KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah ASKEB IV dengan judul “ Kehamilan dengan
Penyakit Gangguan Jiwa (depresi dan psikosa)”.
Makalah ini disusun sebagai
upaya memenuhi kebutuhan materi belajar-mengajar untuk mata kuliah ASKEB IV.
Dalam penulisan makalah ini
juga tidak lepas dari dukungan berbagai pihak sehingga penulisan makalah ini
dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada
dosen pengajar Askeb IV. Sebagai dosen mata kuliah ASKEB IV yang telah
membimbing penulis. Tidak lupa kepada teman-teman yang telah memberi dukungan
dan semangat kepada penulis.
Penulis menyadari walaupun
sudah berusaha sekuat kemampuan yang maksimal, mencurahkan segala pikiran dan
kemampuan yang dimiliki, makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
baik dari segi bahasa, pengolahan, maupun dalam penyusunan.Untuk itu, penulis
sangat mengharapkan kritik yang sifatnya membangun demi tercapai suatu
kesempurnaan dalam memenuhi kebutuhan dalam bidang mata ajar Askeb IV. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.
Yogyakarta, Maret 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah kehamilan merupakan episode dramatis terhadap
kondisi biologis,perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang wanitayang
pernah mengalaminya. Perubahan
kondisi fisik dan emosional yang kompleks memerlukan adaptasi
terhadappenyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik
antara keinginanprokreasi, kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma-norma
sosiokultural dan persoalandalam kehamilan itu sendiri ( misalnya adanya
perubahan tubuh dan hormonal, kehamilannya tersebut tak
diinginkan, jarak kehamilan yang terlalu dekat, riwayat keguguran ataupun
riwayat obstetric buruk lainnya ) dapat merupakan pencetus berbagai reaksi
psikologis, mulai dari reaksi emosional ringan, hingga ke tingkat gangguan
jiwa( psikosis ) yang berat. Namun, ini bukan lah hal
yang mengherankan karena ovulasi
danhaid juga dapat menimbulkan
psikosis. Penderita sembuh setelah anaknya lahir, akantetapi dalam kehamilan berikutnya biasanya penyakitnya timbul lagi. Eklamsia daninfeksi dapat pula disertai atau disusul oleh psikosis.
Selain itu psikosis dapat menjadi lebih berat dalam
kehamilan .Berdasar darmasalah di atas, maka dalam makalah ini akan dibahas
mengenai kelainan jiwa dalam kehamilan ( depresi,
psikosa) dengan tujuan agar masyarakat,terutama
wanita hamil lebih banyak tentang hal tersebut, mulai dari bentuk-bentuk
atau jenisnya sampai cara penanganannya.
Dengan mengetahuinya, maka diharapkan merekayang
menganggap kehamilan adalah boomerang dapat meyadari bahwa hal itu
adalahfisiologis dan peristiwa kodrati yang harus dilalui dan agar mereka dapat
menyesuaikandiri sehingga tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan
dalam hubungannya denganperubahan
emosional.
B. Rumusan Masalah
Berdasar
dari latar belakang di atas, maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut :
a. Apakah pengertian depresi dan psikosa itu?
b. Apakah penyebab dari depresi dan psikosa itu?
c. Apakah tanda dan gejala dari depresi dan psikosa
itu?
d. Bagimana penanganan dari depresi itu?
e. Bagaimana penatalaksanaan dari depresi itu?
f. Bagaimanakah penularan dari deppresi dan
psikosa itu?
g. Bagaimana penanganan depresi dan pasikosa
itu?
h.
C. Tujuan
Untuk
mengetahui seputar penyakit gangguan jiwa yang menyertai kehamilan,yakni :
1.Untuk
mengetahui definisi dari depresi, psikosa.
2.
Untuk mengetahui gejala dari depresi, psikosa
3.
Untuk mengetahui jenis dari depresi, psikosa
4.
Untuk mengetahui pengaruh atau dampak dari depresi, psikosa
5.
Untuk mengetahui cara penanganan dari depresi, psikosa
BAB
II
Kehamilan dengan Penyakit
Gangguan Jiwa (Depresi, Psikosa)
A.
DEPRESI
2.1 Pengertian
Depresi atau biasa disebut sebagai gangguan afektif
merupakan salah satu bentuk psikosis. Ada beberapa pendapat mengenai definisi
dari depresi, diantaranya yaitu :
a. Menurut National Institut of Mental
Health, gangguan depresidimengerti sebagai suatu penyakit “ tubuh yang
menyeluruh “ ( whole-body ), yang meliputi tubuh,suasana perasaan(mood),dan
pikiran
b. Southwestern Psychological Services
memiliki pendapat yang miripdengan National Institut of Mental Health bahwa
depresi adalahdipahami sebagai suatu penyakit, bukan sebagai suatu
kelemahankarakter, suatu refleksi dari kemalasan atau suatu ketidakmauan “untuk
menoba lebih keras“.
c. Staab dan
Feldman menyatakan bahwa depresi adalah suatu penyakityang menyebabkan suatu
gangguan dalam perasaan dan emosi yangdimiliki oleh individu yang ditunjuk sebagai suasana
perasaan.Secara umum, depresi sebagai suatu
gangguan alam perasaan perasaansedih yang sangat mendalam, yang bisa
terjadi setelah kehilanganseseorang atau peristiwa menyedihkan lainnya, tetapi
tidak sebandingdengan peristiwa tersebut dan terus menerus dirasakan melebihi
waktuyang normal.
Kehamilan
merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis,perubahan psikologis dan
adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya. Sebagian wanita
mengaggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilaliu tetapi
sebagian lagi menganggap sebagai peristiwa khusus yang sangat menentukan
kehidupan selanjutnya.
Kehamilan
seharusnya adalah masa yang paling bahagia dalam kehidupan seorang wanita, tetapi buat sebagian wanita masa ini adalah
masa yang membingungkan, takut, sedih, stress, dan bahkan depresi. Sekitar 10 – 20% wanita akan mengalami
gejala-gejala depresi saat hamil, dan seperempat sampai separuhnya akan
menjadi depresi yang nyata (mayor depresi).
Depresi
merupakan gangguan mood yang menyerang 1 dari 4 wanita pada suatu titik
tertentu dalam kehidupannya, jadi tidak usah heran jika kelainan ini juga biasa mengenai wanita hamil. Tetapi sering kali depresi tidak didiagnosa dengan baik saat hamil
karena sering dianggap hanya suatu bentuk gangguan keseimbangan hormon. Asumsi
ini tentu saja bias membahayakan ibu serta bayi yang dikandungnya.
Depresi bisa diobati dan dimanage selama kehamilan.
Depresi saat kehamilan atau antepartum depresi,
merupakan gangguan mood sama halnya dengan depresi klinis. Gangguan mood
merupakan kelainan biologis yang melibatkan perubahan kimia pada otak. Saat
kehamilan, perubahan hormone bisa mempengaruhi kimia otak yang berhubungan
dengan depresi dan gangguan. Hal ini bisa disebabkan/dimunculkan oleh situasi
yang sulit, yang akhirnya menimbulkan depresi.
2.2 Penyebab
Beberapa
penyakit atau komplikasi pada masa kehamilan disebabkan oleh
gangguan psikologi/emosional atau diperberat karenanya. Depresi banyak
terjadi karena rendahnya tingkatketidakmatangan dalam perkembangan emosional
dan psikososial, derajat ketidakmampuanmenyesuaikan diri dengan situasi yang
dihadapinya.
Berikut
ini beberapa penyebab depresi pada ibu hamil :
a. Kehamilan
yang tidak diinginkan
b. Hamil
di luar nikah
c. Faktor
ekonomi
d. Faktor
ketidakbahagiaan dalam rumah tangga
e. Masuk
rumah sakit atau istirahat total ditempat
tidur karena komplikasi kehamilan
f. Perasaan
cemas menghadapi persalinan
Faktor
lain yang mendukung resiko tinggi terjadinya
depresi pada ibu hamil :
a. Riwayat
keluarga yang memiliki penyakit kejiwaan
b. Kurangnya
dukungan dari suami dan keluarga
c. Perasaan
khawatir yang berlebihan pada kesehatan janin
d. Ada
masalah pada kehamilan atau kelahiran anak sebelumnya
e. Sedang
mengalami masalah keuangan
f. Usia
ibu hamil yang terlalu muda
2.3. Tanda dan Gejala
Adapun tanda dan gejala
depresi yang terjadi pada ibu hamil antara lain sebagai berikut:
a.
Menunjukan
lebih banyak air mata dibandingkan senyum
b.
Makanan
dan minuman nyaris tidak disentuh
c.
Jarang
mengontrol kehamilan
d.
Tidak
pernah memberi stimulus terhadap janin yang dikandungnya
e.
Tidak
melakukan persiapan utnuk menyambut bayi yang akan dilahirkan
Dari
tanda gejala depresi diatas maka dapat diketahui data-data subjektif dan
objektif antara lain sebagai berikut :
1.Data Subjektif : sulit tidur, perasaan sedih dan tidak bergairah,
sering menyendiri, penurunan berat badan.
2.Data Objektif : detak jantung pada ibu hamil yang
mengalami depresi biasanya tidak normal.Detak
jantung ibu hamil yang tidak teratur akan diterima janin sebagai sensasi
getaran yang tidak biasa.
Dampak
Depresi Selama Kehamilan
Depresi
yang tidak ditangani akan mempunyai dampak bagi ibu dan bayi antara lain :
1.
Timbulnya gangguan pada janin yang masih didalam kandungan
2.
Munculnya gangguan kesehatan pada mental si anak nantinya
3.
Kelahiran premature
4.
Bayi lahir dengan berat badan yang rendah
5.Ibu yang mengalami depresi ini tidak akan mempunyai
keinginan untuk memikirkan perkembangan
kandungan dan bahkan kesehatannya sendiri.
2.4. Penanganan Depresi
Jika
seorang ibu mengalami depresi selama kehamilan maka hal yang harus dilakukan
adalahmencari pertolongan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain
dengan berkonsultasi pada dokter kandungan atau pada psikolog/psikiater
mengenai gejala yang dialami. Saat ini mereka yang paling tepat untuk
berkonsultasi, mereka nanti akan memberikan solusi yang terbaik untuk ibu
dan janin yang ada di dalam kandungan.
Ada
beberapa cara dalam melakukan terapi dan konsultasi dengan dokter kandungan
anda seperti dengan metode support group
atau psikoterapi yang dapat dilakukan secara rutin dan berkala atau dengan obat
– obatan. Jika gejala depresi yang ditunjukkan sangat berat maka dokter
kandungan mungkin akan meresepkan beberapa obat untuk mengatasinya dan tentunya
aman untuk mereka yang sedang mengandung. Jika karena sesuatu hal sang ibu
tidak merasa nyaman untuk mendiskusikannya dengan dokter atau terapis maka
teman dekatnya dapat diajak berbicara untuk bertukar pendapat. Yang terpenting adalah
bahwa orang yang diajak berbicara tersebut sangat bisa mengerti apa yang sang
ibu hamil rasakan. Jangan pernah untuk melawan depresi ini seorang diri, karena
pada saat-saat tersebut sang ibu hamil sangat membutuhkan seseorang untuk
diajak berbagi untuk mengatasi depresi yang dirasakan.
Terapi
lainnya, seperti pijat atau relaksasi lainnya, juga terbukti baik untuk
mengatasi depresi, baik bagi anak maupun ibu. Tapi, ini pun harus
dengan pengawasan dari dokter. Upaya penyembuhan ini harusdilakukan pada ibu
dan bayi. Jangan hanya bayi yang diterapi, sementara ibu dibiarkan makin
terpuruk dalam depresi atau sebaliknya. Ibu dan bayi harus bekerja sama
untuk mengatasi depresinya
2.5. Penatalaksanaan Depresi
Cara
menanggulangi depresi berbeda-beda sesuai dengan keadaan pasien, namun biasanya
merupakangabungan dari farmakoterapi dan psikoterapi atau konseling. Dukungan
dari orang-orang terdekat sertadukungan spiritual juga sangat membantu dalam
penyembuhan.
Selain
itu penatalaksanaan depresi yaitu
a. Harus
kita hadapi dengan sikap serius dan mengerti
b. Hendaknya
dengan menghibur, bersikap optimis dan bergurau, karena akan memperbesar rasa
tidak mampu dan rendah diri.
c. Beberapa
cara dalam melakukan terapi dan konsultasi dengan dokter kandungan seperti
dengan metode support group atau psikoterapi yang dapat dilakukan secara rutin.
Perubahan
pola hidup dapat memperbaiki depresi pada sebagian orang yaitu dengan :
a. Olahraga
teratur
b. Berjemur
pada sinar matahari
c. Penanganan
stress
d. Konseling
tidur teratur
e. Relaksasi
f. Meditasi
2.6. Penularan Depresi
Penularan dari depresi sampai saat
ini masih belum diketahui
2.7. Pencegahan Depresi
Bagi
mereka yang sedang hamil, maka jadikan masa hamil ini sebagai pengalaman yang menyenangkan
dalam hidupnya. Suami dan keluarga pun harus berperan aktif dalam membantu penyembuhan orang-orang terdekat
ini. Dukungan dari mereka semua akan besar manfaatnya untuk menciptakan
mood yang baik bagi ibu dan janinnya. Diharapkan, dengan dukungan total dari
suami, istridapat melewati masa kehamilannya dengan perasaan senang dan jauh
dari depresi yang dapat berakibatsama terhadap anak yang di kandungnya.
Sehingga pada saatnya nanti sang ibu hamil dapat melahirkananak – anak dengan
kualitas mental dan fisik yang baik serta berkualitas.
B. PSIKOSA
2.8. Pengertian
Suatu gangguan jiwa dengan kehilangan rasa kenyataan
(sense of reality). Keadaan ini dapat
digambarkan bahwa psikosa ialah gangguan jiwa yang serius, yang timbul karena
penyebab organik ataupun emosional
(fungsional) dan yang menunjukkan gangguan kemampuan berpikir, bereakasi
secaraemosional, mengingat, berkomunikasi, menafsirkan kenyataan dan bertindak
sesuai dengan kenyataan itu,sedemikian rupa
sehingga kemampuan untuk memenuhi tuntutan hidup sehari-hari sangat
terganggu.Psikosa ditandai oleh perilaku yang regresif, hiudp perasaan tidak
sesuai , berkurangnya pengawasanterhadap impuls-impuls serta waham dan
halusinasi.
Psikosa adalah tingkah laku secara keseluruhan dalam
kepribadiannya berpengaruh tidak adakontak dengan realitas,
pada umumnya gejalanya tidak mampu melakukan partisipasi sosial. Sering
adagangguan bicara, kehilangan orientasi terhadap lingkungan. Aspek sosialnya
membahayakan orang laindan diri sendiri perlu perawatan RS.
2.9. Penyebab Psikosa
Pada
penderita psikosa sering ada gangguan bicara, kehilangan orientasi terhadap
lingkungan.Aspek sosialnya membahayakan orang lain dan diri sendiri perlu
perawatan RS.Adapun penyebabnya secara internal maupun eksternal,antara lain;
a. Internal
Perubahan
tubuh dan hormonal ibu hamil.
b. Eksternal
-
Kehamilan tak diinginkan
-
Kehamilan berisiko
-
Jarak kehamilan yang terlalu dekat
-
Riwayat keguguran
-
Riw. Obstetri buruk
Jenis-jenis
psikosa yaitu :
a. Skizopherenia
b.
Paranoid
Paranoid dilain pihak adalah jenis yang sudah lebih lanjut
ditandai dengan halusinasi, yaitu persepsi palsudan kecurigaan yang sangat
kuat, pola berfikir makin kacau dan tingkah laku makin tidak normal.
Psikosa umumnya terbagi dalam dua
golongan besar yaitu:
1. Psikosa fungsional factor
Penyebabnya
terletak pada aspek kejiwaan, disebabkan karena sesuatu yang berhubungandengan
bakat keturunan, bisa juga disebabkan oleh perkembangan atau penglaman yang
terjadi selama sejarah kehidupan seseorang
2.
Psikosa
organic
Disebabkan oleh kelainan atau gangguan
pada aspek tubuh, kalau jelas sebab-sebab dari suatu psikosa fungsional adalah
hal-hal yang berkembang dalam jiwa seseorang
2.10 Tanda
dan Gejala
Psikosa ditandai oleh perilaku yang regresif,hidup perasaan tidak
sesuai, berkurangnya pengawasan terhadap implus-implus serta waham
dan halusinasi.
Tanda & Gejala psikosa dapat
berupa:
a.
Halusinasi
b.
Sejumlah kelainan perilaku, seperti aktivitas yang meningkat
c.
Gelisah
d.
Retardasi psikomotor
e.
Perilaku katatonik
Dampak Psikosa Dalam Kehamilan
Gangguan
jiwa yang dapat terjadi pada kehamilan antara lain :
a.
Gangguan afektif pada
kehamilan
b.
Gangguan bipolar
c.
Skizofrenia
d.
Gangguan cemas menyeluruh
e.
Gangguan panik
f.
Gangguan obsesif konvulsif
Proses kejiwaan dalam kehamilan :
a.
Triwulan I
Cemas ,takut, panik, gusar
Benci pada suami
Menolak kehamilan
Mengidam
3.
Triwulan II
Kehamilan nyata
Adaptasi dengan kenyataan
Perut bertambah besar
Terasa gerakan janin
4.
Triwulan III
Timbul gejolak baru menghadapi
persalinan
Perasaan bertanggung jawab
Golongan ibu yang mungkin merasa
takut
Ibu yang mempunyai
riwayat/pengalaman buruk pada persalinan yang lalu
2.11
Penanganan Psikosa
Perjalanan penyakit bervariasi dan bergantung pada jenis
penyebab penyakit. Bagi mereka dengan psikosis manik-depresif dan
skizoafektif, waktu pemulihan adalah sekitar 6 bulan(Sneddon, 1992).Yang paling
mengalami gangguan fungsi pada saat pemeriksaan lanjutan adalah mereka yang menderita
skizofrenia.
Para wanita ini sebaiknya dirujuk ke psikiater. Keparahan psikosis postpartum mengharuskan
diberikannya terapi farmakologis dan pada sebagian besar kasus dilakukan
tindakan rawatinap. Wanita ynag mengalami psikosis biasanya mengalami kesulitan
merawat bayinya.
Terapi Gangguan Jiwa
Saat ini tersedia sejumlah
besar obat psikotropika untuk mengatasi gangguan jiwa (Kuller dkk.,1996).
Sebagian wanita hamil yang memerlukan farmakoterapi telah menderita penyakit
jiwa berat,misalnya gangguan bipolar, gangguan skizoafektif, skizofrenia atau
depresi mayor berulang. Wanita lainyang memerlukan terapi adalah mereka yang
mengalami gangguan emosi yang berkembang selama kehamilan.
Antidepresan
Depresi berat memerlukan
terapi dan pada sebagian besar kasus, manfaat terapi melebihi risikonya.
Antidepresan
trisiklik seperti amitriptilin, doksepin, imipramin, dan nortriptilin sering
digunakan untuk gangguan-gangguan depresi. Efek samping pada ibu
adalah hipotensi ortostatik dan konstipasi. Sedasi juga sering
terjadi, sehingga obat golongan ini sangat bermanfaat bagi masalah tidur yang
berkaitandengan depresi
Inhibitor
monoamin oksidase (MAOI)
Merupakan antidepresan yang
sangat efektif yang semakin jarang
digunakan karena menyebabkan hipotensi ortostatik. Pengalaman dengan inibitor selektif ambilan ulang serotonin
(selective serotonin reuptake inhibitors, SSRI), termasuk fluoksetin dan
sertralin,menyebabkan obat golongan ini menjadi terapi primer bagi sebagian
besar penyakit depresi. Obat-obatini tidak menimbulkan hipotensi ortostatik
atau sedasi sehingga lebih disukai daripada antidepresan lain.
Antipsikotik
Wanita dengan sindrom-sindrom
kejiwaan yang berat seperti skizofrenia, gangguan skizoafektif,atau gangguan
bipolar sangat mungkin memerlukan terapi antipsikotik selama kehamilan.
Antipsikotik tipikal adalah golongan antagonis
dopamine.Klozapin adalah satu-satunya antipsikotik atipikal yang tersedia,
dan obat ini memiliki kerja yang berbeda tetapi tidak diketahui.
Potensi
dan efek samping berbagai antipsikotik berbeda-beda. Obat-obat yang
berpotensi lebih rendah, klorpromazin dan tioridazin,
memiliki efek antikolinergik yang lebih besar serta bersifat sedative.
2.12
Penatalaksanaan Psikosa
Litium
Keamanan litium selama
kehamilan masih diperbebatkan. Selain kekhawatiran tentangteratogenesitas, juga
perlu dipertimbangkan indeks terapetiknya yang sempit. Pernah
dilaporkantoksisitas litium pada neonatus yang mendapat ASI.
Benzidiazepin
Obat golongan ini mungkin
diperlukan selama kehamilan bagi wanita dengan gangguan cemas yang parah
atau untuk pasien psikotik yang agitatif atau mengamuk. Diazepam mungkin
menyebabkan depresineurologis berkepanjangan pada neonatus apabila pemberian
dilakukan dekat dengan kelahiran.
Terapi
Kejut Listrik (Elektroconvulsive Therapy, ECT)
Terapi
dengan kejutan listrik untuk depresi selama kehamilan kadang-kadang diperlukan
pada pasien
dengan gangguan mood mayor yang parah dan tidak berespon terhadap terapi
farmakologis. Hasil diperoleh dengan menjalani 11 kali terapi dari umur
kehamilan 23-31 minggu. Merekamenggunakan
tiamilal dan suksinilkolin, intubasi, dan ventilasi bantuan setiap kali terapi.
Merekamendapatkan bahwa kadar epinefrin, norepinefrin, dan dopamine plasma
meningkat 2-3 kali lipat dalam beberapa menit kejutan listrik. Walaupun
demikian, rekaman frekuensi denyut jantung janinserta frekuensi jantung,
tekanan darah, dan saturasi oksigen ibu tetap normal.
2.13
Penularan
Sampai
saat ini tidak diketahui penularan dari gangguan jiwa psikosa
2.14
Pencegahan Psikosa Dalam Kehamilan
a.
Informasi
b.
ANC rutin
c. Nutrisi
d.
Penampilan
e.
Aktivitas
f. Relaksasi
g.
Senam hamil
h.
Latihan pernafasan
BAB III
TINJAUAN kasus
Tanggal 27 februari 2013 jam 09.00 WIB
Ny.E umur 22 tahun datang ke BPS dengan keluhan kehamilannya ini adalah beban
untuknya, dan kadang ibu berusaha menyakiti dirinya sendiri serta
suka menyendiri.
Asuhan
kehamilan dengan gangguan kejiwaan
Pada
Ny. E, umur 22 tahun, G1P0A0 UK 26 minggu
Di
bps lindi
Sleman
Tempat
pengkajian : BPS lindi
Tanggal
pengkajian : 27 Februari 2013
Jam : 09.00 WIB
Anamnesa : allowanamnesa
Data subyektif
Nama :Ny. E Tn. A
Umur :19 tahun 20 tahun
Agama :islam islam
Pendidikan :SD SMP
Pekerjaan :IRT SWASTA
Alamat :Sleman Yogyakarta
Nama :Ny. E Tn. A
Umur :19 tahun 20 tahun
Agama :islam islam
Pendidikan :SD SMP
Pekerjaan :IRT SWASTA
Alamat :Sleman Yogyakarta
1. Alas
an datang
Ibu mengatakan ingin
periksa kehamilan
2. Keluhan
utama
Ibu mengatakan bahwa kehamilannya ini adalah beban untuknya, dan kadang ibu berusaha menyakiti dirinya sendiri serta suka menyendiri
Ibu mengatakan bahwa kehamilannya ini adalah beban untuknya, dan kadang ibu berusaha menyakiti dirinya sendiri serta suka menyendiri
3. Riwayat
kesehatan lalu
ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis, sistemik, dan penyakit keturunan maupun menular, seperti jantung, hipertensi, malaria, PMS, TBC, & alergi
ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis, sistemik, dan penyakit keturunan maupun menular, seperti jantung, hipertensi, malaria, PMS, TBC, & alergi
4. Riwayat
kesehatan keluarga
ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular, maupun menurun dalam keluarga, tidak mempunyai keturunan kembar dan tidak ada pantangan makanan.
ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular, maupun menurun dalam keluarga, tidak mempunyai keturunan kembar dan tidak ada pantangan makanan.
5. Riwayat
pernikahan
Ibu mengatakan menikah
1 kali dan sah, ibu megatakan hamil terlebih dahulu sebelum menikah. Saat
menikah usia kehamilan ibu sudah 16
minggu. Orang tua suami sebenarnya tbelum menginginkan anak nya menikah muda.
6. Riwayat
haid
-
Menarche : 14 th
-
Siklus : ±28 hari
-
Lamanya : 7 hari
-
HPHT : 25-08-2012
-
HPL : 02-06-2013
7. Riwayat
kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
NO
|
Tanggal tahun persalinan
|
Tempat bersalin
|
UK
|
Jenis persalinan
|
Penolong penyulit
|
JK/BB
|
Keadaan anak sekarang
|
Hamil
ini
|
8. Riwayat
kehamilan sekarang
Ibu mengatakan hamil anak pertama,usia kehamilan 26 minggu, ibu merasakan gerakan janin pada usia kehamilan 5 bulan, dan ibu merasa sedih dengan kehamilannya dan suka memukul-mukul perutnya.
TM I : 1x kunjungan usia kehamilan sekitar 24 minggu dengan keluhan mual muntah, terapi vosea 1x per hari,tablet fe 1x sehari, kalk 1x perhari
TM2 : 1 x kunjungan dengan keadaan ibu murung dan menangis
Ibu mengatakan hamil anak pertama,usia kehamilan 26 minggu, ibu merasakan gerakan janin pada usia kehamilan 5 bulan, dan ibu merasa sedih dengan kehamilannya dan suka memukul-mukul perutnya.
TM I : 1x kunjungan usia kehamilan sekitar 24 minggu dengan keluhan mual muntah, terapi vosea 1x per hari,tablet fe 1x sehari, kalk 1x perhari
TM2 : 1 x kunjungan dengan keadaan ibu murung dan menangis
9. Kebiasaan
sehari-hari
a. Nutrisi
Sebelum hamil : makan nasi 2-3 piring porsi sedang, lauk ayam 1 potong, minum 7 gelas per hari yaitu air putih dan the manis
Selama hamil :makan 1x/hari dengan porsitidak tentu, dan minum air putih hanya kira-kira 6-7 gelas per hari yaitu air putih
a. Nutrisi
Sebelum hamil : makan nasi 2-3 piring porsi sedang, lauk ayam 1 potong, minum 7 gelas per hari yaitu air putih dan the manis
Selama hamil :makan 1x/hari dengan porsitidak tentu, dan minum air putih hanya kira-kira 6-7 gelas per hari yaitu air putih
b. Istirahat
sebelum hamil :siang-malam 9 jam
selama hamil :siang-malam kira – kira tidur malam 5 jam, tidur siang nya 30 menit, resah
sebelum hamil :siang-malam 9 jam
selama hamil :siang-malam kira – kira tidur malam 5 jam, tidur siang nya 30 menit, resah
c. Pola Kebersihan
Sebelum hamil : mandi 2x/hari, gosok gigi setiap habis mandi dan menjelang tidur, keramas 3x/minggu, ganti pakaian setiap habis mandi, celana dalam setiap merasa basah
Selama hamil : mandi 2x/hari, gosok gigi setiap habis mandi keramas 1x/minggu ganti pakaian setiap habis mandi
10. Pola
eliminasi
Sebelum hamil : BAB 1-2x tiap hari, BAK 4-5x/hari, frekuensi ± 100 cc
Selama hamil : BAB 1x/hari, BAK 5-6x/hari, frekuensi 100cc
Sebelum hamil : BAB 1-2x tiap hari, BAK 4-5x/hari, frekuensi ± 100 cc
Selama hamil : BAB 1x/hari, BAK 5-6x/hari, frekuensi 100cc
11. Pola
aktifitas
Sebelum hamil :ibu mengerjakan semua pekerjaan rumah sendiri seperti mencuci, menyetrika, mengepel, dll.
selama hamil :ibu hanya diam saja dan suka mengurung diri dikamar
Sebelum hamil :ibu mengerjakan semua pekerjaan rumah sendiri seperti mencuci, menyetrika, mengepel, dll.
selama hamil :ibu hanya diam saja dan suka mengurung diri dikamar
12. Pola
kebiasaan lain
ibu tidak mempunyai ketergantungan merokok, minum alkohol, dan sesuatu yang membahayakan kehamilannya, serta ibu juga tidak meminum jamu-jamuan.
ibu tidak mempunyai ketergantungan merokok, minum alkohol, dan sesuatu yang membahayakan kehamilannya, serta ibu juga tidak meminum jamu-jamuan.
13. Keadaan
psiko, sosio, budaya, dan spiritual
Psiko : ibu merasa sedih karena keluarga tidak mendukung dengan kehamilannya
Social : hubungan ibu dengan suami, keluarga, kurang baik
Spiritual : ibu jarang melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya
Psiko : ibu merasa sedih karena keluarga tidak mendukung dengan kehamilannya
Social : hubungan ibu dengan suami, keluarga, kurang baik
Spiritual : ibu jarang melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya
Budaya : kebudayaan dalam keluarganya,
setiap UK ibu menginjak 7 bulan mengadakan 7 bulanan.
Data
obyektif
KU : lemah
BB selama hamil : 49 kg
KU : lemah
BB selama hamil : 49 kg
TB :154 cm
TD : 100/60 mmHg
LILA : 22,5cm
SUHU : 36,5⁰ C
RR : 24x /menit
NADI : 92x/menit
TD : 100/60 mmHg
LILA : 22,5cm
SUHU : 36,5⁰ C
RR : 24x /menit
NADI : 92x/menit
IMT :20,66
Pemeriksaan fisik
Muka : tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum
Mata : sklera tidak ikterus, conjungtiva pucat
Hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip, tidak ada secret
Mulut : bibir lembab, warna pucat
Telinga : simetris, tidak ada serumen, pendengaran baik
Leher : Tidak ada pmbesaran vena jugularis, tidak ada pembesarankelenjar tyroid, tidak ada kelenjar getah bening
Payudara : payudara simetris, payudara membesar, puting susu menonjol, areola mamae hiperpigmentasi, colostrum belum keluar dan bersih
Abdomen : membesar kedepan, membesar sesuai usia kehamilan, tidakada bekas luka pada abdomen, tidak ada striae, terdapat linea nigra.
Palpasi Abdomen
Leopold I : TFU pertengahan Px & pusat, bagian fundus teraba bagian besar,lunak,bulat tidak melenting yaitu bokong
Leopold II : sebelah kanan uterus teraba bagian kecil janin dan sebelah kiri teraba bagian lebar, keras seperti papan yaitu punggung (puki).
Leopold III : bagian bawah teraba bagian bawah,keras dan melenting yaitu kepala
Leopold IV : Kedua tangan divergen
Auskultasi DJJ :143x/menit
Genetalia : vulva bersih, tidak tampak flour albus, tidak oedem.
Anus : tidak ada hemoroid
Ekstremitas Atas : simetris, kedua tangan tidak odem, tidak varises
Bawah : simetris, kedua kaki tidak odem, tidak varises, reflex patella +/+
Pemeriksaan
Panggul
Distansia spinarum : 24 cm
Distansia cristarum : 28 cm
Conjugata Eksterna : 19 cm
Lingkar panggul : 84 cm
Distansia spinarum : 24 cm
Distansia cristarum : 28 cm
Conjugata Eksterna : 19 cm
Lingkar panggul : 84 cm
Data
Penunjang
Laboratorium : Hb 10,5 gram % pada saat ibu kunjungan yang kedua
Laboratorium : Hb 10,5 gram % pada saat ibu kunjungan yang kedua
II.
Interpretasi Data Dasar
1.
Diagnosa Kebidanan :
Ny e G1P0A0umur
22 th, UK 26 minggu dengan gangguan kejiwaan yaitu depresi
Ds : - ibu
megatakan bahwa kehamilanya merupakan beban untuknya
-Ibu mengatakan umurnya 22 tahun
Do:
KU : lemah
Kesadaran :composmetis
BB selama hamil : 49 kg
BB selama hamil : 49 kg
TB :154 cm
TD : 100/60 mmHg
LILA : 22,5cm
SUHU : 36,5⁰ C
RR : 24x /menit
NADI : 92x/menit
TD : 100/60 mmHg
LILA : 22,5cm
SUHU : 36,5⁰ C
RR : 24x /menit
NADI : 92x/menit
IMT : 20,66
UK :26 minggu
2.
Masalah :
Ibu tidak mendapat
dukungan dari keluarga
3.
Kebutuhan :
Dukungan
psikologi
III.
Identifikasi Masalah Potensial
Premature,
Fetal disstres, BBLR
IV.
Identifikasi Tindakan Segera
Kolaborasi dengan SpoG, psikiater
V.
Merencanakan Asuhan Kebidanan
Tanggal 27
februari 2013 Jam : 09.15
WIB.
a.
Beritahu ibu tentang hasil
pemeriksaan
b.
Berikan ibu dukungan psikologi
c.
Beritahu ibu tentang efek depresi
bagi kehamilan ibu
d.
Anjurkan ibu untuk makan makanan
yang bergizi
e.
Anjurkan ibu untuk istirahat cukup
f.
Anjurkan ibu untuk meelakukan
kegiatan yang dapat merelaksasikan pikiran seperti yoga dan pijit refleksi
g.
berikan motivasi kepada keluarga
supaya dapat menerima kehamilan ibu dengan baik pada kunjungan rumah
VI.
Pelaksanaan
Tanggal 27
februari 2013 Jam : 09.20
WIB
a.
Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan
b.
Memberi ibu dukungan psikologi
c.
Memberitahu ibu tentang efek depresi bagi kehamilan iu
d.
Menganjurkan ibu untuk mekan
makanan yang bergizi seperti karbohidrat,protein,vitamin dan zat besi
e.
Menganjurkan ibu untuk istirahat
yang cukup minimal 1 jam d siang hari dan 8 jam di malam hari serta mengurangi
aktivitas yang berat
f.
Menganjurkan ibu untuk melakukan
kegiatan yang dapat merelaksasikan pikiran seperti yoga dan pijit refleksi
g.
Memerikan motivasi kepada keluarga
supaya dapat menerima kehamilan ibu dengan baik pada kunjungan rumah
VII.
Evaluasi
Tanggal 27
februari 2013 Jam : 10.00
WIB
a. Ibu mendengarkan hasil pemberitahuan
pemeriksaan
b. Ibu mendengarkan penjelasan tentang efek
depresi bagi dirinya dan janin
c. Ibu menganggukan kepala saat di suuh
untuk mengatur pola istirahat dan makan banyak sayuran hijau
d. Ibu mengangguk saat di beritahukan
bahwa akan dilakukan kunjungan rumah.
tanggal 9 maret 2013.
BAB IV
PENUTUP
A.
Simpulan
Depresi
dan psikosa merupakan salah satu dari sekian
banyak gangguan kehamilan . Depresi
atau biasa disebut sebagai gangguan afektif merupakan salah satu bentuk
psikosis. Psikosa adalah tingkah
laku secara keseluruhan dalam kepribadiannya berpengaruh tidak adakontak
dengan realitas, pada umumnya gejalanya tidak mampu melakukan partisipasi
sosial. Sering adagangguan bicara, kehilangan orientasi terhadap lingkungan
Depresi dan psikosis
dalam kehamilan dapat dicegah dengan cara selalu menjaga hubungan baik dengan
keluarga maupun lingkungan sekitar,supaya tercipta suasana yang harmonis dan
tenang.
B.
Saran
1. Selalu jaga hubungan baik antara
ibu,suami dan keluarga
2. Lakukan relaksasi setiap pagi supaya
pikiran releks dan tenang
3. Atur pola nutrisi dan olahraga
DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin
AB, Adriansz George, Wiknjosastro GH,Waspodo Djoko. Buku Acuan Nasional
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirahardjo,2008.
Nugroho
Taufan. Pataologi Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika.2012
Prawiroharjo,Sarwono. Ilmu
Kebidanan.1976.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka
Pemberi
masukan :
1. Titis Saharani :
Pola makan dan kunjungan yang dilakukan harus sesuai
2. Suwatik :
Tfu bukan punya mc,d yang digunakan, tanggal pemeriksaan Hb
3. Catur winda
Alas an datang tidak di cantumkan, HPHT nya kurang sinkron
tahun nya
4. Eti Susiyaningsih
Tidak ada riwayat pernikahan, leopol 4 nya lebih di jelasin
lagi
Penanya :
1. Cerah uteri
Bagaimana peran bidan ssat menemui pasien yang seperti di
kasus
Jawab : menurut say a kita harus merangkul ibu dan empaty
dengan ibu sekaligus member konseling,menenangkan ibu,membujuk ibu supaya mau
merawat kehamilanya dengan baik,selain itu lakukan kunjungan rumah untuk
memantau keadaan dan kondisi ibu selama di rumah, selin itu kita dekati
keluarga dan menjelaskan kepada keluarga bahwa ibu hamil itu butuh kasih saying
dan dukungan ppenuh dari keluarga, dengan kata lain membujuk keluarga untuk mau
menerima kehamilan ibu dengan baik.
2. Indriyani
Pada evaluasi kepada ibu mengapa bahasa yang digunakan
seperti ibu bersededia,ibu mengerti dan memahami penjelasan bidan,padahal
seorang ibu hamil apalagi depresi kan tidak mungkin kalau dijelaskan langsung
bisa paham
Jawab : memang kalau ibu hamil dengan depresi susah untuk
diajak kompromi apalagi ibunya sampai benar benrar mengerti,,dan kata kata dalm
evaluasi akan diperbaiki.
DAFTAR
PUSTAKA
Prawiroharjo,Sarwono. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal.
2001. Jakarta : Tridasa Printer
Manuaba, Ida Bagus Bde. Pengantar Kuliah Obstetri. 2007.
Jakarta : EGC
Cunningham, F.Gary. Obstetri William Eds.21. 2006. Jakarta : EGC
Myles. Buku Ajar Bidan. Eds.14. 2009. Jakarta : EGC
Mochtar,Rustam. Sinopsis Obstetri eds.2. 1998. Jakarta : EGC