x155= 1.240 gram
Aukultasi DJJ :
135x/menit
g. Ekstremitas
Edema :
Tidak Ada
Varices :
Tidak Ada
Refleks Patella :
(+)
Kuku :
Bersih dan Pendek
h. Genetalia
luar
Tanda chadwich :
Ada
Varices :
Tidak Ada
Bekas luka :
Tidak Ada
Pengeluaran :
Tidak Ada
i. Anus
Haemoroid :
Tidak ada
3. Pemeriksaan Penunjang
tgl 2 maret 2013
- Pemeriksaan test darah ELISA
- Pemeriksaan Hb 9 Gram%
II. INTERPRETASI DATA
A.
Diagnosa kebidanan
Ny M 23 tahun G1P0A0
umur kehamilan 23 minggu janin tunggal.hidup, intra uteri,puka,preskep.
Data
Dasar :
DS
:
Ibu
mengatakan umurnya 23 tahun
Ibu
mengatakan ini kehamilan yang pertama
Ibu
mengatakan tidak pernah keguguran
Ibu
mengatangan demam sudah sebulan lebih disertai batuk dan berat badab turun
Ibu
mengatak HPHT 5 November 2012
DO
:
Palpasi
Leopold I :
bagian fundus teraba bulat, lunak, melenting
Leopold
II :
Bagian kanan ibu teraba panjang seperti papan,kerasdan bagian kiri ibu teraba
kecil-kecil atau ekstermitas
Leopold
III :
Bagian bawah teraba bulat karas tidak melenting.
Leopold
:
kedua tangan belum ketemu.
Mc
Donald :
20 cm
TBJ
:
(20-12)x155 = 1.240 gram
DJJ
:
135x/menit
Hb
:
9 gr%
B.
Masalah
Ibu
nampak cemas,pucat dan menggigil.
C.
Kebutuhan
KIE
pola nutrisi dan memberikan tablet Fe
III.
DIAGNOSA POTENSIAL
Pada
ibu dapat terjadi AIDS,kematian
Pada
janin dapat terjadi premature, BBLR,
meningkatkan infeksi pada janin.
IV.
ANTISIPASI SEGERA
Melakukan
rujukan dan kolaborasi dengan dokter Sp.OG
V.
PERENCANAAN
Tanggal
5 maret 2013 jam 10.05 wib
1.
Beritahu hasil
pemeriksaan ibu dan janin kepada keluarga
2. Beritahu
ibu KIE tablet Fe
3. Beritahu
ibu konseling tentang pola nutrisi.
4. Beri
ibu dukungan atau support mental.
5. Beri
tahu keluarga untuk tetap memberi semangat pada ibu.
6. Beritahu
ibu konseling tentang pola istirahat dan personal hygine.
7.
Kolaborasi dengan
dokter Sp.OG dan segera rujuk untuk penanganan selanjutnya
VI. PELAKSANAAN
Tanggal 5 maret 2013
jam 10.15 wib
1.
Memberitahukan hasil
pemeriksaan kondisi ibu dan janinnya kepada keluarga.
2. Memberikan
tablet Fe dan menganjurkan untuk minum sebelum tidur.
3. Memberikan
dukungan dan semangat pada ibu.
4. Menganjurkan
ibu untuk makan-makanan yang bernutrisi seperti banyak mengandung vitamin,
protein.
5. Menganjurkan
ibu untuk banyak istirahat dan jara menjaga personal hygine.
6. Berkolaborasi
dengan dokter Sp.OG dan segera rujuk untuk penanganan selanjutnya
VII.
EVALUASI
Tanggal
5 maret 2013 jam 10.30 wib
1.
keluarga pasien
memahami dan mengerti tentang keadaan pasien.
2.
Ibu bersedia minum
tablet Fe.
3.
Ibu mengerti dengan
dukungan yang diberikan.
4.
Ibu bersedia.
5.
Ibu mengerti dan
memahami makan-makanan yang bernutrisi dan cara menjaga personal hygine.
6.
Keluarga bersedia
melakukan rujukan.
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Virus
HIV menyerang sel putih dan menjadikannya tempat berkembang biaknya Virus.Sel
darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh.Tanpa kekebalan
tubuh maka ketika tubuh kita diserang penyakit, Tubuh kita lemah dan tidak
mampu melawan penyakit yang datang dan akibatnya kita dapat meninggal dunia
meski terkena influenza atau pilek biasa.
Ketika
tubuh manusia terkena virus HIV maka tidaklah langsung menyebabkan atau
menderita penyakit AIDS, melainkan diperlukan waktu yang cukup lama bahkan
bertahun-tahun bagi virus HIV untuk menyebabkan AIDS atau HIV positif yang
mematikan.
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Virus
HIV menyerang sel putih dan menjadikannya tempat berkembang biaknya Virus. Sel
darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan
tubuh maka ketika tubuh kita diserang penyakit, Tubuh kita lemah dan tidak
mampu melawan penyakit yang datang dan akibatnya kita dapat meninggal dunia
meski terkena influenza atau pilek biasa.
Ketika
tubuh manusia terkena virus HIV maka tidaklah langsung menyebabkan atau
menderita penyakit AIDS, melainkan diperlukan waktu yang cukup lama bahkan
bertahun-tahun bagi virus HIV untuk menyebabkan AIDS atau HIV positif yang
mematikan.
DAFTAR PUSTAKA
Rukiah, Ai
Yeyeh S.Si.T, “ Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan)”, Jakarta: Trans Info
Media, 2010.
Prawirohardjo,
Sarwono, “Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal “,
Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2009