KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas
kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga kami
diberikan kemudahan dan kelancaran serta hikmah yang terbaik dalam
menyelesaikan makalah “ Asuhan kebidanan Patologi Pada Kehamilan Ektopik
Terganggu” makalah ini disusun dengan segala keterbatasan yang ada pada kami ,
bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu
kami mengharapkan kritikan berupa saran dan petunjuk dari kesempurnaan makalah
ini .
Dengan tersusunnya makalah ini
mudah-mudahan sedikit menambah wawasan kita tentang Asuhan kebidanan.
Yogjakarta, 21 Februari
DAFTAR ISI
JUDUL...............................................................................................................................
KATA PENGNTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................
A. Pengartian..............................................................................................................
B.
Etiologi ...................................................................................................................
C.
Tempat implantasi.................................................................................................
D.
Klasifikasi ..............................................................................................................
E.
Patologi...................................................................................................................
F.
Tanda dan Gejala..................................................................................................
G.
Diagnosis.................................................................................................................
H.
Diagnosa Banding..................................................................................................
I.
Komplikasi.............................................................................................................
J.
Penanganan............................................................................................................
K.
Prognosis................................................................................................................
BAB
II KASUS......................................................................................................
BAB
III TINJAUAN KASUS..............................................................................
BAB
V PENUTUP................................................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................................
B. Saran
................................................................................................................
C. Daftara
Pustaka...............................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi diluar rongga
uterus, Sebagian besar wanita yang mengalami kehamilan ektopik berumur antara
20-40 tahun dengan umur rata-rata 30 tahun,frekwensi kehamilan ektopik yang
berulang dilaporkan berkisar antara 0%-14,6%. apabila tidak diatasi atau
diberikan penanganan secara tepat dan benar akan membahayakan bagi si
penderita. (Winkjosastro, 2005)
Kehamilan ektopik dapat mengalami abortus atau ruptur pada dinding tuba dan
peristiwa ini disebut sebagai Kehamilan Ektopik Terganggu. Sebagian besar
kehamilan ektopik terganggu berlokasi di tuba (90%) terutama di ampula dan
isthmus. Sangat jarang terjadi di ovarium, rongga abdomen, maupun uterus.
Keadaan-keadaan yang memungkinkan terjadinya kehamilan ektopik adalah penyakit
radang panggul, pemakaian antibiotika pada penyakit radang panggul, pemakaian
alat kontrasepsi dalam rahim IUD (Intra Uterine Device), riwayat kehamilan
ektopik sebelumnya, infertilitas, kontrasepsi yang memakai progestin dan
tindakan aborsi. Gejala yang muncul pada kehamilan ektopik terganggu tergantung
lokasi dari implantasi. Dengan adanya implantasi dapat meningkatkan
vaskularisasi di tempat tersebut dan berpotensial menimbulkan ruptur organ,
terjadi perdarahan masif, infertilitas, dan kematian. Hal ini dapat
mengakibatkan meningkatnya angka mortalitas dan morbiditas Ibu jika tidak
mendapatkan penanganan secara tepat dan cepat. (Marten,2009)
B. Tujuan
1. Agar mahasiswi dapat mengetahui dan memahami
tanda dan gejala kehamilan ektopik
2. Dapat mengetahui cara-cara penanganan
kehamilan ektopik
3. Untuk mengatahui sebab dan faktor
pencetusnya.
4. Agar mahasiswa dapat melakukan asuhan kebidanan pada kehamilan ektopik terganggu
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Kehamilan
Ektopik ialah kehamilan dimana sel telur setelah dibuahi (fertilisasi) berimplantasi dan tumbuh di luar endometrium
kavum uteri. (Saifuddin, 2008 - Winkjosastro, 2005 - Cunningham,
2006).sedangkan Kehamilan Ektopik Terganggu ialah kehamilan ektopik yang
mengalami abortus atau ruptur apabila masa kehamilan berkembang melebihi
kapasitas ruang implantasi misalnya tuba. (Saifuddin, 2008)
B.
Etiologi
1)
Infeksi
saluran telur (salpingitis)
2)
Riwayat
operasi tuba.
3)
Cacat bawaan
pada tuba, seperti tuba sangat panjang.
4)
Kehamilan
ektopik sebelumnya.
5)
Aborsi tuba
dan infeksi pemakaian IUD.
6)
Kelainan
zigot, yaitu kelainan kromosom.
7)
Bekas radang
pada tuba; disini radang menyebabkan perubahan-perubahan pada endosalping,
sehingga walaupun fertilisasi dapat terjadi, gerakan ovum ke uterus terlambat.
8)
Operasi pada
tuba dan sterilisasi yang tak sempurna dapat menjadi sebab lumen tuba menyempit
9)
Abortus
buatan..
10) Tumor yang mengubah bentuk tuba dan menekan dinding tuba
11)
Ibu pernah
mengalami kehamilan ektopik sebelumnya Memiliki riwayat Penyakit Menular
Seksual (PMS)
C.
Tempat Implantasi
Menurut lokasinya, kehamilan ektopik dapat dibagi dalam beberapa golongan :
1.
Tuba fallopii : Pars interstisialis,isthmust,ampula,infundibulum,fimbria
2.
Uterus : Kanalis servikalis,divertikulum,kornua,tandul
rudimeter
3.
Serviks
4.
Ovarium
5.
Intra ligamenter
6.
Abdoment
D. Klasifikasi
1. kehamilan servikal
Kehamilan servikal jarang terjadi. Nidasi terjadi dalam selaput lender
servik. Dengan tumbuhnya telur,servik menggembung. Pada implantasi di serviks,
dapat terjadi perdarahan tanpa disertai nyeri, dan kemungkinan terjadinya
abortus spontan sangat besar.
2. kehamilan ovarial
Jarang terjadi dan biasanya berakhir dengan rupture pada hamil muda. Untuk
mendiagnosa kehamilan ovarial harus dipenuhi kriteria dari spiegelberg.
Kehamilan ovarial ditegakkan atas dasar kriteria Spiegelberg :
·
tuba pada sisi kehamilan harus normal
·
kantung janin harus terletak dalam ovarium
·
kantung janin dihubungkan dengan uterus oleh
ligamentum ovarii proprium
·
jaringan ovarium yang nyata ditemukan dalam
dinding kantung janin
Pada kenyataannya kriteria ini sulit dipenuhi, karena umumnya telah terjadi
kerusakan jaringan ovarium, pertumbuhan trofoblas yang luas, dan perdarahan
menyebabkan topografi kabur, sehingga pengenalan implantasi permukaan ovum
sukar ditentukan secara pasti.
3. Kehamilan tuba
Kejadian kehamilan tuba ialah 1 di antara 150 persalinan (Amerika).
Kejadian dipengaruhi oleh factor social : mungkin karena pada golongan
pendapatan rendah lebih sering terdapat gonorrhoe karena kemungkinan berobat
kurang. Ovum yang dibuahi dapat berkembang disetiap bagian oviduktus yang
menyebabkan kehamilan tuba di ampula,ismus,atau interstisium. Ampula adalah
tempat tersering kehamilan tuba,sedangkan kehamilan interstisium terhitung
hanya sekitar 3% dari seluruh gestasi tuba.
Menurut tempatnya nidasi dapat
terjadi:
· Kehamilan ampula (dalam ampula tuba)
· Kehamilan isthmik (dalam isthmus tuba)
· Kehamilan interstisil (dalam pars interstitialis tubae)
· Kehamilan infundibulum tuba
· Kehamilan abdomoinal primer atau sekunder
4.
Kehamilan Interstisial
Implantasi telur terjadi dalam pars
interstisialis tuba. Karena lapisan myometrium disini lebih tebal maka ruptur
terjadi lebih lambat kira-kira pada bulan ke-3 atau ke-4.
5.
Kehamilan Abdominal Primer
Dimana telur dari awal mengadakan implantasi
dalam rongga perut dengan cirri-ciri tuba dan ovarium normal,tidak terdapat
fistula utero-plasenter,dan implantasi umumnya di sekitar uterus
6.
Kehamilan Abdominal Sekunder
Yang asalnya kehamilan tuba dan setelah
rupture,ekspulsi dari ostium tuba eksternumnya dan ekspulsi dari fistula
utero-plasenter baru menjadi kehamilan abdominal. Biasanya plasenta terdapat
pada daerah tuba,permukaan belakang rahim dan ligamentum latum. Ada kalanya
hamil abdominal sekunder ini mencapai umur cukup bulan,tapi hal ini jarang
terjadi,yang lazim ialah bahwa janin mati sebelum mencapai maturitas (bulan ke
5 atau ke 6) karena pengambilan makanan kurang sempurna.
E. Patologi
1. Hasil konsepsi mati dini dan diresorbsi. Pada
implantasi kolumner ovum yang dibuahi cepat mati karena vaskularisasi
kurang, dan dengan mudah terjadi resorbsi total.
2. Abortus ke dalam lumen tuba.
Perdarahan yang terjadi karena pembukaan pembuluh-pembuluh darah oleh villi
corialis pada dinding tuba di tempat implantasi dapat melepaskan mudigah dari
dinding tersebut bersama-sama dengan robeknya pseudokapsularis.
3. Ruptur dinding tuba. Penyebab ruptur
yaitu penembusan villi coriolis ke dalam lapisan muskularis tuba terus ke
peritonium
F. Tanda Dan Gejala
a)
Ada riwayat terlambat haid atau amenorrhea dan gejala kehamilan muda.
b)
Perdarahan banyak yang tiba-tiba dalam rongga perut
c) Nyeri perut bagian bawah, pada ruptur tuba nyeri
terjadi tiba-tiba dan hebat, menyebabkan penderita pingsan sampai shock.
d)
Perdarahan pervaginam berwarna cokelat kehitaman
e) Pada pemeriksaan vagina terdapat nyeri
goyang bila serviks digerakkan, nyeri pada perabaan dan kavum douglasi menonjol
karena ada bekuan darah
f) Keadaan umum ibu dapat baik sampai
buruk / syok, tergantung beratnya perdarahan yang terjadi.
g)
Level HCG rendah
h)
Pembesaran uterus: pada kehamilan ektopik uterus membesar.
i) Gangguan kencing: kadang-kadang terdapat
gejala besar kencing karena perangsangan peritonium oleh darah di dalam rongga
perut
Gejala tahap lanjut pada kehamilan ektopik
·
Rasa sakit
perut yang muncul akan terjadi semakin sering
·
Gejala lainnya
adalah kulit ibu hamil terlihat lebih pucat
·
Adanya
tekanan darah rendah (hipotensi)
·
Terjadinya
denyut nadi yang meningkat
·
Shock karena
hypovoluemia.
·
Perubahan
darah: dapat di duga bahwa kadar haemoglobin turun pada kehamilan tuba yang
terganggu karena perdarahan yang banyak dalam rongga perut.
G. Diagnosis
Penegakan diagnosis kehamilan ektopik terganggu
dilakukan melalui :
1.
Anamnesis
Bisa ditemukan haid terlambat, nyeri
perut bagian bawah, nyeri bahu, perdarahan pervaginam setelah nyeri perut
bagian bawah.
2.
Pemeriksaan umum
Penderita tampak kesakitan dan pucat, pada
perdarahn dalam rongga perut tanda-tanda syok dapat ditemukan.
3.
Pemeriksaan ginekologi
Tanda-tanda
kehamilan muda mungkin ditemukan. Pergerakan serviks mungkin bisa nyeri. Bila
uetrus dapat teraba maka akan teraba sedikit membesar.
4.
Pemeriksaan laboratorium
Pengukuran hemaglobin, hematokrit, dan
hitung lekosit serta kadar gonadotropin kronik dan progesteron serum.
5. Kuldosentesis
Adalah suatu
cara pemeriksaan untuk apakah dalam cavum douglas ada darah atau cairan lain.
Cara ini untuk mengidentifikasi hemoperitoneum.
6.
Ultrasonografi
Ultrasonografi berguna dalam diagnostik
kehamilan ektopik. Diagnostik pasti ialah apabila ditemukan kantunng gestasi di
luar uterus
7.
Laparoskopi
Pemeriksaan
bagian perut dengan bantuan LAPA-ROSCOPE (alat untuk memeriksa rongga perut).
Laparaskopi hanya digunakan sebagai alat bantu diagnostik terakhir untuk kehamilan
ektopik, apabila hasil penilaian prosedur diagnostik yang lain meragukan.
H. Diagnosa
Banding
- Infeksi
pelvik
- Kista
folikel
- Abortus
biasa
- Radang
panggul,
- Torsi kita
ovarium,
- Endometriosis
I. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi yaitu
- Pada pengobatan konservatif, yaitu bila
kehamilan ektopik terganggu telah lama berlangsung (4-6 minggu), terjadi
perdarahan ulang, Ini merupakan indikasi operasi.
- Infeksi
- Sterilitas
- Pecahnya tuba falopii
- Komplikasi juga tergantung dari lokasi tumbuh
berkembangnya embrio
J. Penanganan
·
Segera
bawa kerumah sakit
·
Transfusi
darah dan pemberian cairan untuk mengkoreksi anemia dan hipovolemia.
Dan ada
tanda-tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan transfusi darah.
Pemberian cairan pada penatalaksanaan syok hipovolemik:
Ø
Untuk memulihkan status volume, pasang 2 jalur
intravena, berikan 1-2 L kristalokaid seperti NaCl 0,9% atau RL secara
intravena selama 30-60 menit, selama 30-60 menit, sambil memantau tanda-tanda
edema paru, dan teruskan pemberian cairan berdasarkan tanda vital
Ø
Berikan
komponen sel darah merah untuk mempertahankan hematokrit 30%
·
Operasi
segera dilakukan setelah diagnosis dipastikan
Kehamilan
ektopik dapat di terapi secara pemdarahan ataupun farmakologis. Pemilihan terpi
tergantung dari kondisi klinis pasien, letak kehamilan ektopik, dan sumberdaya
tang tersedia.
·
Untuk kendali nyeri pasca tindakan dapat diberikan:
Ø Ketoprofen
100 mg supositoria.
Ø Tramadol 200
mg IV.
Ø Pethidin 50 mg IV (siapkan anti
dotum terhadap reaksi hipersensitivitas)
Ø Atasi anemia
dengan tablet besi (SF) 600 mg per hari.
·
Konseling pasca tindakan
Ø lanjutan fungsi reproduksi.
Ø Resiko hamil
ektopik ulangan.
Ø Kontrasepsi yang sesuai.
Ø Asuhan
mandiri selama dirumah.
Ø Jadwal kunjungan ulang
K.
Prognosis.
1. Bagi
kehamilan berikutnya.
Umumnya
penyebab kehamilan ektopik (misalnya penyempitan tuba atau pasca penyakit
radang panggul) bersifat bilateral. Sehingga setelah pernah mengalami kehamilan
ektopik pada tuba satu sisi, kemungkinan pasien akan mengalami kehamilan
ektopik lagi pada tuba sisi yang lain.
2. Bagi ibu .
Bila
diagnosis cepat ditegakkan umumnya prognosis baik, terutama bila cukup
penyediaan darah dan fasilitas operasi serta narkose
BAB III
KASUS
Ny.P G1P0A0 datang ke BPS Sehat sejahtera
untuk memeriksakan kehamilannya, ibu mengatakan mengeluh nyeri perut bagian bawah dengan mengeluarkan
darah berwarna coklat kehitaman sejak 2 hari yang lalu dan merasa cemas
terhadap kehamilannya. Setelah
dilakukan pemeriksaan oleh bidan di dapatkan KU lemah kesadaran Composmetis,TD
90/60 mmHg,nadi cepat namun teraba lemah frekuensi 110 kali/menit.konjungtiva
pucat,pada pemeriksaan abdoment di dapatkan tidak teraba adanya balotemen perut
bagian bawah sedikit mengembung dan tegang,Hb 8 gr%.
BAB IV
TINJAUAN KASUS
ASUHAN
KEBIDANAN PADA NY “P” G1P0A0
UMUR
KEHAMILAN 10 MINGGU DENGAN KEHAMILAN PATOLOGI
DI BPS SEHAT
SEJAHTERA
I.
PENGKAJIAN
DATA
Tanggal/Pukul : 8
Desember 2008 pukul 10.00 WIB
A.
Data Subjektif
Biodata Ibu Suami
Nama : Ny P Tn.
A
Umur : 25 Tahun 30
Tahun
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP SMP
Pekerjaan : IRT Wiraswasta
Alamat : mancasan lor no 33A mancasan lor no 33A
1. Alasan
datang
Ibu ngetakan ingin memeriksakan
kehamilannya.
2. Keluhan utama
Ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah dengan
mengeluarkan darah berwarna coklat kehitaman sejak 2 hari yang lalu
3. Riwayat
menstruasi
Menarche : 13 tahun Siklus : ±
28 hari
Lama : 5-7 hari Teratur : Ya
Sifat darah : encer bercampur gumpalan Keluhan : Tidak ada
4. Riwayat
perkawinan
Status perkawinan : Syah Menikah ke : 1x
Lama : 1 tahun Usia
menikah pertama kali : 24tahun.
5.
Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu
Tidak ada
6.
Riwayat kontrasepsi yang digunakan
Tidak ada
7.
Riwayat Kehamilan Sekarang
a.
HPHT : 26
Desember 2012
HPL :3 Oktober 2013
UK : 10 Minggu
ANC pertama umur kehamilan : 6
minggu
b. Kunjungan ANC
Trimester I
Frekuensi : 2 kali
Keluhan : Mual muntah, nyeri perut bagian bawah
Komplikasi : Tidak ada
Terapi : Tablet Fe, B6
c.
Imunisasi TT
Ibu mengatakan belum pernah
mendapatkan imunisai TT
d.
Pergerakan janin selama 24 jam (dalam sehari)
Ibu mengatakan belum merasakan
pergerakan janin
8.
Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak pernah atau
sedang menderita penyakit menular (TBC, PMS, HIV/AIDS, Hepatitis), menurun (Asma,
Hipertensi, DM), dan menahun (Jantung, Ginjal).
b. Riwayat
kesehatan Dahulu
Ibu mengatakan dahulu tidak
pernah menderita penyakit menular menular (TBC, PMS,HIV/AIDS, Hepatitis),
menurun (Asma, Hipertensi, DM), dan menahun (Jantung, Ginjal).
c.
Riwayat kesehatan keluarga
ibu mengatakan keluarganya tidak
pernah menderita penyakit menular menular (TBC, PMS, HIV/AIDS, Hepatitis),
menurun (Asma, Hipertensi, DM), dan menahun (Jantung, Ginjal).
d. Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak mempunyai
riwayat operasi
e. Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi
obat
9. Pola Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Sebelum hamil Saat hamil
a.
Nutrisi
Makan
Frekuensi : 3x/ hari 2x/ hari
Jenis : Nasi, Sayur, Lauk Nasi, Sayur, Lauk
Porsi : 1 piring 1/2 piring
Pentangan : Tidak ada Tidak
ada
Keluhan : Tidak ada Tidak
ada
Minum
Frekuensi : 6 x/hari 7-8
x/hari
Jenis : Air Putih Air
Putih
Porsi : 6 gelas 7-8
gelas
Pentangan :
Tidak ada Tidak
ada
Keluhan : Tidak ada Tidak ada
b. Eliminasi
BAB
Frekuensi : 1-2
x/hari 1
x/hari
Warna : Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
Konsistensi : Lunak Lunak
Keluhan : Tidak ada Tidak ada
BAK
Frekuensi : 5-6 x/hari 10-11
x/hari
Warna : Kuning jernih Kuning jernih
Konsistensi : Cair Cair
Keluhan : Tidak ada sering
c.
Istirahat
Tidur siang
Lama : 1-2 jam/hari 0
jam/hari
Keluhan : Tidak ada Tidak
ada
Tidur malam
Lama : 7-8 jam/hari 6
jam/hari
Keluhan : Tidak ada Tidak ada
d.
Personal Hygiene
Mandi : 2 x/hari 2
x/hari
Ganti pakaian : 2 x/hari 2 x/hari
Gosok gigi : 2 x/hari 2x/hari
Keramas : 3 x/minggu 3x/minggu
Keramas : 3 x/minggu 3x/minggu
e.
Pola seksualitas
Frekuensi : 2 x/minggu 1 x/minggu
Keluhan : Tidak ada Tidak ada
f. Pola aktivitas (terkait
kegiatan fisik, olah raga)
Ibu mengatakan melakukan kegiatan rumah tangga
seperti memasak, mencuci, dan menyapu
10. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan
(merokok, minum jamu, minuman beralkohol)
Ibu mengatakan tidak mempunyai kebiasaan yang mengganggu
kesehatan seprti merokok, minum jamu, dan minum minuman beralkohol
11. Data psikososial, spiritual dan ekonomi
kegiatan ibadah, kehiatan social, keadaan ekonomi)
Ibu mengatakan sangat senang dengan
kehamilannya
Ibu mengatakan suami dan keluarga
sangat senang dengan kehamilannya
Ibu mengatakan hubungannya dengan suami dan
keluarga baik
Ibu mengatakan suami telah
mempersiapkan keuangan untuk persalinan
Ibu mengatakan selalu menjalankan sholat 5
waktu
12. Pengetahuan ibu (tentang kehamilan,
persalinan, nifas)
Ibu mengatakan kehamilan adalah
proses yang normal yang dialami setiap wanita
13. Lingkungan
yang berpengaruh (sekitar rumah dan hewan peliharaan)
Ibu mengatakan
lingkungan sekitar rumahnya bersih dan ibu tidak mempunyai hewan peliharaan
B. Data Objektif
1.
Pemeriksaan umum
Ø Keadaan umum : Lemah
Ø Kesadaran
: Composmentis
Ø Status emosional : cemas
Ø Tanda vital :
Tekanan
darah : 90/60 mmHg
Nadi : 110 x/menit
Pernafasan : 20
x/menit
Suhu : 360 C
Ø BB : 50 Kg(sebelum hamil) 52 kg (selama
hamil)
Ø TB : 157 cm
Ø LILA : 25 CM
2.
Pemeriksaan Fisik
Kepala : normal tidak ada benjolan
Rambut : keriting, tidak ada ketombe, dan tidak mudah
rontok, keadaan
bersih
Wajah : Oval, tidak
odema, tidak ada cloasma gravidarum,dan nampak pucat
Mata : simetris,konjungtiva
pucat,sklera putih
Hidung : bentuk
simetris, keadaan bersih, tidak ada polip, fungsi
penciuman
normal
Mulut : lidah tidak
terdapat stomatitis, gigi tidak ada lubang dan caries
Telinga : keadaan bersih, bentuk simetris, tidak ada kotoran dan
Telinga : keadaan bersih, bentuk simetris, tidak ada kotoran dan
pendengaran
baik
Leher : tidak ada
pembesaran kelenjar thyroid
Dada : bentuk
payudara simetris, nafas teratur, tidak ada benjolan
abnormal
Payudara : membesar
simetris, puting susu menonjol, colostrum belum
keluar
Abdomen
Ø
Inspeksi : tidak
ada bekas luka operasi, perut bagian bawah sedikit
menggembung
dan nyeri tekan
Ø
Palpasi : tidak teraba adanya balotemen perut bagian
bawah sedikit
mengembung
dan tegang.
Ø
Auskultasi :
tidak terdengar DJJ
Ekstremitas Atas : bentuk
simetris, keadaan kuku bersih, keadaan kulit
turgor
kulit baik, dapat digerakan dengan baik, tidak ada
kecacatan.
Ekstremitas Bawah : bentuk simetris, keadaan kuku bersih, keadaan
kulit baik Genetalia
luar : dilakukan
pemeriksaan genetalia eksterna menggunakan
spekulum terlihat adanya darah di kavum
douglas dan
terdapat
sedikit pengeluaran darah atau flek-flek coklat kehitaman
3.
Pemeriksaan penunjang
Tgl : 6maret 2013 Pukul : 09.45 WIB
HB : 8 gr%
II. INTERPRETASI DATA
A. Diagnosa
kebidanan
Ny “P” 25 tahun G1 P0 A0 umur kehamilan 10 minggu
dengan Kehamilan Ektopik Terganggu.
Data Dasar :
DS :
-
Ibu mengatakan umurnya 25 tahun
-
Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama
-
Ibu mengatakan tidak pernah keguguran
-
Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah
-
Ibu mengatakan keluar darah berwarna coklat kehitaman
-
Ibu menatakan HPHT 26 desember 2012
DO :
- Palpasi,
tidak teraba adanya balotemen perut bagian bawah sedikit mengembung dan tegang.
-
Auskultasi : tidak terdengar denyut jantung janin
-
Pembesaran uterus
-
Hasil pemeriksaan kuldosintesis, terdapat pengeluaran darah
- Hb 8 gr%
-
Adanya amenorea
B.
Masalah
Ibu nampak pucat dan cemas.Hb
8 gr%,keluar darah dari vagina berwarna coklat kehitaman
C Kebutuhan
Konseling tentang
KET,memberikan tablet Fe dan merujuk ibu
III. IDENTIFIKASI DAN ANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIAL
a. Abortus
iminens : terjadi perdarahan bercak yang menunjukan ancaman terhadap kelangsungan
suatu kehamilan.
b.
Abortus inkomplit : perdarahan pada kehamilan muda dimana sebagian dari hasil
konsepsi telah di luar kavum uteri melalui kanalis servikalis.
c.
Rupture tuba : robekan yang terjadi pada tuba
IV. TINDAKAN SEGERA
Merujuk pasien ke rumah
sakit
V. PERENCANAAN
Tanggal : 6 Maret 2013 Pukul : 10.05 WIB
1.
Beritahu ibu dan keluarga mengenai hasil pemeriksaan
dan kondisi ibu saat ini
2.
Anjurkan ibu untuk istirahat
3.
Anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan gizinya
4.
Pasang infus RL
5.
Rujuk ibu ke rumah sakit dan jelaskan jika terjadi KET
akan dilakukan laparotomi
6.
Berikan
konseling rasa nyaman pada ibu
VI.
PELAKSANAAN
Tanggal : 6 Maret 2013 Pukul :
10.05 WIB
1.
Memberitahu ibu dan keluarga mengenai hasil
pemeriksaan dan kondisi ibu saat ini, Tekanan darah 90/60 mmHg,Nadi 110 x/menit,Pernafasan,20
x/menit,Suhu 360 C,dan pada pemeriksaan tidak teraba adanya
balotemen perut bagian bawah sedikit mengembung dan tegang dan tidak adanya
denyut jantung janin.
2.
Menganjurkan ibu untuk istirahat,menganjurkan ibu
untuk tidak melakukan aktivitas yang berat karena dapat terjadi perdarahan yang
berat.
3.
Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan gizinya
misalkan makan 3 kali sehari dan minum 7-8 gelas perhari dan makan makanan yang
bergizi
4.
Memasang infus RL 20 tpm dalam 2 jalur tangan kanan dan kiri
5.
Merujuk ibu ke rumah sakit.
6.
Memberikan konseling
rasa nyaman pada ibu
VII. EVALUASI
Tanggal : 6 maret w2013 Pukul : 10.05 WIB
1.
Ibu mengerti tentang keadaannya saat ini
2.
Ibu mau istirahat cukup
3.
Ibu bersedia memenuhi kebutuhan gizinya
4.
Ibu bersedia meminum tablet Fe
5. ibu sudah di pasang infus dalam 2 jalur
6. ibu terlihat lebih tenang
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamilan
ektopik ialah suatu kehamilan yang berbahaya bagi wanita yang bersangkutan
berhubungan dengan besarnya kemungkinan terjadi keadaan yang gawat keadaan yang
gawat ini dapat terjadi apabila kehamalan ektopik terganggu.ibu yang mengalami
kehamilan ektopik terganggu masih dapat memiliki keturunan walaupun juga
beresiko mengalami kehamilan ektopik lagi.
B. Saran
1. Mahasiswi diharapkan untuk mengetahui bagaimana kehamilan ektopik.
2.
Mahasiswi diharapkan untuk bisa mengatasi
permasalahan pada kehamilan ektopik.
3.
Jika menemukan kasus kehamilan ektopik sebaiknya
dilakukan rujukan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ø Saifuddin,
Abdul Bari.Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal.(2008).Jakarta.Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Ø Winkjosastro,
Hanifa.Ilmu Kandungan.(2005).Jakarta.Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Ø Taufan
nugroho.Patologi kebidanan.(2012).Yogyakarta.Penerbit Nuha Medika
Ø Yeyeh
Rukiyah.Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan).2010.Jakarta.CV trans Info
Medika
Ø Prawiroharjo
S.Ilmu Kebidanan.(2009).Jakarta.P.T Bina Pustaka Sarwoino Prawiroharjo