KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan makalah ini
dapat terselesaikan sesuai yang diharapkan. Makalah ini disusun untuk diajukan
sebagai tugas mata kuliah ASKEB IV (Asuhan kebidanan patologi) dengan judul Distosia karena
kelainan alat kandungan.
Tak lupa penulis menyampaikan rasa
terimakasih kepada Ibu Yustina Ananti,
S. ST. selaku dosen pembimbing mata kuliah ini
yang telah memberikan bimbingan, arahan, koreksi serta sarannya untuk
kesempurnaan makalah ini. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan
untuk makalah ini dan seluruh pihak yang
telah berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
jauh dari sempurna dan banyaknya kekurangan, sehingga penulis sangat menerima
saran dan kritik untuk kemajuan
serta kesempurnaan makalah ini. Demikian semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembacanya.
Yogyakarta, April 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL............................................................................................ i
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………... ii
DAFTAR
ISI………………...…………………………………………………. iii
BAB I
PENDAHULULAN…………..………………………………………... 1
A.
Latar belakang………………………………………………………. 1
B.
Tujuan……………………………………………………………….. 1
BAB II TINJAUAN
TEORI…………………………..……………………….. 2
A.
Distosia karena kelainan vulva…....................................................... 2
B.
Distosia karena kelainan vagina……………...................................... 10
C.
Distosia karena kelainan uterus/serviks………….……….................. 13
BAB III TINJAUAN
TEORI…...…………………………………………….... 18
A. Asuhan
kebidanan................................................................................... 18
B. Manajemen kebidanan............................................................................. 19
BAB IV
PENUTUP…….……………………………………………………….. 18
A.
Kesimpulan……………………………………..……………………. 27
B.
Saran…………………………………………….…………………… 27
Daftar Pustaka…………………………………….………....................... 28
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Distosia didefinisikan sebagai
persalinan yang panjang, sulit, atau abnormal yang timbul akibat berbagai
kondisi yang berhubungan dengan 5 faktor persalinan. Setiap keadaan berikut
dapat menyebabkan distosia :
1.
Persalinan
disfungsional akibat kontraksi uterus yang tidak efektif atau akibat upaya
mengedan ibu (kekuatan/ power).
2.
Perubahan
struktur pelvis (jalan lahir/ passage).
3.
Sebab-sebab
pada janin, meliputi kelainan presentasi maupun kelainan posisi, bayi besar dan
jumlah bayi ( passanger ).
4.
Posisi
ibu selama persalinan dan melahirkan.
5.
Respon
psikologis ibu selama persalinan yang berhubungan dengan pengalaman, persiapan,
budaya dan warisannya, serta sistem pendukung.
Kelima faktor ini bersifat
interdependen. Dalam
mengkaji pola persalinan abnormal wanita, seorang bidan mempertimbangkan
interaksi kelima faktor ini dan bagaimana kelima faktor tersebut mempengaruhi
proses persalinan. Distosia diduga terjadi jika kecepatan dilatasi serviks,
penurunan dan pengeluaran (ekspulsi) janin tidak menunjukan kemajuan, atau jika
karakteristik kontraksi uterus menunjukan perubahan.
B.
Tujuan
1. TujuanUmum
Untukmengetahuiasuhankebidananpadaibuhamildengandistosiakarenakelainanalatkandungan.
2. TujuanKhusus
a. Dapat mendiagnosis ibu
hamildengandistosiakarenakelainanalatkandungan.
b.
Dapatmengetahuipenyebabdistosiakarenakelainanalatkandungan.
c. Dapatmengetahuitandadangejaladistosiakarenakelainanalatkandungan.
d.
Dapat memberikan penanganan awal pada ibu dengan distosia kelainan alat
kandungan
BAB II
TINJAUAN TEORI
DISTOSIA
KARENA KELAINAN ALAT KANDUNGAN
:
A.
Distosiakarenakelainan
vulva
a. Pengertian
Distosia vulva adalahpersalinan yang
sulitdisebabkankarena atresia vulvae (tertutupnya vulva), ada yang
bawaanadajuga yang diperolehmisalnyakarenaradangatau trauma.
b.
Etiologi
Edema vulva
dijumpaipadapreeklamsiadangangguangiziataumalnutrisiataupadapersalinan yang
lama ataupersalinanterlantar.Wanitahamilseringmengeluhmelebarnyapembuluhdarah
di tungkai, vagina, vulva danwasirsertamenghilangsetelahanaklahir. Hal
inikarenareaksisistem vena terutamadindingpembuluhdarahsepertiotot-otot di
tempatlainmelemahakibatpengaruh hormone steroid.
c.
Kelainanyang
dapatmenyebabkandistosia vulva
Kelainan
yang bisa menyebabkan distosia vulva
ialah
oedema vulva, kelainan bawaan, varises, hematoma, peradangan, kondiloma
akuminata, fistula dan vulvitis diabetika.
a) Oedema
Vulva
-
Pengertian
Edema (oedema) vulva
adalah meningkatnya volume cairan ekstraseluler dan ekstravaskuler (cairan
interstitium) yang disertai dengan penimbunan cairan abnormal dalam sela-sela
jaringan dan rongga serosa (jaringan ikat longgar dan rongga-rongga badan) pada
vulva.
-
Penyebab
Edema bisa
timbul pada waktu kehamilan. Biasanya sebagai gejala pre eklamsiakantetapidapat pula timbulkarenasebab lain misalnyagangguangiziataumalnutrisiataupadapersalinan
yang lama. Edema
dapatjugaterjadipadapersalinandengandispoporsisefalopelvikatauwanitamengejanterlampau
lama (terusmenerus), sedangkankepalabelumcukupturun.Hal
itumempersulitpemeriksaandalamdanmenghambatkemajuanpersalinan yang
akhirnyadapatmenimbulkankerusakanluaspadajalanlahir.
-
Penatalaksanaan :
2. Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.
3. Kalau keadaan memburuk,kemungkinan
dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkanbayi demi keselamatan ibu dan bayi

b) Kelainan
Bawaan (Stenosis Vulva)
-
Pengertian
Stenosis vulva
merupakan kelainan congenital pada vulva yang menutup sama sekali,atau dapat
pula terjadi hanya orifisium uretra eksternum saja yang nampak/ penyempitan
vulva/vagina atau akibat perlengketan dan parut karena peradangan atau
perlukaan pada persalinan yang lalu.
-
Penyebab
Biasanya terjadi
sebagai akibat perlukaan dan radang yang menyebabkan ulkus-ulkus yang sembuh
dengan parut-parut yang dapat menimbulkan kesulitan.
-
Penatalaksanaan
Walaupun umumnya dapat
diatasi dengan mengadakan episiotomi yang cukup luas namun penanganan dengan
sayatan median secukupnya untuk melahirkan kepala juga dapat dilakukan.Dan
biasa tindakan persalinan dengan operasi merupakan pilihan utama.

c) Varises
-
Pengertian
Pelebaran pembuluh
darah vena yang terjadi pada vulva.Selain kelihatan kurang baik pelebaran
pembuluh darah ini dapat merupakan sumber perdarahan potensial pada waktu hamil
maupun persalinan.Kejadian varises ini makin meningkat pada kehamilan makin
tinggi dan segera akan menghilang atau berkurang setelah persalinan.
-
Penyebab
Hal ini karena reaksi system vena
pembuluh darah, seperti otot-otot di tempat lain melemah akibat hormone
estrogen. Penyebab utama varises adalah lemah/rusaknya katup pembuluh vena.
Pada pembuluh vena terdapat katup – katup yang berfungsi untuk menahan agar
darah tidak turun/bergerak mundur. Dengan adanya katup pada pembuluh vena
menyebabkan darah akan terus mengalir ke arah jantung. Katup yang rusak atau
lemah akan membuat darah bergerak mundur yang mengakibatkan darah berkumpul di
dalam dan menyebabkan gumpalan yang mengganggu aliran darah yang disebut
sebagai varises.
Karena
factor heriditer
Bahaya
dalam kehamilan dan persalinan adalah :
1.
Bila pecah akan terjadi perdarahan
sedikit/banyak.
2.
Bila pecah dapat pula terjadi emboli
udara dan bisa berakibat fatal.
-Penatalaksanaan
1. Kurangi konsumsi garam dan makan
yang mengandung kolesterol tinggi.
2. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah
berserat tinggi dan makanan yang dapat merangsang sirkulasi darah, seperti
bawang merah, bawang putih, bawang bombay, jahe dan cabai merah. Juga makanan
yang kaya dengan vitamin B kompleks, vit C, vit E, vit B6, magnesium, asam
folat, kalsium dan zinc seperti gandum dan kacang kedelai (susu kedelai).
3. Perbanyak
makanan dan minuman yang mengandung antioksidan tinggi seperti sayur – sayuran
hijau, buah apel, wortel dan jeruk. Dianjurkan minum susu kedelai karena
mengandung tinggi flavonoid yang mengandung antioksidan, vitamin B kompleks,
vit C, vit E, vit B6, magnesium, asam folat, kalsium dan zinc yang sangat
bermanfaat untuk mencegah dan membantu pemulihan pembuluh darah vena.
4. Jangan
berdiri atau duduk terlalu lama. Jika pekerjaan anda dituntut untuk berdiri
lama maka usahakan tidak diam namun sekali – sekali anda berjalan agar otot
anda tidak statis (diam) dan sekali – kali anda duduk istirahat.
5. Pada
saat tidur, tinggikan kaki anda, lebih tinggi dari posisi pinggul atau jantung
anda. Posisi kaki yang lebih tinggi dari jantung akan memudahkan aliran darah
vena kembali ke jantung.
6. Jangan
memakai ikat pinggang terlampau kencang (ketat)
7. Jalan-jalan
dan senam hamil untuk memperlancar peredaran darah
8. Dapat
diberikan obat-obatan : Venosan,Glyvenol,Venoruton,dan Varemoid.
9. Dengan
beberapa pertimbangan pada kasus dengan varises vulva maupun vagina yang besar
dapat dianjurkan persalinan dengan seksio sesarea.
10. Dan
untuk wanita hamil dengan keluhan wasir untuk sementara dapat diatasi dengan
pengobatan sampai persalinan berlangsung.Setelah persalinan berakhir,keluhan
wasir berkurang sampai menghilang dan tidak memerlukan tindakan lain.
d) Hematoma
-Pengertian
Pecahnya pembuluh darah vena yang
menyebabkan perdarahan,yang dapat terjadi saat kehamilan berlangsung atau yang
lebih sering pada persalinan.Hematoma vulva dan vagina dapat besar,disertai
bekuan darah bahkan perdarahan yang masih aktif.
-Penyebab
1.
Hematoma vulva disebabkan oleh kebocoran
pembuluh darah yang mengalami nekrosis akibat tekanan yang lama.
2.
Kumpulan darah diluar pembuluh darah
terjadi karena dinding pembuluh darah, arteri, vena atau kapiler, telah dirusak
dan darah telah bocor kedalam jaringan-jaringan dimana tidak pada tempatnya.
Pembuluh darah yang
pecah menyebabkan hematoma dijaringan ikat menjadi renggang, di sekitar vulva
atau ligamentum latum.
3.
Hematoma vulva dapat juga terjadi karena
trauma(diluar persalinan) misalnya jatuh terduduk pada tempat yang keras atau
koitus kasar.
-Penatalaksaan
1.
Hematoma yang besar harus dilakukan
eksisi untuk mengeluarkan bekuan darah dan mengikat pembuluh darah yang pecah.
2.
Hematoma yang terjadi pada pertolongan
persalinan saat ini sudah jarang terjadi apalagi kehamilan grandemultipara
sangat kurang.Bidan yang dalam pertolongan persalinan menghadapi hematoma
sebaiknya mengirimkan penderita ke tempat yang dapat memberikan pertolongan yang
adekuat.
e) Peradangan
-Pengertian
Peradangan pada vulva biasa disebut
dengan vulvitis
-Penyebab
1.
Peradangan vulva sering bersamaan dengan
peradangan vagina.
2.
Dapat terjadi akibat infeksi spesifik,
seperti sifilis, gonorea, trikomoniasis.
3.
Dapat terjadi akibat infeksi non
spesifik seperti : eksema,pruritus vulvae,skabie,pedikulus pubis,bartholinitis.
-Penatalaksanaan
1.
Pada kehamilan,radangan tersebut harus
diobati.Obat yang diberikan harus dipikirkan apakah mempunyai efek buruk
terhadap anak terutama dalam proses pertumbuhan organogenensis.
2.
Dalam pertolongan persalinan menghadapi
peradangan sebaiknya mengirimkan penderita ke tempat yang dapat memberikan
pertolongan yang adekuat.

f)
Kondiloma Akuminata
-Pengertian
Merupakan
pertumbuhan pada kulit selaput lendir yang menyerupai jengger ayam jago.
Berlainan dengan kondiloma latum: permukaan kasar papiler, tonjolan lebih
tinggi, warnaya lebih gelap. Kondiloma akuminata berbentuk seperti kembang
kumis atau cauliflower dengan
ditengahnya jaringan ikat dan ditutup terutama bagian atas oleh epitel dengan
hyperkeratosis. Penyakit terdapat dalam bentuk kecil dan besar, sendirian atau
dalam suatu kelompok. Lokasinya ialah pada berbagai bagian vulva, pada
perineum, pada daerah perianal, pada vagina dan serviks uteri. Dalam hal-hal
yang terakhir ini terdapat leukorea.
-Penyebab
Kondiloma Akuminata disebabkan oleh
suatu jenis virus yang banyak persamaanya dengan penyebab veruka vulgaris.
Adanya leukorea oleh sebab lain mempermudah tumbuhnya virus dan kondiloma akuminata.
Kelainan ini juga lebih sering ditemukan pada kehamilan karena lebih banyak
vaskularisasi dan cairan pada jaringan.
-Penatalaksanaan
1.
Kondiloma Akuminata yang kecil dapat
disembuhkan dengan larutan 10% podofili dalam gliseril atau dalam alcohol. Pada
waktu pengobatan daerah sekitarnya harus dilindungi dengan vaselin, dan setelah
beberapa jam tempat pengobatan harus dicuci dengan air dan sabun.
2.
Pada Kondiloma Akuminata yang luas,
terapinya terdiri atas pengangkatan dengan pembedahan atau kauterisasi. Untuk
mencegah timbulnya residif, harus diusahakan kebersihan pada tempat bekas
Kondiloma Akuminata, dan leukoria harus diobati. Sebaiknya diobati sebelum
bersalin, banyak penulis menganjurkan insisi dengan elektrocavter atau dengan
tingtura podofilin.



g)
Fistula
-Pengertian
Kejadian fistula ini sudah jarang
dijumpai karena persalinan kasep yang makin jarang terjadi.Fistula
vesikovaginal atau fistula rectovaginal biasanya terjadi pada waktu bersalin
baik sebagai tindakan operatif maupun akibat nekrosis tekanan.
-Penyebab
Akibat tekanan langsung jaringan
lunak antara kepala janin yang telah berada di dasar panggul dengan jalan lahir
tulang.Tekanan lama antara kepala dan tulang panggul,menyebabkan gangguan
sirkulasi sehingga terjadi kematian jaringan local dalam 5-10 hari lepas dan
terjadi lubang. Akibatnya terjadi inkotenensia alvi. Oleh karena itu,setelah
melakukan pertolongan persalinan kasep perlu dilakukan eksplorasi untuk mencari
kemungkinan robekan jalan lahir yang dapat menjadi fistula.
-Penatalaksaan
1.
Fistula kecil yang tidak disertai
infeksi dapat sembuh dengan sendirinya. Fistula yang sudah tertutup merupakan kontra
indikasi pervaginam.
2.
Untuk menghindari terjadinya fistula
postpartum,selalu di pasang daure kateter sehingga vaskularisasi jaringan yang
tertekan membaik dan terhindar dari nekrosis dan fistula.
3.
Operasi rekonstruksi fistula sulit dan
keberhasilannya belum memuaskan.
4.
Untuk mengurangi kejadian fistula maka
persalinan harus telah dirujuk pada saat mencapai garis waspada,sehinggan dapat
dilakukan tindakan tepat dan cepat untuk dapat menurunkan morbilitas dan
mortalitas.


B. Distosiakarenakelainan vulva
a. Pengetian
Distosia vagina
adalahkelambatanataukesulitandalamjalannyapersalinan yang
dikarenakanadanyakelainanpada vagina yang
menghalangilancarnyapersalinan.Distosiadapatdisebabkankarenakelainan his (his
hipotonikdan his hipertonik), karenakelainanbesaranak, bentukanak
(hidrocefalus, kembarsiam, prolapstalipusat), letakanak (letaksungsang,
letakmelintang), sertakarenakelainanjalanlahir.
b.Etiologi
Atresia vulva dalambentuk
atresia himenalis yang menyebabkanhematokolpos, hematometradan atresia vagina
dapatmenghalangikonsepsi.Kelainan vagina yang
cukupseringdijumpaidalamkehamilandanpersalinanadalah septum vagina
terutamavertikalongitudinal.
c.Pelatalaksanaan
Cara yang
efektifuntuktindakanpersalinan septum tersebutadalahdenganrobekanspontanatau di
sayatdandiikat.Tindakaninidilakukan pula
bilaadadispareuni.Sikapbidandalammenghadapikelainaniniadalahmenegakkankemungkinan
septum vagina, vertical atau longitudinal
padawaktumelakukanpemeriksaandalamdanselanjutnyamerujukpenderitauntukmendapatpertolonganpersalinansebagaimanamestinya.
d.Kelainan
yang dapat menyebabkan distosia vagina
:
a) Kelainan
Vagina (Aplasia vagina)
- Pengertian
Pada
aplasia vagina, diintroitus vagina terdapat cekungan yang agak dangkal atau
yang agak dalam.
-Penyebab
Kelainan congenitalatau
pertumbuhan atau pembentukan organ janin yang tidak sempurna di dalam kandungan
pada masa kehamilan
-Penatalaksanaan
Terapi terdiri atas
pembuatan vagina baru, beberapa metode sudah dikembangkan untuk keperluan itu,
operasi ini sebaiknya pada saat wanita bersangkutan akan menikah. Dengan
demikian vagina dapat digunakan dan dapat dicegah bahwa vagina buatan dapat
menyempit.

b)
Stenosis Vagina Kongenital
-Pengertian
Jarang terdapat, lebih sering
ditemukan septum vagina yang memisahkan vagina secara lengkap atau tidak
lengkap pada bagian kanan atau bagian kiri. Septum lengkap biasanya tidak
menimbulkan distosia karena bagian vagina yang satu umumnya cukup lebar, baik
untuk koitus maupun lahirnya janin.
Septum tidak lengkap kadang-kadang menahan turunnya kepala janin pada persalinan dan harus dipotong dahulu.
Septum tidak lengkap kadang-kadang menahan turunnya kepala janin pada persalinan dan harus dipotong dahulu.
-Penyebab

c)
Tumor Vagina
Dapat merupakan
rintangan bagi lahirnya janin per vaginam, adanya tumor vagina bisa pula
menyebabkan persalinan per vaginam dianggap mengandung terlampau banyak resiko.
Tergantung dari jenis dan besarnya tumor perlu dipertimbangkan apakah
persalinan dapat berlangsung secara per vaginam atau diselesaikan dengan seksio
sesar.

d)
Kista Vagina
-Penyebab
Kista vagina berasal dari duktus
gartner atau duktus muller, letak lateral dalam vagina bagian proximal,
ditengah, distal di bawah orifisium urethra eksterna.Bisa berukuran kecil dan
besar sehingga bukan saja mengganggu pertumbuhan namun dapat pula menyukarkan
persalinan.
-Penatalaksanaan
1.
Kehamilan muda : diekstirpasi setelah kehamilan 3-4 bulan
2.
Dalam persalinan : jika kecil maka tidak menghalangi turunnya
kepala,tidak
mengganggu persalinan.Setelah 3bulan pasca persalinan dilakukan ekstirpasi
tumor.Bila besar dan menghalangi turunnya kepala untuk mengecilkannya dilakukan
aspirasi cairan tumor.
C. Distosiakarenakelainan Uterus/Serviks
a.Pengertian
Distosiaserviks uteri
adalahterhalangnyakemajuanpersalinandisebabkankelainanserviks uteri.Walaupun
his normal danbaik, kadang-kadangpembukaanserviksjadimacetkarenaadakelainan
yang menyebabkanservikstidakmaumembuka.
b.Etiologi
Penyebabdistosiaserviks
uteri adalahadanyakelainanpadaletakrahimdiantaranya: perutgantung (abdomen
pendulum), hyperanteflexio, retroplexio uteri, prolapsus uteri, mioma uterus,
kankerrahim.
c. Diagnosis
Diagnosis
dapatditegakkandenganbeberapa kali moment opnamepemeriksaandalamyaitu his
baiktetapipembukaanservikstidakbertambahdanpemeriksaandilakukan 2-3 kali antara
1-2 jam.
d.
Penangananan
Padakondisiserviks yang
kakusetelahditegakkandiagnosamemangservikskakudansetelahpemberianobat-obatanseperti
valium danpethidintidakmerubahsifatkekakuantindakankitaadalahmelakukan
Caesar.Jikaadanyaserviksgantungbiladalamobservasikeadaantetapbegitudantidakadakemajuanpembukaanostium
uteri internum, makapertolongan yang tepatadalah Caesar.
e.
Kelainan
yang dapatmenyebabkandistosia uterus/serviks
a) Retroflexio
Uteri
-Pengertian
Adalah uterus hamil yang semakin
lama semakin besar terkurung dalam rongga panggul,tidak dapat keluar memasuki
rongga perut.Kehamilan pada retrofleksi uteri tidak banyak dijumpai karena
kemampuan mobilisasi uterus selama hamil dan melepaskan diri dari ruangan
pelvis minor.Jarang sekali kehamilan pada uterus dalam retroflexio mencapai
umur cukup.
-Penyebab
Terkurung
uterus,mungkin uterus retrofleksi,tertahan karena adanya perlekatan-perlekatan
atau oleh sebab lain yang tidak diketahui (fiksata).Terdapat kemungkinan dari
nasib kehamilannya :
1.
Koreksi spontan : dimana pada kehamilan 3 bulan korpus dan fundus naik
masuk kedalam rongga perut.
2.
Abortus :
hasil konsepsi terhenti berkembang dan keluar,karena sirkulasi terganggu.
3.
Koreksi tidak sempurna : dimana bagian
yang melekat tetap tertinggal sedangkan bagian uterus yang hamil naik masuk ke
dalam rongga perut disebut retrofleksia uteri gravidi partialis.Nasib kehamilan
selanjutnya bisa abortus, partus prematurus,terjadi kesalahan letak dan
bersalin biasa.
-Penatalaksanaan
1.
Salah satu penanganan yang masih dianjurkan
adalah melakukan tidur dengan kedudukan dada-kaki beberapa waktu dengan harapan
agar retrofleksi uteri gravidi dapat lepas dari ruangan pelvis minor.Disamping
itu dapat pula dilepaskan dengan kedudukan tidur dada-kaki dan mendorong uterus
gravidus keluar dari ruangan pelvis minor.
2.
Bila tidak terjadi perlekatan dapat
dilakukan :
a. Reposisi
digital jika perlu dalam narkosa.
b. Koreksi
dengan posisi genu-pektoral selama 3 x 15 perhari atau langsung dikoreksi
melalui vagina dengan 2 jari mendorong korpus uteri kearah atas keluar rongga
panggul.
c. Posisi
trendelenberg dan istirahat.
d. Reposisi
operatif.

b)
Prolapsus Uteri
-Pengertian
Prolapsus uteri atau
turunnya uterus dapat dibagi menjadi 3 tingkat :
1.
Tingkat I : Uterus turun dengan serviks uteri sampai
introitus vagina.
2.
Tingkat II : Sebagian uterus keluar dari vagina.
3.
Tingkat III : Uterus keluar seluruhnya dari vagina dengan inversion
vagina.
Biasanya prolapsus uteri yang
inkomplit berkurang karena setelah bulan ke IV uterus naik dan keluar dari rongga
panggul kecil. Tetapi ada kalanya portio ini menjadi oedemateus.Kadang-kadang
disertai pula dengan sistokel dan rektokel.
-Penyebab
1.
Terjadi karena kelemahan ligament
endopelvik terutama ligamentum tranversal dapat dilihat pada nullipara dimana
terjadi elangosiopoli disertai prolapsus uteri tanpa sistokel tetapi ada
enterokele.Pada keadaan ini fasia pelvis kurang baik pertumbuhannya dan kurang
kerenggangannya
2.
Faktor penyebab lain yang sering adalah
melahirkan dan menopause.
3.
Persalinan lama dan sulit:
a.
Meneran sebelum pembukaan lengkap.
b.
Laserasi dinding vagina bawah pada kala
2.
c.
Penatalaksaan pengeluaran plasenta.
d.
Reparasi otot-otot dasar panggul yang
tidak baik.
4.
Pada menopause
Karena hormon estrogen
telah berkurang sehingga otot dasar panggul menjadi melemah.
-Penatalaksaan
Indikasi melakukan
operasi pada prolapsus uteri tergantung dari beberapa factor seperti umur
penderita,keinginannya untuk mendapatkan anak atau untuk mempertahankan
uterus,tingkat prolapsus dan adanya keluhan.

c) Kelainan
Bawaan Uterus
-Pengertian
Secara embriologis uterus, vagina,
servik dibentuk dari kedua duktus muller yang dalam pertumbuhan mudigah
mengalami proses penyatuan.
-Penyebab
Kelainan bawaan dapat terjadi
akibat gangguan dalam penyatuan, dalam berkembangnya kedua saluran muller dan
dalam kanalisasi. Uterus didelfis atau uterus duplek terjadi apabila kedua
saluran muller berkembang sendiri-sendiri tanpa penyatuan sedikitpun sehingga
terdapat 2 saluran telur, 2 serviks, dan 2 vagina. Uterus subseptus terdiri
atas 1 korpus uteri dengan septum yang tidak lengkap, 1 serviks, 1 vagina,
cavum uteri kanan dan kiri terpisah secara tidak lengkap. Uterus arkuatus hanya
mempunyai cekungan di fundus uteri. Kelainan ini paling ringan dan sering
dijumpai. Uterus birkornis unilateral. Radi mentarius terdiri atas 1 uterus dan
disampingnya terdapat handuk lain. Uterus unikornis terdiri atas 1 uterus, 1
serviks yang berkembang dari satu saluran kanan dan kiri. Kelainan ini dapat
menyebabkan abortus, kehamilan ektopik dan kelainan letak janin.
-Penatalaksanaan
Tindakan operatif.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Ny.A umur22 tahun G1P0A0 , HPHT 29 Januari 2013 , HPL 5 November 2013 , uk 8 +6
minggu mengatakan timbul ketidaknyamanan pada alat kelaminnya disertai dengan
keluhan sepertisakit
kepala.
ASUHAN
KEBIDANAN PATOLOGI
PADA
NY.A UMUR 22 TAHUN GIP0A0 UK 8+6 MINGGU DENGAN OEDEM VULVA
DI
BPM KASIH BUNDA
Tanggal
:
1 April 2013
Jam
: 09.00 wib
Tempat
: BPM KASIH BUNDA
Jenis
Pengkajian : Autoanamnesa
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama : Ny.A Nama Suami : Tn. L
Umur : 22 tahun Umur : 23 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku
/ Bangsa : Jawa/Indonesia Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan :Ibu rumah tangga Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jl. Kusumanegara Alamat : Jl.kusumanegara
2. Anamnesa
Alasan
datang : Ibu mengatakan ingin
memeriksakan kehamilan dan kesehatannya.
Keluhan
utama : Ibu mengatakan timbul
ketidaknyamanan pada alat kelaminnya disertai sakit kepala.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan yang sekarang
Ibu
mengatakan tidak memiliki penyakit yang dapat membahayakan kehamilannya seperti
: DM,jantung, hipertensi, hepatitis, TBC, IMS.
b. Riwayatkesehatan yang lalu
Ibu
mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit yang menular dan berbahaya.
c. Riwayatperkawinan
Ibu
mengatakan menikah satu kali dengan sah, usia menikah 21 tahun, lama menikah 1 tahun.
d. RiwayatObstetri
a. Riwayat Haid
Menarche
: usia 13 tahun
Siklus : 28 hari, teratur
Lama : 6 – 7 hari
Volume
: hari 1 – 2 , ganti pembalut 3 x
, penuh
hari 3 – 5 , ganti pembalut 2 x , ½ penuh
hari 6 – 7 , ganti pembalut 2 x , flek – flek
Disminore : pada hari 1 dan 2
Flour
Albus : tidakada
b.Riwayat kehamilan, persalinan, dan
nifas yang lalu
Ibu
mengatakan ini adalah kehamilan pertamanya
c. Riwayat
KB
Ibu
mengatakan belum menggunakan alat kontrasepsi apapun
d. Riwayat kehamilan
sekarang
HPHT :
29Januari
2013
HPL :
5 November
2013
UK : 8 +6 minggu
ANC
1 kali diBPM pada tanggal 22 februari 2013
Keluhan
:
tidak ada
Suplemen : tablet fe dan asam folat
4. Pola
kebiasaan sehari – hari
a. Pola nutrisi
|
Makan
|
Menu
|
Minum
|
Jenis
|
Sebelum
hamil
|
3x
/ hari
|
Nasi1porsisedang
Sayur
1 mangkuk
Lauk
1 potong
|
±
6 – 7 gelas/hari
|
Air
putih, air teh
|
Selama
hamil
|
3
x / hari
|
Nasi
1 porsi kecil
Sayur
½ mangkuk
Lauk
1 potong
|
±
5 - 6 gelas / hari
|
Air
putih, air teh,
|
b. Pola
eliminasi
|
Bak
|
Bab
|
Sebelum
hamil
|
±
3 – 4 x/hari
Warna
jernih
Bau
khas urin
Keluhan
tidak ada
|
±1
x / hari
Warna
kuning kecoklatan
Bau
khas bab
Konsistensi
padat
Keluhan
tidak ada
|
Selama
hamil
|
±
4-5 x sehari
Warna
jernih
Bau
khas urin
Keluhan
tidak ada
|
±
1 x sehari
Warna
kuning kecoklatan
Bau
khas bab
Konsistensi
padat
Keluhan
tidak ada
|
c. Personal Hygiene
Sebelum
hamil
Mandi
: 2
x sehari
Gosok
gigi : 3 x
sehari
Mencuci
rambut : 2 hari 1
x
Membersihkan
genetalia : saat mandi, setelah
selesai BAK dan BAB
Ganti
pakaian : 2 x
sehari
Selama
hamil tetap sama seperti sebelum hamil.
d. Pola hubungan seksual
Sebelum
hamil :
melakukan hubungan 4 – 5 x dalam 1 minggu, keluhan tidak ada
Selama
hamil :
melakukan hubungan 2 x dalam 1 minggu, keluhan tidak ada
e. Pola aktifitas
Sebelum
hamil :mengurus
keperluan rumah tangga seperti menyapu,mengepel, dan mengurus suami
Selama
hamil :
sama seperti sebelum hamil dengan bantuan suami
f. Pola istirahat
Sebelum
hamil : tidur malam
8 jam, tidur siang 1 jam, keluhan tidak ada
Selama
hamil :
tidur malam 7 jam, tidur siang ½ jam,
keluhan tidak ada
g. Data psikologi
Ibu
mengatakan tinggal bersama suaminya, hubungan ibu dengan suami,keluarga dan
tetangga baik, ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilan pertamanya ini,
kehamilannya sangat diharapkan, dan pengambilan keputusan dalam keluarga adalah
suami.
h. Data spiritual
Ibu
dan keluarga taat menjalankan ibadah.
i. Data social budaya
Ibu
tidak menganut budaya yang dapat merugikan kesehatan ibu dan bayinya
j. Data ekonomi
Penghasilan
keluarga didapat dari suami yang bekerja di bidang buruhcukup.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Ku
: baik
Kesadaran :composmetis
TTV :
TD : 100/60 mmHg
N : 79 x / menit
S : 37o C
R : 19x / menit
BB
sebelum hamil: 45 kg
BB
selama hamil : 49kg
TB :152cm
Lila
: 22cm
Imt : 21,20
2. Pemeriksaan khusus
a. Kepala dan muka
Rambut
: hitam,bersih, tidak ada
ketombe, tidak rontok
Muka
: tidak ada kloasma
Mata
: konjungtiva merah muda,
Hidung
: bersih, tidak ada polip
Mulut : bersih, lidah terlihat kering
Telinga :tidak ada secret, bersih, fungsi
pendengaran normal
b. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid
c. Dada dan Payudara
Dada
:
Inspeksi : tidak ada retraksi dinding dada
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : bunyi nafas dan jantung normal
Payudara
:
Inspeksi : payudara membesar, tegang, puting
menonjol
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembengkakan
d. Abdomen :
Inspeksi
: tidak ada luka bekas operasi
Palpasi :
balotement
e. Genetalia : inspeksi : ada oedem di vulva
f. Ekstremitas
Atas : tidak ada oedem, refleks
patella baik
Bawah : tidak ada oedem dan varises,
refleks patella baik
2.
Pemeriksaan penunjang
Protein
urine (-)
II.
INTERPRETASI DATA DASAR
Ny.A
umur 22 tahun GiP0A0 uk 8+6 minggu dengan oedem vulva
DO
: TTV :
TD : 100/ 60mmHg
N : 79 x / menit
S : 37 o C
R : 19 x / menit
BB
sebelum hamil: 45 kg
BB
selama hamil: 49 kg
TB :152 cm
Lila
: 22cm
Imt : 21,20
Pemeriksaan
fisik : inspeksi : ada oedem di genetalia
Masalah : pembengkakan divulva
Kebutuhan
: KIE tentang oedem vulva
KIE tentang
personal hygiene
Memberikan
dukungan psikologis
III.
DIAGNOSA POTENSIAL
Pada
ibu dapat menyebabkan partus lama
Pada
janin dapat menyebabkan prematur
IV. TINDAKAN
SEGERA
Kolaborasi
dengan dr.SPOG
V. PERENCANAAN
Tanggal
/ jam : 1 April 2013,jam 10.00 WIB
1.
Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2.
Anjurkan ibu untuk istirahat
3.
Anjurkan ibu untuk mengatur diet makanan
dengan banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung protein dan
mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak
4.
Anjurkan ibu untuk kontrol 4 minggu lagi
yaitu pada tanggal 22 April
2013 dan apabila ada keluhan sebelum 4 minggu, ibu disarankan untuk segera
kontrolataudirujuk.
VI. PELAKSANAAN
Tanggal
/ jam : 01 April 2013, jam 10.10 WIB
1.
Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
2.
Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat
3.
Menganjurkan ibu untuk mengatur diet makanan
dengan banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung protein dan
mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak
4.
Menganjurkan ibu untuk kontrol 4 minggu
lagi yaitu tanggal 22 april 2013 dan apabila ada keluhan sebelum 4 minggu, ibu disarankan
untuk segera kontrolataudirujuk.
VII. EVALUASI
Tanggal
/ jam : 01 April
2013, jam
10.25 WIB
1. Ibu
mengetahui hasil pemeriksaan
2. Ibu
akan banyak istirahat
3. Ibu
akan banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung protein dan akan mengurangi
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak.
4. Ibu
akan segera kontrol apabila terjadi keluhandanmau di rujuk.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Distosia
didefinisikan sebagai persalinan yang panjang, sulit, atau abnormal yang timbul
akibat berbagai kondisi yang berhubungan dengan 5 faktor persalinan. Salah
satunya adalah distosia kelainan alat kandungan.
1. Vulva
Kelainan yang bisa menyebabkan distosia ialah oedema vulva, kelainan bawaan, varises, hematoma, peradangan, kondiloma akuminata, fistula dan vulvitis diabetika.
Kelainan yang bisa menyebabkan distosia ialah oedema vulva, kelainan bawaan, varises, hematoma, peradangan, kondiloma akuminata, fistula dan vulvitis diabetika.
2. Vagina
a. Kelainan
Vagina (Aplasia vagina)
b.
Stenosis Vagina Kongenital
c. Tumor
vagina
d. Kista
vagina
3. Uterus/Serviks
a. Retroflexio
Uteri
b. Prolaps
uteri
c. Kelainan
Bawaan Uterus
B. SARAN
1.
Untuk mahasiswa kebidanan atau tenaga kesehatan
Mahasiswa kebidanan harus bisa
berfikir secara kritis dan harus memberi asuhan kebidanan yang intensif bagi
ibu hamil dengan Distosiakarenakelainanalatkandungan.
2.
Untuk ibu hamil dengan Distosiakarenakelainanalatkandungan
a.
Banyak istirahat
b. Mengkonsumsi makanan yang mengandung
protein dan akan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak.
DAFTAR
PUSTAKA
-
Wiknjosastro, Hanifa dkk,2005. Ilmu Kebidanan.edisi
3.cetakan 7. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo
-
Padjajaran, FK. 1984. Obstetri Patologi. Bandung
:Elstan offset
-
Asuhankebidanan
IV Patologi. Trans Info Media, Jakarta
-
Sastrawinata, Sulaiman, dkk, 2004.
ObstetriPatologi. Jakarta: EGC
Lampiran
1. Helen
Kenapa harus banyak mengkonsumsi protein
?? kenapa harus mengurangi karbohidrat ??
Jawab :
Karena protein dapat mempercepat
penyembuhan dan dapat mengurangi oedem
Harus mengurangi karbohidrat karena ada
kandungan glukosa di dalam karbohidrat, tetapi ibu tetap bisa mengkonsumsi
karbohidrat seperti kentang yang tidak memiliki kandungan glukosa didalamnya.
2. Tria
Apa hubungan sakit kepala dan oedem ??
Jawab :
Dari sumber yang saya baca sakit kepala
merupakan salah satu komplikasi dari oedem.
3. Cerah
Baru 8 minggu dirujuk atau ditangani
dulu ??
Jawab :
Kalau menurut kami usia kehamilannya
baru menginjak 8 minggu dan oedem nya juga belum begitu parah jadi bidan bisa
memberikan penanganan awal pada ibu, apabila setelah ditangani bertambah parah,
ibu baru dirujuk ke dr.spog.
4. Ririn
Kie tentang oedem itu yang seperti apa??
Jawab :
kie tentang oedem itu :
a. Memberitahu
ibu apa itu oedem vulva
b. Masalah
masalah apa saja yang dapt terjadi
c. Penanganan
apa yang bisa diberikan
5. Fira
Hubungan seks nya 2 x dalam 1 minggu
apakah tidak sakit ??
Jawab :
Pengkajian tentang hubungan seksual ini
kan selama ibu hamil, jadi ketika ibu ditanya selama hamil melakukan hubungan
berapa kali,ibu menjawab 2 x dalam 1 minggu, ibu mengalami oedem ini kan baru
beberapa hari, jadi kalau memang berhubungan seksual ibu terasa sakit maka otomatis ibu juga tidak akan berhubungan sampai
oedem nya sembuh.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Ny.A umur22 tahun G1P0A0 , HPHT 29 Januari 2013 , HPL 5 November 2013 , uk 8 +6
minggu mengatakan timbul ketidaknyamanan pada alat kelaminnya disertai dengan
keluhan sepertisakit
kepala.
ASUHAN
KEBIDANAN PATOLOGI
PADA
NY.A UMUR 22 TAHUN GIP0A0 UK 8+6 MINGGU DENGAN OEDEM VULVA
DI
BPM KASIH BUNDA
Tanggal
: 1 April 2013
Jam
: 09.00 wib
Tempat
: BPM KASIH BUNDA
Jenis
Pengkajian : Auto anamnesa
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama : Ny.A Nama Suami : Tn. L
Umur : 22 tahun Umur : 23 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku
/ Bangsa : Jawa/Indonesia Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan :Ibu rumah tangga Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jl. Kusumanegara Alamat : Jl.kusumanegara
2. Anamnesa
Alasan
datang : Ibu mengatakan ingin
memeriksakan kehamilan dan kesehatannya.
Keluhan
utama : Ibu mengatakan timbul
ketidaknyamanan pada alat kelaminnya disertai sakit kepala.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan yang sekarang
Ibu
mengatakan tidak memiliki penyakit yang dapat membahayakan kehamilannya seperti
: DM,jantung, hipertensi, hepatitis, TBC, IMS.
b. Riwayatkesehatan yang lalu
Ibu
mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit yang menular dan berbahaya.
c. Riwayatperkawinan
Ibu
mengatakan menikah satu kali dengan sah, usia menikah 21 tahun, lama menikah 1 tahun.
d. RiwayatObstetri
a. Riwayat Haid
Menarche
: usia 13 tahun
Siklus : 28 hari, teratur
Lama : 6 – 7 hari
Volume
: hari 1 – 2 , ganti pembalut 3 x
, penuh
hari 3 – 5 , ganti pembalut 2 x , ½ penuh
hari 6 – 7 , ganti pembalut 2 x , flek – flek
Disminore : pada hari 1 dan 2
Flour
Albus : tidakada
b.Riwayat kehamilan, persalinan, dan
nifas yang lalu
Ibu
mengatakan ini adalah kehamilan pertamanya
c. Riwayat
KB
Ibu
mengatakan belum menggunakan alat kontrasepsi apapun
d. Riwayat kehamilan
sekarang
HPHT :
29Januari
2013
HPL :
5 November
2013
UK : 8 +6 minggu
ANC
1 kali diBPM pada tanggal 22 februari 2013
Keluhan
:
tidak ada
Suplemen : tablet fe dan asam folat
4. Pola
kebiasaan sehari – hari
a. Pola nutrisi
|
Makan
|
Menu
|
Minum
|
Jenis
|
Sebelum
hamil
|
3x
/ hari
|
Nasi1porsisedang
Sayur
1 mangkuk
Lauk
1 potong
|
±
6 – 7 gelas/hari
|
Air
putih, air teh
|
Selama
hamil
|
3
x / hari
|
Nasi
1 porsi kecil
Sayur
½ mangkuk
Lauk
1 potong
|
±
5 - 6 gelas / hari
|
Air
putih, air teh,
|
b. Pola
eliminasi
|
Bak
|
Bab
|
Sebelum
hamil
|
±
3 – 4 x/hari
Warna
jernih
Bau
khas urin
Keluhan
tidak ada
|
±1
x / hari
Warna
kuning kecoklatan
Bau
khas bab
Konsistensi
padat
Keluhan
tidak ada
|
Selama
hamil
|
±
4-5 x sehari
Warna
jernih
Bau
khas urin
Keluhan
tidak ada
|
±
1 x sehari
Warna
kuning kecoklatan
Bau
khas bab
Konsistensi
padat
Keluhan
tidak ada
|
c. Personal Hygiene
Sebelum
hamil
Mandi
: 2
x sehari
Gosok
gigi : 3 x
sehari
Mencuci
rambut : 2 hari 1
x
Membersihkan
genetalia : saat mandi, setelah
selesai BAK dan BAB
Ganti
pakaian : 2 x
sehari
Selama
hamil tetap sama seperti sebelum hamil.
d. Pola hubungan seksual
Sebelum
hamil :
melakukan hubungan 4 – 5 x dalam 1 minggu, keluhan tidak ada
Selama
hamil :
melakukan hubungan 2 x dalam 1 minggu, keluhan tidak ada
e. Pola aktifitas
Sebelum
hamil :mengurus
keperluan rumah tangga seperti menyapu,mengepel, dan mengurus suami
Selama
hamil :
sama seperti sebelum hamil dengan bantuan suami
f. Pola istirahat
Sebelum
hamil : tidur malam
8 jam, tidur siang 1 jam, keluhan tidak ada
Selama
hamil :
tidur malam 7 jam, tidur siang ½ jam,
keluhan tidak ada
g. Data psikologi
Ibu
mengatakan tinggal bersama suaminya, hubungan ibu dengan suami,keluarga dan
tetangga baik, ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilan pertamanya ini,
kehamilannya sangat diharapkan, dan pengambilan keputusan dalam keluarga adalah
suami.
h. Data spiritual
Ibu
dan keluarga taat menjalankan ibadah.
i. Data social budaya
Ibu
tidak menganut budaya yang dapat merugikan kesehatan ibu dan bayinya
j. Data ekonomi
Penghasilan
keluarga didapat dari suami yang bekerja di bidang buruhcukup.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Ku
: baik
Kesadaran :composmetis
TTV :
TD : 100/60 mmHg
N : 79 x / menit
S : 37o C
R : 19x / menit
BB
sebelum hamil: 45 kg
BB
selama hamil : 49kg
TB :152cm
Lila
: 22cm
Imt : 21,20
2. Pemeriksaan khusus
a. Kepala dan muka
Rambut
: hitam,bersih, tidak ada
ketombe, tidak rontok
Muka
: tidak ada kloasma
Mata
: konjungtiva merah muda,
Hidung
: bersih, tidak ada polip
Mulut : bersih, lidah terlihat kering
Telinga :tidak ada secret, bersih, fungsi
pendengaran normal
b. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid
c. Dada dan Payudara
Dada
:
Inspeksi : tidak ada retraksi dinding dada
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : bunyi nafas dan jantung normal
Payudara
:
Inspeksi : payudara membesar, tegang, puting
menonjol
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembengkakan
d. Abdomen :
Inspeksi
: tidak ada luka bekas operasi
Palpasi :
balotement
e. Genetalia : inspeksi : ada oedem di vulva
f. Ekstremitas
Atas : tidak ada oedem, refleks
patella baik
Bawah : tidak ada oedem dan varises,
refleks patella baik
2.
Pemeriksaan penunjang
Protein
urine (-)
II.
INTERPRETASI DATA DASAR
Ny.A
umur 22 tahun GiP0A0 uk 8+6 minggu dengan oedem vulva
DO
: TTV :
TD : 100/ 60mmHg
N : 79 x / menit
S : 37 o C
R : 19 x / menit
BB
sebelum hamil: 45 kg
BB
selama hamil: 49 kg
TB :152 cm
Lila
: 22cm
Imt : 21,20
Pemeriksaan
fisik : inspeksi : ada oedem di genetalia
Masalah : pembengkakan divulva
Kebutuhan
: KIE tentang oedem vulva
KIE tentang
personal hygiene
Memberikan
dukungan psikologis
III.
DIAGNOSA POTENSIAL
Pada
ibu dapat menyebabkan partus lama
Pada
janin dapat menyebabkan prematur
IV. TINDAKAN
SEGERA
V. PERENCANAAN
Tanggal
/ jam : 1 April 2013,jam 10.00 WIB
1.
Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2.
Anjurkan ibu untuk istirahat
3.
Anjurkan ibu untuk mengatur diet makanan
dengan banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung protein dan
mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak
4.
Anjurkan ibu untuk kontrol 4 minggu lagi
yaitu pada tanggal 22 April
2013 dan apabila ada keluhan sebelum 4 minggu, ibu disarankan untuk segera
kontrolataudirujuk.
VI. PELAKSANAAN
Tanggal
/ jam : 01 April 2013, jam 10.10 WIB
1.
Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
2.
Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat
3.
Menganjurkan ibu untuk mengatur diet makanan
dengan banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung protein dan
mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak
4.
Menganjurkan ibu untuk kontrol 4 minggu
lagi yaitu tanggal 22 april 2013 dan apabila ada keluhan sebelum 4 minggu, ibu disarankan
untuk segera kontrolataudirujuk.
VII. EVALUASI
Tanggal
/ jam : 01 April
2013, jam
10.25 WIB
1. Ibu
mengetahui hasil pemeriksaan
2. Ibu
akan banyak istirahat
3. Ibu
akan banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung protein dan akan mengurangi
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak.
4. Ibu
akan segera kontrol apabila terjadi keluhandanmau di rujuk.