Kehamilan
trimester pertama merupakan periode adaptasi. Respon yang muncul
pada periode ini adalah sebagai berikut:
- Ketidakyakinan/ketidakpastian
- Ambivalen
- Fokus pada diri sendiri
- Perubahan seksual
Ketidakyakinan/ketidakpastian
Awal minggu kehamilan, wanita akan merasa tidak yakin dengan
kehamilannya dan berusaha untuk mengkonfirmasikan kehamilan
tersebut. Hal ini disebabkan karena tanda-tanda fisik akan kehamilannya tidak begitu
jelas atau sedikit berubah. Setiap wanita memiliki tingkat reaksi yang
bevariasi terhadap ketidakyakinan akan kehamilan. Wanita hamil akan berusaha untuk
mencari kepastian bahwa dirinya hamil, menjadi takut akan kehamilan
yang terjadi dan berharap tanda-tanda tersebut menunjukkan bahwa dirinya tidak hamil.
Fase ini, seorang wanita akan mengobservasi seluruh
bagian tubuhnya untuk memastikan perubahan yang mengindikasikan
tanda- tanda kehamilan,
merundingkan kepada keluarga
dan teman tentang kemungkinan bahwa telah terjadi kehamilan,
memvalidasi kehamilan
tersebut dengan menggunakan tes kehamilan.
Ambivalen
Ambivalen didefinisikan
sebagai konflik perasaan yang simultan, seperti cinta dan benci terhadap
seseorang, sesuatu, atau keadaan (Bobak, Lowdermilk, dan Jensen, 2005). Setiap wanita hamil memiliki sedikit
rasa ambivalen
dalam dirinya selama masa kehamilan. Ambivalen merupakan respon normal individu ketika akan memasuki
suatu peran baru. Beberapa wanita
merasa bahwa ini tidak nyata dan bukanlah saat yang tepat untuk hamil, walaupun ini telah direncanakan
atau diidamkan.
Wanita yang sudah merencanakan kehamilan sering
berpikir bahwa dirinya membutuhkan waktu yang lama untuk menerima kehamilan,
akan merasa khawatir dengan bertambahnya tanggung jawab dan perasaan akan
ketidakmampuannya untuk menjadi orang tua yang baik, serta
takut jika kehamilan
ini akan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain.
Fokus pada diri
sendiri
Awal kehamilan,
pusat pikiran
ibu berfokus pada dirinya sendiri, bukan pada janin. Ibu merasa bahwa janin merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari diri ibu, calon ibu juga mulai berkeinginan untuk menghentikan
rutinitasnya yang penuh tuntutan sosial dan tekanan agar dapat menikmati waktu
kosong tanpa beban. Banyak waktu yang dihabiskan untuk tidur.
Perubahan fisik dan meningkatnya hormon akan menyebabkan emosi menjadi labil. Perubahan hormonal merupakan
bagian dari respon ibu terhadap kehamilan. Perubahan hormon ini dapat menjadi penyebab perubahan mood, hampir sama
seperti saat wanita
mestruasi atau menopause.
Mood ibu hamil
akan mudah sekali berubah-ubah. Perubahan ini seringkali
membuat ibu dan orang-orang di sekitarnya menjadi bingung.
Perubahan seksual
Selama trimester I, seringkali
keinginan seksual wanita menurun. Ketakutan akan keguguran menjadi penyebab
pasangan menghindari aktivitas seksual. Apalagi jika wanita tersebut sebelumnya pernah
mengalami keguguran.
Kesimpulan:
Perubahan psikologis kehamilan trimester pertama adalah:
Perubahan psikologis kehamilan trimester pertama adalah:
- Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya
- Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya
- Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa
dirinya sedang hamil
- Mengalami gairah seks yang lebih tinggi tapi libido turun
- Khawatir kehilangan bentuk tubuh
- Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga
- Ketidakstabilan emosi dan suasana hati
No comments:
Post a Comment