Kehamilan denagan Infeksi virus hepatitis

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
         Infeksi virus hepatitis pada kehamilan dapat disebabkan oleh banyak macam virus hepatitis, seperti pada orang dewasa umumnya.Infeksi ini dapat menimbulkan masalah, baik pada kehamilan/persalinan maupun pada bayi yang dilahirkannya (penularan vertical). Bayi yang tertular kemungkinan besar akan menjadi pengidap kronik dan berakhir dengan kanker hati primer atau sirosis hati setelah dewasa. Infeksi virus hepatitis dapat menimbulkan masalah pada kehamilan, jika terjadi infeksi akut terutama kalau terjadi hepatitis fulminan. Hepatitis fulminan adalah suatu jenis klinis hepatitis yang jarang terjadi, dimana perjalanan penyakitnya berkembang dengan cepat, terjadi ikterus yang semakin berat, kuning seluruh tubuh, timbul gejala neurologi atau ensefalopati hepatic, kemudian masuk kedalam keadaan koma dan gagal hati akut. Selain itu bayi dapat tertular dari ibu (penularan vertical) dan menjadi pengidap kronik dengan kemungkinan terjadinya kanker hati primer atau sirosis hati.Tetapi infeksi virus hepatitis yang sering menimbulkan masalah yang berhubungan dengan kehamilan adalah, virus hepatitis B (VHB) dan Virus Hepatitis E (VHE). Meskipun masalah yang ditimbulkan pada kehamilan oleh VHB dan VHE hamper sama, tetapi terdapat perbedaan pada, endemisitas, cara penularan, cara pencegahan dan morbiditas serta mortalitas. Hepatitis adalah peradangan hati karena berbagai sebab. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis". Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver).Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A, B, C, D, E, F dan G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut ( hepatitis A ) dapat pula hepatitis kronik ( hepatitis B,C ) dan adapula yang kemudian menjadi kanker hati ( hepatitis B dan C ).
B. Tujuan umum
1. menjelaskan dan menatalaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan masalah hepatitis.
c. Tujuan khusus
1. Untuk menjelaskan Definisi Hepatitis pada Ibu hamil.
2. Untuk menjelaskan penyebab penyakit hepatitis pada ibu hamil,tanda dan gejala serta patofisiologisnya dalam tubuh.
3. Untuk menjelaskan hubungan antara hepatitis dengan ibu hamil dan janinnya.
4.Untuk menjelaskan penanganannya.



















BAB II
TINJAUAN TEORI
1.PENGERTIAN HEPATITIS
Hepatitis merupakan suatu istilah umum untuk terjadinya peradangan pada sel-sel hati.Hepatitis dapat disebabkan oleh kondisi non-infeksi seperti obat-obatan, alkohol, dan penyakit autoimun, atau oleh adanya infeksi seperti hepatitis virus.
Hepatitis virus terjadi bila virus hepatitis masuk ke dalam tubuh dan kemudian merusak sel-sel hati. Cara masuknya virus hepatitis ke dalam tubuh bisa bermacam-macam, namun yang paling sering adalah melalui makanan dan minuman (hepatitis virus A dan E), atau melalui cairan tubuh misalnya melalui transfusi darah, suntikan, atau hubungan seksual (hepatitis virus B, C, dan D).
Ketika virus hepatitis masuk ke dalam tubuh maka akan timbul berbagai gejala, mulai dari yang ringan (bahkan tanpa gejala) sampai yang berat. Gejala yang dapat muncul akibat infeksi virus hepatitis diantaranya demam, nyeri otot, gejala-gejala mirip flu (flu-like syndrome), mual atau muntah, serta nyeri perut, yang kemudian akan diikuti mata atau kulit berwarna kuning, serta buang air kecil akan berwarna kecoklatan. Pada sebagian besar pasien, gejala-gejala tersebut akan membaik dengan sendirinya dan akan hilang sama sekali setelah 4-6 minggu, sementara sebagian kecil pasien keluhan-keluhan itu akan semakin memberat sehingga memerlukan perawatan yang khusus. Kondisi sakit seperti yang disebutkan di atas disebut sebagai hepatitis virus akut.
Bila infeksi hepatitis virus akut itu disebabkan oleh virus hepatitis A dan E, maka umumnya pasien akan sembuh total dan penyakitnya tidak berlanjut menjadi kronik. Hepatitis virus kronik dapat terjadi pada sebagian pasien yang mengalami infeksi hepatitis virus akut B, C, atau D. Seseorang dikatakan menderita hepatitis kronik bila virus hepatitis atau komponen-komponennya masih ada di dalam tubuh, dan secara perlahan tetap akan merusak sel-sel hati dan berpotensi untuk menularkan ke orang lain, walaupun gejala-gejala sudah menghilang dan secara fisik pasien sudah segar-bugar. Hepatitis kronik perlu mendapat perhatian khusus, karena penyakitnya bisa berlanjut menjadi sirosis hati (hati mengecil akibat sel-sel hati banyak yang digantikan jaringan parut) dan bahkan bisa menjadi kanker hati. Diperkirakan bahwa sekitar 10 hingga 30% dari pengidap hepatitis B dan C akan berkembang menjadi sirosis dan kanker hati. Baik sirosis atau kanker hati merupakan suatu kondisi akhir dari suatu penyakit hati kronik, dengan berbagai gejala dan komplikasi yang berat dan mengancam nyawa (seperti perdarahan saluran cerna, gagal hati, penurunan kesadaran, gangguan mekanisme pembekuan darah, infeksi di rongga perut yang penuh terisi cairan, sampai pada kematian).
2.TANDA DAN GEJALA HEPATITIS
Bila hepatitis virus terjadi pada trimester I atau permulaan trimeseter II maka gejala-gejala nya akan sama dengan gejalahepatitis virus pada wanita tidak hamil. Meskipun gejala-gejala yang timbul relatip lebih ringan dibanding dengan gejala-gejala yang timbul pada trimester III, namun penderita hendaknya tetap dirawat di rumah sakit.

Hepatitis virus yang terjadi pada trimester III, akan menimbulkan gejala-gejala yang lebih berat dan penderita umumnya me-nunjukkan gejala-gejala fulminant. Pada fase inilah acute hepatic necrosis sering terjadi, dengan menimbulkan mortalitasIbu yang sangat tinggi, dibandingkan dengan penderita tidakhamil. Pada trimester III, adanya defisiensi faktor lipo tropikdisertai kebutuhan janin yang meningkat akan nutrisi, menye-babkan penderita mudah jatuh dalam acute hepatic necrosisTampaknya keadaan gizi ibu hamil sangat menentukan prognose.

Penyelidik lain juga menyimpulkan, bahwa berat ringan gejala hepatitis virus pada kehamilan sangat tergantung darikeadaan gizi Ibu hamil. Gizi buruk khususnya defisiensi protein, ditambah pula me-ningkatnya kebutuhan protein untuk pertumbuhan janin,menyebabkan infeksi hepatitis virus pada kehamilan memberi gejala-gejala yang jauh lebih berat.Pengaruh kehamilan terhadap berat ringannya hepatitis virus,telah diselidiki oleh ADAM, yaitu dengan cara mencari hubungan antara perubahan-perubahan koagulasi pada kehamilan dengan beratnya gejala-gejala hepatitis virus. Diketahuibahwa pada wanita hamil, secara fisiologik terjadi perubahan-perubahan dalam proses pembekuan darah, yaitu dengan ke-naikan faktor-faktor pembekuan dan penurunan aktivitasfibrinolitik, sehingga pada kehamilan mudah terjadi DIC(Disseminated Intra Vascular Coagulation). Dalam penelitianini terbukti bahwa DIC tidak berperan dalam meningkatkanberatnya hepatitis virus pada kehamilan.Tetapi sebaliknya, bila sudah terjadi gejala-gejala hepatitisvirus yang fulminant, barulah DIC mempunyai arti.Hepatitis virus pada kehamilan dapat ditularkan kepada janin, baik in utero maupun segera setelah lahir. Penularan virus ini pada janin, dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu :
1.      Melewati placenta
2.       Kontaminasi dengan darah dan tinja Ibu pada waktu persalinan
3.       Kontak langsung bayi baru lahir dengan Ibuny
4.       Melewati Air Susu Ibu, pada masa laktasi.

Baik virus A maupun virus B dapat menembus placenta, sehingga terjadi hepatitis virus in utero dengan akibat janin lahir mati, atau janin mati pada periode neonatal. Jenis virus yang lebih banyak dilaporkan dapat menembus placenta, ialah virus type B. Beberapa bukti, bahwa virus hepatitis dapat menembus placenta, ialah ditemukannya hepatitis antigen dalam tubuh janin in utero atau pada janin barulahir. Selain itu telah dilakukan pula autopsy pada janin-janin yang mati pada periode neonatal akibat infeksi hepatitisvirus.Hasil autopsy menunjukkan adanya perubahan-perubahan pada hepar, mulai dari nekrosis sel-sel hepar sampai suatubentuk cirrhosis.Perubahan-perubahan yang lanjut pada heparini, hanya mungkin terjadi bila infeksi sudah mulai terjadi sejak janin dalam rahim.Kelainan yang ditemukan pada hepar janin, lebih banyak terpusat pada lobus kiri.Hal ini membuktikan, bahwa penyebaran virus hepatitis dari Ibu ke janin dapat terjadi secarahematogen.Angka kejadian penularan virus hepatitis dari Ibu ke janinatau bayinya, tergantung dari tenggang waktu antara timbulnya infeksi pada Ibu dengan saat persalinan.Angka tertinggididapatkan, bila infeksi hepatitis virus terjadi pada kehamilantrimester III. Meskipun pada Ibu-Ibu yang mengalami hepatitis virus padawaktu hamil, tidak memberi gejala-gejala icterus pada bayi-nya yang baru lahir, namun hal ini tidak berarti bahwa bayi yang baru lahir tidak mengandung virus tersebut.Ibu hamil yang menderita hepatitis virus B dengan gejala-gejala klinik yang jelas, akan menimbulkan penularan pada janinnya jauh lebih besar dibandingkan dengan Ibu-Ibu hamil yanghanya merupakan carrier tanpa gejala klinik.
Gejala dan tanda penyakit hepatitis-B adalah sebagai berikut  :

1.      Selera makan hilang.
2.      Rasa tidak enak di perut
3.       Mual sampai muntah
4.      Demam tidak tinggi Kadang-kadang disertai nyeri sendi
5.      Nyeri dan bengkak pada perut sisi kanan atas (lokasi hati)
6.      Bagian putih pada mata (sklera) tampak kuning
7.      Kulit seluruh tubuh tampak kuning
8.       Air seni berwarna coklat seperti air teh .

3. PENYEBAB HEPATITIS

Penyebab hepatitis bermacam-macam.Pada prinsipnya penyebab hepatitis terbagi atas infeksi dan bukan infeksi.
Penyebab-penyebab tersebut antara lain :
1.      Infeksi virus ; hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, Hepatitis E, Hepatitis F,hepatitis G.
2.      Non virus ; Komplikasi dari penyakit lain, Alkohol, Obat-obatan kimia atau zat kimia, Penyakit autoimun.

Nama-nama virus penyebab hepatitis yang saat ini telah dikenali adalah:
a. virus hepatitis A atau VHA
b. virus hepatitis B atau VHB
c. virus hepatitis C atau VHC,
d virus hepatitis D atau VHD,
f. virus hepatitis E atau VHE,
g. virus hepatitis F atau VHF
h. virus hepatitis G atau VHG.

Sedangkan penyakit hepatitis yang ditimbulkannya disebut sesuai dengan nama virusnya. Di antara ketujuh jenis hepatitis tersebut, hepatitis A, B dan C merupakan jenis hepatitis terbanyak yang sering dijumpai.Sedangkan kasus hepatitis F masih jarang ditemukan.Para ahli pun masih memperdebatkan apakah hepatitis F merupakan jenis hepatitis tersendiri atau tidak.

Ikterus merupakan salah satu gajala klinis pada wanita hamil denga hepatitis, namun adapun ikterus dalam kehamilan sebenarnya disebabkan oleh beberapa keadaan. Ikterus yang disebabkan oleh kehamilan berupa ; perlemakan hati akut, toksemia, dan kolestasis intrhepatik. Sedangkan ikterus yang tejadi bersamaan dengan suatu kehamilan; hepatitis virus, batu empedu, penggunaan obat-obatan hepatotoksik, dan sirosis hepatis. Ikterus dapat timbul pada satu dari 1500  kehamilan, 41% diantaranya adalah hepatitis virus,21% oleh karna kolestatis intahepatik, dan kurang dari 6% oleh karna obtruksi saluran empedu di luar hati.

Hepatitis pada kehamilan

Sama seperti pada orang pada umumnya, seorang ibu yang hamil dapat berisiko mengalami hepatitis virus dan seseorang yang sudah mengalami hepatitis kronik dapat hamil.Semua jenis virus hepatitis dapat menginfeksi ibu hamil, dan dapat menimbulkan gejala hepatitis virus akut. Gejala dan tanda infeksi hepatitis virus akut yang terjadi pada kehamilan umumnya tidak banyak berbeda dengan mereka yang tidak hamil. Yang perlu dilakukan adalah memeriksakan diri ke dokter bila muncul gejala-gejala yang sudah disebutkan di atas tadi untuk memastikan apakah ini suatu hepatitis virus atau bukan, menentukan jenis virus apa yang menginfeksi, serta menentukan derajat kerusahan sel hati yang terjadi. Biasanya dokter akan menganjurkan perawatan di rumah sakit untuk memantau perkembangan penyakitnya, serta memastikan bahwa pasien cukup istirahat dan mendapat asupan makanan yang baik. Umumnya ibu hamil yang mengalami hepatitis virus akut akan sembuh dalam 4 sampai 6 minggu.
Menentukan jenis virus hepatitis apa yang menginfeksi merupakan hal penting, sebab seperti yang telah disebutkan di atas, bila virus hepatitis B dan C yang menginfeksi maka perlu dilakukan langkah-langkah lebih lanjut untuk mengantisipasi perkembangan penyakit lebih lanjut serta mencegah penularan penyakit ke janin atau bayi. Bila ibu hamil terinfeksi hepatitis virus B atau C, maka dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan lanjutan untuk menentukan apakah hepatitis virusnya dalam kondisi aktif dan menularkan ke orang lain atau tidak, termasuk ke janinnya.

4. Tes Diagnostik
a. ASR (SGOT) / ALT (SGPT)
Awalnya meningkat.Dapat meningkat 1-2 minggu sebelum ikterik kemudian tampak menurun. SGOT/SGPT merupakan enzim – enzim intra seluler yang terutama berada dijantung, hati dan jaringan skelet, terlepas dari jaringan yang rusak, meningkat pada kerusakan sel hati
      b. Darah Lengkap (DL)
SDM menurun sehubungan dengan penurunan hidup SDM (gangguan enzim hati)atau mengakibatkan perdarahan.
      c. Leukopenia
Trombositopenia mungkin ada (splenomegali)
d. Diferensia Darah Lengkap
Leukositosis, monositosis, limfosit, atipikal dan sel plasma.
f. Alkali phosfatase
Agaknya meningkat (kecuali ada kolestasis berat)
g. Feses
Warna tanah liat, steatorea (penurunan fungsi hati)
h. Albumin Serum
Menurn, hal ini disebabkan karena sebagian besar protein serum disintesis oleh
hati dan karena itu kadarnya menurun pada berbagai gangguan hati.
i. Gula Darah
Hiperglikemia transien / hipeglikemia (gangguan fungsi hati).
      j. Anti HAVIgM
Positif pada tipe A
k. HbsAG
Dapat positif (tipe B) atau negatif (tipe A)
l. Masa Protrombin
Mungkin memanjang (disfungsi hati), akibat kerusakan sel hati atau berkurang.
Meningkat absorbsi vitamin K yang penting untuk sintesis protombin.
m. Bilirubin serum
Diatas 2,5 mg/100 ml (bila diatas 200 mg/ml, prognosis buruk, mungkin
berhubungan dengan peningkatan nekrosis seluler)
n. Tes Eksresi BSP (Bromsulfoptalein)
Kadar darah meningkat.
BPS dibersihkan dari darah, disimpan dan dikonyugasi dan diekskresi. Adanya
gangguan dalam satu proses ini menyebabkan kenaikan retensi BSP.
o. Biopsi Hati
Menujukkan diagnosis dan luas nekrosis
p. Skan Hati
Membantu dalam perkiraan beratnya kerusakan parenkin hati.
q. Urinalisa
Peningkatan kadar bilirubin.
Gangguan eksresi bilirubin mengakibatkan hiperbilirubinemia terkonyugasi. Karena bilirubin terkonyugasi larut dalam air, ia dsekresi dalam urin menimbulkan bilirubinuria.

 Penatalaksanaan Medik
Tidak ada terpi sfesifik untuk hepatitis virus.Tirah baring selama fase akut dengandiet yang cukup bergizi merupakan anjuran yang lazim.Pemberian makanan intravenamungkin perlu selama fase akut bila pasienterus menerus muntah.Aktivitas fisikbiasanya perlu dibatasi hingga gejala-gejala mereda dan tes fungsi hati kembalinormal.

1.   Hepatitis D (HDV)
a. Virus hepatitis B (HDP) merupakan virus RNA berukuran 35 nm
    obat terlarang dan penderita hemovilia
c. Masa inkubasi dari virus ini 21 – 140 hari dengan rata – rata 35 hari
d. Faktor resiko hepatitis D hampir sama dengan hepatitis B.

2.  Hepattitis E (HEV)
a. Virus hepatitis E (HEV) merupakan virus RNA kecil yang diameternya + 32 – 36 nm.
b. Penularan virus ini melalui jalur fekal-oral, kontak antara manusia
dimungkinkan meskipun resikonya rendah.
c. Masa inkubasi 15 – 65 hari dengan rata – rata 42 hari.
d. Faktor resiko perjalanan kenegara dengan insiden tinggi hepatitis E dan makan
makanan, minum minuman yang terkontaminasi.




















5.      PENGARUH HEPATITIS VIRUS PADA KEHAMILAN DAN JANIN
Penularan virus ini pada janin, dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu :
1.      Melewati placenta
2.       Kontaminasi dengan darah dan tinja Ibu pada waktu persalinan
3.       Kontak langsung bayi baru lahir dengan Ibunya
4.       Melewati Air Susu Ibu, pada masa laktasi. Dapat menyebabkan bayi berat lahir rendah dan prematur .penularan ke bayi jika ibu terinfeksi pada trimester III adalah sebesar 60-90%, sedangkan pada trimester I hanya 10%.
5.   saat nifas dan menyusui, ibu dengan hepatitis B tetap boleh menyusui setelah bayinya sudah mendapatkan imunisasi HBIG dan vaksin hepatitis B selama 12 pertama kelahiran. Belum pernah dilaporkan ada penularan infeksi hepatitis B melalui ASI. Dalam ASI justru terdapat zat proktetif  yang dapat membunuh virus hepatitis B. Awasi putting susu ibu jangan sampai terluka atau lecet.setiap selesai menyusui bersihkan dengan air hangat tanpa sabun karena sabun dapat membuat kulit kering dan mudah luka.

Infeksi hepatitis pada ibu hamil
Merupakan masalah yang serius. Infeksi hepatitis ditularkan melalui cara horizontal yaitu melalui parenteral dengan terpapar darah, semen, sekresi vagina, saliva dan vertikal ibu ke janin. Penularan secara vertikal dapat melalui beberapa cara yaitu melaui plasenta, kontaminasi darah selama melahirkan, transmisi fekal-oral pada masa puerperium atau permulaan partus, transmisi melalui laktasi.

1.      PENATALAKSANAAN
-          Riwayat  inap dan tirah baring.
-          Isolasi pasien lakukan pemeriksaaan serologi.
-          Diet rendah lemak, tinggi karbohidrat dan protein.
-          Dehidrasi apabila terjadi defisit cairan akibat muntah yang berlebihan dan demam.
-          Berikan vitamin k, glukosa dan kurkuma rhizome.
-          Evaluasi frofil biofisik atau kondisi janin.
-          Penatalaksanaan neonatal.
-          Upayakan partus per vagina.
-          Lakukan evaluasi pembekuan darah.

BAB III
MANAJAMEN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN HEPATITIS

KASUS
Ny.S umur 25 tahun G1P0A0 umur kehamilan 39 minggu 5hari mengeluh sudah 2 minggu ini sering merasakan mual dan muntah,badannya panas kemudian air kencing nya berwarna seperti teh.
Ibu sudah melakukan pemeriksaan lab di rs.magelang dengan hasil hbsag positif.



















ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
Ny.S G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 39 MINGGU 5 HARI DENGAN HEPATITIS
DI RB IBU KASIH MAGELANG

No. Register                           : 1113156687
Hari/ tanggal                           : Kamis, 01 MAR 2013
Jam                                         : 09.00 WIB

I.       PENGKAJIAN                              
A.    Data Subyektif
1.     Identitas                                        Istri                                         Suami
Nama                                 : Ny ”S”                                  Tn “H”
Umur                                 : 25 Tahun                              28 Tahun
Agama                               : Islam                                     Islam
Pendidikan                                    : SMA                                     S1
Pekerjaan                           : IRT                                       PNS
Suku/Bangsa                     : Jawa/Indonesia                     Jawa/Indonesia
Alamat                              : Klitak ngluwar                     klitak ngluwar          
Telp                                   : 085266654554                     081366653218

2.     Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilanya.

3.     Keluhan Utama
Ibu mengatakan sejak 2 minggu yang lalu merasakan sering mual dan muntah dan juga tidak nafsu makan,merasa badannya panas kemudian warna pipis nya seperti air teh.ibu merasa sclera mata nya berubah, ibu juga merasa cemas salah satu keluarganya menderita hepatitis.

4.     Riwayat perkawinan
Status pernikahan                                : Sah
Lama                                                   : ±1 th
Menikah ke                                         : I
Usia menikah pertama kali                  : 24 th
5     Riwayat Menstruasi
Menarche umur           : 13 tahun                                Warna              : merah
lama                            :  5-6 hari                                Konsistensi       : cair           
siklus                           : 28 hari                                  Bau                   : khas
keluhan                        : Tidak ada

6.     Riwayat kontrasepsi yang digunakan
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun

7.     Riwayat Kehamilan sekarang
a.     HPHT        : 26-05-2012
b.     HPL           : 05-03-2013
UK                  : 39 minggu 5hari
c.      Kunjungan ANC
Trimester I     
Frekuensi        : 2 x, Tempat: RB                  
Oleh                : Bidan
Keluhan          : mual muntah
Trimester II                               
Frekuensi         : 2x, Tempat RB                     
Oleh                : Bidan
Keluhan           : nafsu makan berkurang
Trimester III
Frekuensi         : 1x, Tempat RB
Oleh                : Bidan
Keluhan           : nafsu makan berkurang
d.     Imunisasi TT :
TT 1    : UK 8 mg
TT 2    : UK 12 mg
TT 3    : belum imunisasi lagi

8.     Riwayat Kesehatan
a.      Penyakit yang pernah/sedang diderita ( menular, menurun, dan menahun)
Ibu mengatakan tidak pernah atau tidak sedang menderita penyakit menular HIV, PMS. Penyakit menurun seperti hipertensi, DM, Asma. Penyakit menahun seperti jantung, paru-paru, ginjal.
b.     Penyakit yang pernah/ sedang diderita keluarga ( menular, menurun, menahun)
Ibu mengatakan dari keluarga ibu pernah menderita penyakit kuning/hepatitis.I

c.      Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan baik dari keluarga ibu maupun suami tidak ada keturunan kembar.
d.      Riwayat alergi
Ibu mengatakan tidak  alergi obat

9.  Pola Kebutuhan Sehari-hari
a. Pola nutrisi                              Sebelum hamil                                   Saat Hamil     
Makan
Frekuensi                     : 3x/hari                                              2x/hari
Jenis                            : nasi, lauk, sayur                               Nasi, lauk, sayur, buah
Porsi                            :1 piring                                              ½  piring
Pantangan                   : tidak ada                                           Tidak ada
Keluhan                       : Tidak ada                                          tidak nafsu makan
Minum
Frekuensi              : 5-6x/hari                                           6-5x/hari
Jenis                      : air putih, teh                                     Air putih, teh, susu
Porsi                      : 1 gelas                                              1 gelas
Pantangan             : tidak ada                                           Tidak ada
Keluhan                : tidak ada                                           Tidak ada
b.Pola eliminasi
BAB
Frekuensi              : 1x sehari                                           1x sehari
Warna                   : kuning khas feses                             kuning khas feses
Konsistensi           : lunak                                                 lunak
Keluhan                : tidak ada                                           tidak ada


BAK
Frekuensi              : 4-5x /hari                                          5-8 x/hari
Warna                   : kuning jernih                                    seperti air teh
Konsistensi           : cair                                                    cair
Keluhan                : tidak ada                                           tidak ada
c. Pola istirahat
Tidur siang          
Lama                     : Tidak pernah                                     ½  jam/hari    
Keluhan                : tidak ada                                           Tidak ada
Tidur malam
Lama                     : 7-8  jam sehari                                 6 jam/hari
Keluhan                : tidak ada                                           susah tidur karena badannya
                                                                                         panas

d.Personal hygiene 
Mandi                   : 2x sehari                                           2x sehari                    
Gosok gigi            : 2x sehari                                           2x sehari
Ganti pakaian       : 2x sehari                                           1x sehari
Mencuci rambut   : 2x seminggu                                     3x seminggu

e. Pola seksualitas
Frekuensi              : 3x seminggu                                     2x seminggu
Keluhan                : tidak ada                                            tidak ada
f. Pola aktivitas( terkait kegiatan fisik, olahraga)
Ibu mengatakan melakukan kegiatan rumah tangga seperti memasak mencuci, menyapu dibantu oleh keluarga.Ibu jarang melakukan kegiatan olahraga

10.  Kebiasaan yang mengganggu kesehatan (merokok, minum jamu, minuman beralkohol)
Ibu mengatakan tidak pernah merokok, minum jamu, dan minum minuman beralkohol.

11.  Psikososiospritual ( penerimaan ibu/ suami/keluarga terhadap kehamilan, dukungan sosial, perencanaan persalinan, pemberian ASI, perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan sosial dan persiapan keuangan ibu dan keluarga)
a.      Ibu senang dengan kehamilannya
b.     Keluarga dan suami senang dengan kehamilan ibu
c.      Ibu dan keluarga cemas dengan keadaan ibu saat ini
d.     Ibu selalu menjalankan ibadah sholat 5 waktu
e.      Kegiatan sosial: ibu senang mengikuti kegiatan sosial dikampungnya

12.  Pengetahuan ibu (tentang kehamilan, persalinan dan laktasi)
Ibu mengatakan pernah mendapatkan informasi mengenai kehamilan, persalinan dan laktasi.

13.  Lingkungan yang berpengaruh( sekitar rumah dan hewan peliharaan)
a.      Lingkungan sekitar rumah ibu bersih
b.     Ibu tidak memiliki hewan peliharaan


B.    Data Obyektif
1.     Pemeriksaan Umum
KU                        : Lemah,lemas
Kesadaran             : Composmentis
Status Emosional  : Cemas
Tanda vital Sign   :
Tekanan Darah     : 100/70  mmHg                                 Nadi    : 90 x/menit
 Pernafasan            : 28x/menit                                      Suhu    : 38,5 0C
TB                         : 157 cm
BB                         : Sebelum hamil                : 55 kg
                                TM 1                               : 59 kg
                                TM 2                               : 60 kg
                                TM 3                               : 55 kg
LILA                     : 23,5 cm

2.      Pemeriksaan Fisik
Kepala : Bentuk  meshocepal, tidak ada bekas operasi, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
            Rambut           lurus, hitam,tidak berketombe, tidak rontok,tidak berbau.
Muka               :Bentuk lonjong, warna kulit sawo matang, tidak ada chloasma, tidak ada bekas operasi, tidak ada odema.
                        Mata                : simetris, konjungtiva merah muda, sklera kuning, tidak ada secret.
Hidung            :bersih, tidak ada polip, tidak ada secret, tidak ada cuping hidung.
Mulut              :bibir kering, tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi, lidah bersih gusi tidak berdarah, tidak terdapat pembesaran kelenjar tonsil.
Telinga            : simetris, terdapat sedikit serumen, tidak ada tanda-tanda infeksi
                                    Leher               : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, parotis, limfe dan vena jugularis.
Dada                : simetris, terdapat tanda-tanda penarikan paru, tidak ada bunyi
whezing,tidak ada mengi.
Payudara          :simetris, terdapat pembesaran payudara, puting susu menonjol, aereola hyperpigmentasi, tidak ada benjolan yang abnormal.
                                    Abdomen        :Tidak ada bekas luka operasi, tidak terdapat linea dan striae gravidarum.
Palpasi leopold :
L1 :TFU 2jari dibawah pusat  teraba bagian lunak tidak melenting
L2 : teraba bagian terkecil dari janin disebelah kanan,teraba seperti papan keras disebelah kiri
L3 : teraba bagian keras, bulat melinting dibagian bawah
L4 : kepala sudah masuk panggul 3/5

Auskultasi DJJ : 139 kali/permenit
TFU                 : 31 cm
TBJ                  : 3100GRAM
Ekstr                            Ekstermitas atas          : simetris, gerakan aktif, kuku tidak anemis tidak sianosis
Ekstermitas bawah      : simetris, gerakan aktif, kuku  tidak anemis tidak sianosis reflek patela (+)
Genetalia luar              :Bersih, tidak terdapat varises, tidak terdapat oedema tidak ada pembesaran kelenjar bartholini
Anus                            : tidak haemorroid
3.     Pemeriksaan Penunjang              
Dilakukan pemeriksaan dilaboratorium tanggal 23 februari 2013.
terdapat :
HBSAG (+).

II.     INTEPRETASI DATA
A.    Diagnosa Kebidanan
Ibu hamil umur 39 minggu 5 hari,G1P0A0. Dengan hepatitis ,janin tunggal hidup intrauterine punggung kiri, persentase kepala.
Data Dasar                                                                                             
DS :
a.       Ibu mengatakan berumur 25Tahun
b.      Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang pertama
DO :
1.     Pemeriksaan Umum
KU                        : Lemah
Kesadaran             : Composmentis
Tanda vital Sign   :
Tekanan Darah     : 100/70  mmHg                                 Nadi    : 90 x/menit
Pernafasan            : 28x/menit                                       Suhu    : 38,5 0C
TB                         : 157 cm
BB                         : Sebelum hamil         : 55 kg
TM 1                           : 59 kg
TM                              : 60 kg
TM                              : 55 kg
LILA                          : 23,5 cm

-        Pemeriksaan mulut : Bibir kering
-        Pemeriksaan dada : Terdapat tanda-tanda penarikan paru, terdapat bunyi ronchi

Pemeriksaan Penunjang :
Dilakukan pemeriksaan dilaboratorium tanggal 23 februari 2013.
terdapat :
HBSAG  (+).

B. Masalah
Ibu mengatakan cepat lelah,kaki nya sering kram sering merasa kan mual dan muntah

C. Kebutuhan
KIE tentang nutrisi untuk ibu hamil.
KIE tentang istirahat yang cukup.
Menganjurkan banyak minum air putih.

                 III.   DIAGNOSA POTENSIAL
Pada ibu    : jika tidak segera dirujuk ibu bisa terkena kanker hati ,cholestasis.
Pada Janin :premature dan infeksi berat pada bayi baru lahir , BBLR.

IV.  ANTISIPASI MASALAH/TINDAKAN SEGERA
Berkolaborasi dengan dokter ahli

V.    PERENCANAAN                                                
 Tanggal/jam: 01 mar 2013/10:00 wib
1.      Beritahu ibu dan keluarga tentang kondisi ibu saat ini
2.      Berikan kie tentang nutrisi untuk ibu hamil
3.      Berikan terapi obat sesuai petunjuk dokter
4.      Anjurkan untuk istirahat yang cukup
5.      Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang
6.      Merujuk segera apabila terjadi keluhan pada ibu

VI. PELAKSANAAN
Tanggal/jam: 01 mar 2013/10:05 wib
1.      Memberitahu pada ibu dan keluarga tentang kondisi ibu, bahwa kondisi ibu sedang kurang baik karena ibu mengengalami penyakit hepatitis, karena hepatitis bisa menyebabkan bayi premature dan infeksi pada bayi baru lahir jika tidak ditangani segera oleh tenaga kesehatan yang ahli
2.      Memberi ibu obat terapi sesuai anjuran dokter
3.      Memberitahu ibu untuk memenuhi nutrisi nya dan janinnya
4.      Memberi tahu ibu untuk makan sedikit tapi sering
5.      Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
6.      Menganjurkan ibu untuk teratur dalam minum obat agar obat dapat bekerja dengan baik
7.      Merujuk ibu segera.

VII.          EVALUASI                                      
                  Tanggal/jam: 01 mar 2013/10:15 wib
1.      Ibu dan keluarga telah mengetahui keadaan ibu dan keluarga bersedian untuk menjaga dan memantau perkembangan ibu dan selalu memberi semangat kepada ibu
2.      Ibu telah diberi terapi obat sesuai petunjuk dokter
3.      Ibu bersedia memenuhi nutrisi untuk ibu dan janinnya
4.      Ibu bersedia makan porsi sedikit tapi sering
5.      Ibu bersedia mengurangi aktivitas nya dan istirahat yang cukup
6.      Ibu bersedia minum obat secara rutin
7.      Merujuk ibu segera.



BAB IV PENUTUP
A.     KESIMPULAN
Hepatitis merupakan suatu istilah umum untuk terjadinya peradangan pada sel-sel hati.Hepatitis dapat disebabkan oleh kondisi non-infeksi seperti obat-obatan, alkohol, dan penyakit autoimun, atau oleh adanya infeksi seperti hepatitis virus.
Hepatitis virus yang terjadi pada trimester III, akan menimbulkan gejala-gejala yang lebih berat dan penderita umumnya me-nunjukkan gejala-gejala fulminant. Pada fase inilah acute hepatic necrosis sering terjadi, dengan menimbulkan mortalitasIbu yang sangat tinggi, dibandingkan dengan penderita tidakhamil. Pada trimester III, adanya defisiensi faktor lipo tropikdisertai kebutuhan janin yang meningkat akan nutrisi, menye-babkan penderita mudah jatuh dalam acute hepatic necrosisTampaknya keadaan gizi ibu hamil sangat menentukan prognose.


















DAFTAR  PUSTAKA

Marmi, dkk.2011.Asuhan Kebidanan Patologi Pustaka Pelajar.
Bari Saiffudin, Abdul, dkk.2009.Acuan  Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Yulianti,lia,am.keb,MKM,dkk.2010.Asuhan Kebidanan Patologi .Jakarta:Trans Info Media
Nugraheny,Esti,S.S.T.2010.Asuhan Kebidanan Patologi.Yogyakarta:Pustaka Rihama.



























PERTANYAAN  !!!
Dari ririn :
1.      Kenapa ibu Dengan hepatitis dada nya naik,kenapa terdapat bunyi ronchi kasar ?
Dari eti .s. :
2.      Maksud dari hbsag (+) hb 8% dan bilirubin meningkat ditest laboratorium nya?

JAWABAN
1.      karena ada penarikan dari dinding dada,sehingga dada nya naik
untuk bunyi ronchi : Ronchi adalah suara yang dihasilkan saat udara melewati jalan nafas yang penuh cairan / mukus, terdengar saat inspirasi maupun ekspirasi.

2.      Karena orang hepatitis sudah pasti didata penunjangnya hbsag nya positif, kemudian dilakukan pemeriksaan dibidan hb nya 8%, terdapat pula ada peningkatan bilirubin karena hati tidak bisa bekerja seperti biasa nya .