KEHAMILAN DENGAN PENYAKIT RUBELLA

DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR........................................................................................I
DAFTAR ISI....................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Pengertian Aborsi....................................................................................................... 1
B. Tujuan Aborsi.............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2
A.   Aborsi Yang Tidak Aman........................................................................................ 2
B.    Tanda Terjadinya Aborsi Tidak Aman........................................................ 4
C.    Tanda – Tanda Shock Akibat Aborsi Tidak Aman....................................... 4
D. Tanda - Tanda Pendarahan Vagina Yang Parah Akibat Aborsi Tidak Aman......4
E. Tanda - Tanda Infeksi Atau Sepsis Akibat Aborsi Tidak Aman........................4
F. Tanda - Tanda Luka Diperut Bagian Dalam Atau Rahim.................................5
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 6
A.   Kesimpulan............................................................................................................... 6
A.   Kesimpulan............................................................................................................... 6
BAB IV DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................7





  

KATA PENGANTAR


              Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “KEHAMILAN DENGAN PENYAKIT RUBELLA
Makalah ini berisikan tentang pelayanan asuhan yang diberikan pada ibu hamil serta berbagai macam masalah yang timbul serta edukasi yang harus diberikan. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan penyakit rubella.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.




Penyusun.


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Rubella dan Kehamilan Di Indonesia, akhir-akhir ini mulai merebak kembali penyakit yang namanya Rubella. Dulu, dikatakan bahwa penyakit ini sudah semakin menurun angka kejadiannya di Indonesia. Namun, di Bogor bulan Juni 2008 ditemukan 108 anak positif terkena Rubella dan telah dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor.
Rubella atau yang sering disebut Campak Jerman ini adalah penyakit virus akut yang menyerang baik anak-anak maupun dewasa dengan gejala umum yang meliputi bercak kemerahan pada kulit, demam serta pembesaran kelenjar getah bening (lymphadenopathy). Gejala Bercak merah yang ditimbulkan biasanya mulai dari wajah lalu menyebar ke batang tubuh. Sedangkan kelenjar getah bening yang terlibat dan membesar biasanya kelenjar getah bening yang terletak di belakang telinga (postauricular), tengkuk (suboccipital) serta leher (cervical). Dibanding anak-anak, jika virus ini menyerang orang dewasa biasanya mengalami gejala yang lebih berat. Mungkin disertai radang selaput mata (conjunctivitis), pilek yang berat (coryza) dan juga radang sendi (arthritis). Radang sendi ini lebih sering terjadi pada wanita. Namun umumnya infeksi penyakit ini biasanya tidak menunjukan gejala klinis yang berarti. Gejala yang muncul hanya seperti lemas, tidak nafsu makan, demam sedikit. Virus ini menyebar lewat hubungan yang dekat (close contact) antar individu misalnya dengan orang yang tinggal serumah. Batuk dan bersin juga dapat membantu penyebaran virus ini jika orang tersebut sudah terjangkit.
Cegah sebelum hamil. Bagi ibu-ibu yang merencanakan kehamilan ada baiknya memeriksakan diri ke ahli kesehatan berkaitan dengan penyakit ini. Tes darah yang dapat menjadi petunjuk apakah Anda sudah kebal (imun) terhadap Rubella atau tidak. Jika dahulu pernah terjangkit virus ini atau pernah divaksin yang mengandung komponen virus ini, maka tubuh akan memberi respon dengan membentuk zat antibody untuk menghabisi virus tersebut. Zat antibody ini lah yang dapat menjadi patokan apakah tubuh Anda cukup poten untuk kebal terhadap virus Rubella. Biasanya, antibody dalam tubuh Anda akan dites beberapa kali. Jika jumlah antibody Anda tetap dalam beberapa kali tes tersebut, menunjukan infeksi terjadi sudah lama terjadi dan Anda boleh bernafas lega untuk  melanjutkan ke tahap kehamilan. Namun jika terjadi perubahan, mungkin Anda masih dalam keadaan terinfeksi. Anda dianjurkan melaksanakan pengobatan dahulu sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya.
Untuk itu kali ini akan dibahas mengenain kehamilan yang disertai dengan penyakit malaria.
B.     Tujuan
1.      Mengetahui arti dari rubella.
2.      Mengetahui gejala dari penyakit rubella.
3.      Mengetahui cara pencegahan penyakit rubella

                                                                     BAB II       
TINJAUAN PUSTAKA
I.                   Pengertian Rubella
Rubella (Campak Jerman) adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan infeksi kronik intrauterin, mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin. Rubella disebabkan oleh virus plemorfis yang dapat mengandung RNA. Virus ini di tularkan melalui droplet dari ibu hamil kepada janin.
Rubella yang sering disebut orang dengan Campak Jerman merupakan jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Rubella dapat menyerang siapa saja tidak pandang bulu. Bisa menyerang orang tua, remaja, anak – anak, bahkan bayi sekalipun. Sebenarnya Rubella ditemukan oleh Sir Norman Greg dari Eropa sejak tahun 1941, namun baru dapat disosialisasikan pada tahun 1962. Walaupun penderita Rubella tidak menampakkan gejala klinis 14-21 hari, namun virus ini sebetulnya telah berada di beberapa tempat misalnya tenggorokan, bulu hidung, air seni, dan kotoran manusia. Anak-anak biasanya sembuh lebih cepat dibandingkan orang dewasa. Virus ini menular lewat udara. Rubela juga biasanya ditularkan oleh ibu kepada bayinya, makanya disarankan untuk melakukan tes Rubela sebelum hamil. Bayi yang terkena virus Rubela selama di dalam kandungan beresiko cacat. Sering dijumpai apabila infeksi dijumpai pada kehamilan trimester I (30-50%). Anggota tubuh anak yang bisa menderita karena rubella:
1.      Mata (katarak, glaucoma, mikroftalmia)
  1. Jantung (Duktus arteriosus persisten, stenosis pulmonalis, septum terbuka)
  2. Alat pendengaran (tuli)
  3. Susunan syaraf pusat (meningoensefalitis, kebodohan)
Dapat pula terjadi hambatan pertumbuhan intra uterin, kelainan hematologik (termasuk trombositopenia dan anemia), hepatosplenomegalia dan ikterus, pneumonitis interstisialis kronika difusa, dan kelainan kromosom. Selain itu bayi dengan rubella bawaan selama beberapa bulan merupakan sumber infeksi bagi anak-anak dan orang dewasa lain.
1.      Waktu inkubasi
Virus Rubela memiliki waktu inkubasi 2 sampai dengan 3 minggu.
2.      Diagnosis
Diagnosis rubella tidak selalu mudah karena gejala-gejala kliniknya hampir sama dengan penyakit lain, kadang tidak jelas atau tidak ada sama sekali. Virus pada rubella sering mencapai dan merusak embrio dan fetus. Diagnosis pasti dapat dibuat dengan isolasi virus atau dengan ditemukannya kenaikan titer anti rubella dalam serum.
3.      Nilai titer antibody
a.       Imunitas 1:10 atau lebih
b.      Imunitas rendah < 1:10
c.       Indikasi adanya infeksi saat ini > 1:64
Apabila wanita hamil dalam trimester I menderita viremia, maka abortus buatan perlu dipertimbangkan. Setelah trimester I, kemungkinan cacat bawaan menjadi kurang yaitu 6,8% dalam trimester II dan 5,3% dalam trimester III.
II.                Tanda dan gejala pada penyakit rubella adalah:
a.       Demam ringan, pusing, mata merah.
b.      Sakit tenggorokan.
c.       Ruam kulit setelah demam turun (warna merah jambu).
d.      Kelenjar limfe membengkak.
e.       Persendian bengkak dan nyeri pada beberapa kasus.
f.       Fotofobia.
g.      Abortus spontan.
h.      Radang artritis atau ensefalitis.
i.        Pada ibu hamil kadang tanpa gejala.

III.             Isolasi
Dianjurkan selama diisolasi sekurang-kurangnya 4 hari setelah gejala bintik-bintik merah muncul.

IV.             Pencegahan Penularan Virus Rubella
Cara yang paling efektif untuk mencegah penularan virus rubella adalah dengan pemberian imunisasi. Saat ini imunisasi yang dapat diberikan untuk mencegah rubella adalah dengan pemberian vaksin MMR ( Measles, Mumps, Rubella). Imunisasi MMR pada usia 12 bulan dan 4 tahun. Vaksin rubella merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanak-kanak. Vaksin MMR diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.
Pemberian imunisasi MMR pada wanita usia reproduktif yang belum mempunyai antibodi terhadap virus rubella amatlah penting untuk mencegah terjadinya infeksi rubella kongenital pada janin. Setelah pemberian imunisai MMR, penundaan kehamilan harus dilakukan selama 3 bulan. Vaksinasi sebaiknya tidak diberikan ketika ibu sedang hamil atau kepada orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan akibat kanker, terapi kortikosteroid maupun terapi penyinaran.

V.                Dampak Pada Kehamilan
a.       Insidensi anomaly congenital : bulan pertama 50 %, bulan kedua 25 %, bulan ketiga 10 % dan bulan keempat 4%. Pemaparan pada bulan pertama dapat menyebabkan malformasi jantung, mata, telinga atau otak. Pemaparan bulan ke empat : infeksi sistemik, retardasi pertumbuhan intrauterin.
b.      Infeksi rubella koneital dapat menyebabkan sindrom rubella kongenital yang terdiri atas hal-hal berikut ini:
1.      Pertumbuhan janin yang terhambat (merupaka kondisi yang paling sering terjadi).
2.      Katarak yang dapat terjadi pada satu atau kedua mata. Katarak adalah  pemutihan lensa mata sehingga mengakibatkan kebutaan menetap. Kelainan katarak ini biasanya disertai dengan bola mata yang kecil.
3.      Kelainan jantung bawaan.
4.      Hilang fungsi pendengaran akibat proses infeksi yang terjadi pada sarafpendengaran.
5.      Radang otak dan selaput otak.



VI.             Pengobatan Infeksi Rubella
Tidak ada obat spesifik untuk mengobati infeksi virus rubella. Obat yang diberikan biasanya bersifat untuk meringankan gejala yang timbul. Hanya saja pada anak-anak dan orang dewasa, gejala-gejala yang timbul adalah sangat ringan. Bayi yang lahir dengan sindrom rubella kongenital, biasanya harus ditangani secara saksama oleh para ahli. Semakin banyak kelainan bawaan yang diderita  akibat infeksi kongenital semakin besar pula pengaruhnya pada proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Biasanya infeksi rubella konginetal dipastikan dengan pemeriksaan serologi segera setelah bayi lahir, yaitu terdeteksinya IgM rubella pada darah bayi.

VII.          Pemeriksaan Laboratorium
1.      Anti-Rubella IgM dan IgG, aviditas IgG bila perlu
2.      Pemeriksaan penyaring (skrinig)dilakukan pada saat ibu merencanakan kehamilan, awal kehamilan (minggu 1 – 17) ,wanita hamil yang dicurigai kontak dengan virus atau terdapat gejala klinis.

VIII.       Hasil dan Tindak Lanjut
1.      IgG (+) : sudah pernah terinfeksi dimasa lalu sehingga sudal kebal terhadap rubella. Tidak diperlukan pemeriksaan lanjut, sampai dengan kehamilan berikut.
2.      IgG (-) , IgM (-)/(+) : periksa ulang 1-4 minggu kemudian jika hasil tetap IgG (-), IgM (-) berarti belum pernah terinfeksi, oleh karena itu, hindari sumber infeksi dan lakukan vaksinasi jika kehamilan belum terjadi. Sementara itu, jika IgG (+) dan IgM (+) berarti infeksi baru terjadi pertama kali. Jika IgG (-) dan IgM (+)berarti IgM tidak spesifik, dan belum pernah terinfeksi. Oleh karena itu lakukan tindakan preventif dan vaksinasi jika kehamilan belumterjadi.




Contoh Gambar Dari Penyakit Rubella :


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoZMa2ATcktEVbfyvoL22QO-apMfCP05riR1Euj0WJK44vZ-hpa0gFMblvIYDeuDsyM8pYG_5ryWtJbpNgKA2mfqICkUg-5Eahl8Ae3-Pzb3-3yf9eeLC7oZ6KPiui2DJEl4pERrcpb15L/s1600/DIS9051.jpeg

BAB III
TIJAUAN KASUS


            Tanggal 27 februari 2013 seorang perempuan G1P0A0  umur 24 tahun datang ke bidan Praktik Mandiri dengan keluhan kepala pusing, demam menggigil, berkeringat, sakit kepala, hilang nafsu makan, sakit pada persendian. Klien merasa cemas karena timbul bintik-bintik merah di bagian seluruh tubuh. Hasil pemeriksaan menunjukkan klienhamil UK 25 minggu 4 hari, KU lemah, TD 90/70 mmHg.Hb. 12gr%. Perut teraba tegang. Pola konsumsi cukup bagus, klien biasa mengkonsumsi sayuran dan buah. Makan 3x/hari dengan porsi sedang.
















ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL DENGAN RUBELLA

1.       Pengkajian/Pengumpulan Data
Tanggal                       : 27 februari 2013                           Pukul/Jam                    :10.00 WIB

A.    Anamnesa (Data Subjektif )
1.      Biodata/Identitas
Nama Klien                 : Ny. C                                    Nama Suami                : Tn. A
Umur                           : 24 tahun                    Umur                           : 33 tahun       
Suku/kebangsaan        : Jawa/Indonesia         Suku/kebangsaan        : Jawa/Indonesia
Agama                         : Islam                         Agama                         : islam
Pendidikan                  : S1- Ekonomi             Pendidikan                  : S2- Ekonomi
Pekerjaan                     : Pegawai Bank           Pekerjaan                     : Wiraswasta
Alamat Rumah            : Jl. Kandangan           Alamat Rumah            : Jl. Kandangan
Rt/Rw : 03/07                                                   Rt/Rw : 03/07
2.      Anamnesa ( Data Subjektif )
Alasan datang ke bidan :
a.       Keluhan Utama :
Ibu mengeluh demam menggigil, berkeringat, sakit kepala, hilang nafsu makan, sakit pada persendian, danterdapat bintik-bintik merah dibagian seluruh tubuh.
b.      Riwayat Kesehatan :
1.      Riwayat kesehatan sekarang         : Tidak sedang menderita penyakit hipertensi,
DM, Jantung, yang dirasakan ibu saat ini adalah
Demam tinggi,Berkeringat, sakit kepala dan
sakit padapersendian.
2.      Riwayat penyakit menurun           : Tidak ada
3.      Riwayat penyakit keluarga           : Tidak ada ada riwayat penyakit hipertensi,                                                       DM, Jantung.
c.       Riwayat kehamilan sekarang  :
HPHT : 28 september 2012 ,HPL 4 agustus 2013-02-28
TFU                                                           : 26 cm
Gerakan janin                                            : terasa gerakan janin pada usia 16 minggu
Tanda bahaya dan penyulit kehamilan      : tidak ada
Obat-obatan yang dikonsumsi                  : tablet Fe dan asam folat
Kebiasaan ibu/keluarga
a.       Merokok          : tidak ada
b.      Narkoba          : tidak ada
c.       Alkohol           : tidak ada
d.      Minum jamu    : tidak ada
d.      Riwayat obstetric        :
Menarche              : 12 tahun
Siklus                    : ± 28 hari
Lama                     : ± 6 hari
Banyanya darah    : 2-3 kali ganti pembalut per hari.
Bau                        : amis
Warna                    : merah
Konsistensi            : encer
Dismenorea           : tidak ada
Flour albus            : menjelang menstruasi dan pertengahan siklus.
-          HPHT 28 september 2012.
e.       Pola kebutuhan :
1.      Nutrisi
a.       Makan
Sebelum hamil
Makan                         : 3x / hari teratur
Bahan makanan           : nasi , telur , daging, tempe, tahu dan buah-buahan.
Alergi makanan           : tidak ada
Makanan pantang        : tidak ada
Perubahan setelah hamil adalah hanya frekuensi makan menjadi 2x sehari.
b.      Minum
Sebelum hamil
Banyaknya minum      : 6-8 gelas per hari
Jenis minuman : air putih, susu
Perubahan setelah hamil adalah frekuensi minum menjadi 8-10 gelas per hari.
2.      Eliminasi
a.       BAK
Sebelum hamil
Frekuensi BAK           : 6-7 kali sehari
Warna              : kuning jernih
Bau                  : khas urine
Keluhan           : tidak ada
Perubahan setelah hamil adalah frekuensi BAK menjadi 7-9 x per hari
b.      BAB
Sebelum hamil
Frekuensi BAB           : 1x sehari
Konsistensi                  : lunak
Keluhan                       : tidak ada
Perubahan setelah hamil tidak ada sama seperti sebelum hamil.
3.      Personal hygiene
Mandi                                : 2 kali/hari
Menggosok gigi                : 2 kali/hari
Membersihkan genetalia   : sesudah  BAK dan BAB.
Ganti pakaian                    : 2x sehari
Ganti pakaian dalam         : 2x sehari
f.       Data Psikologis
1.      Kelahiran Anak diharapkan/ tidak                 : kelahiran anak diharapkan
2.      Saudara terdekat siapa                                   : ibu mertua
3.      Rencana yang merawat bayinya                    : ibu sendiri
4.      Dukungan dari keluarga                                 : ada
g.      Data Sosial
1.      Ibu tinggal serumah dengan                           : Suami
2.      Hubungan ibu dengan keluarga                     : keluarga dekat
3.      Kegiatan social yang diikuti ibu                    : tidak ada
       
3.      Pemeriksaan Fisik ( Data Objektife)
a.       Keadaan Umum    :  lemah
TD                         : 90/70 mmhg
Nadi                      : 85x/ menit
Kesadaran             : CM
Suhu                      : 38,5 ° C
Respirasi                : 24x/ menit
BB                         : 60 kg
TB                         : 160 cm
b.      Pemeriksaan Fisik :
1.      Kepala
Bentuk                        : Simetris, tidak ada benjolan.
Rambut           : Bersih, tidak ada ketombe
2.      Muka  
Mata                : Konjungtiva merah pucat, sclera putih, tidak ada secret, nyeri
tekan.
Hidung            : Simetris, tidak ada polip
Mulut              : Tidak ada sariawan dan caries gigi, bibir kering dan pucat.
Telinga            : Simetris, tidak ada secret
Kulit                : kering dan munculbintik-bintik merah di seluruh tubuh.
3. Leher                : Simetris, ada pembesaran kelenjar limfe dan tiroid.
4. Dada   
Bentuk             : Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada bunyi tambahan.
Payudara         : puting susu menonjol, kolostrum belum keluar, tidak ada massa.
5. Abdomen         :
Kontraksi                                                         : 2 – 3 x/ 10 menit durasi 30 detik
Kandung kemih                                               : penuh
Riwayat bekas operasi/luka                             : tidak ada
Garis linea nigra dan strie gravidarum            : ada
Pemeriksaan leopod    :
-          Leopod I
TFU 26 cm, bagian fundus teraba lunak dan tidak melenting.
-          Leopod II
bagian kanan teraba keras memanjang (puka)
-          Leopod III
Bagian bawah teraba keras dan melenting (preskep)
-          Leopod IV
Kepala belum masuk panggul
Djj : 135x/menit
TBJ : 2170 gram
6.      Genetalia
Varises                                   : tidak ada varises
Oedem                                   : tidak odem
Hemoroid                               : tidak ada
Pembesaran kelenja bartolini  : tidak ada
7. Ekstremitas                  : Tidak ada odema, tidak ada varises dan  mampu
Bergerak bebas.

4.      Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : Hb 12 gram %.

II.                Interpretasi Data Dasar
1.      Diagnosa Kebidanan :
Primigravida 24 th  umur kehamilan 25  minggu 4 hari dengan mengatasi masalah yang di derita oleh ibu.
2.      Masalah :
Ibu  tidak mengetahui penyebab keluhan yang dirasakannya dan cara     mengatasinya.
3.      Kebutuhan :
KIE tentang penyebab keluhan dan cara mengatasinya.

III.             Identifikasi Masalah Potensial
Rubella yang tidak teratasi bisa membuat janin cacat ataupun keguguran

IV.             Identifikasi Tindakan Segera
Tanggal 27 februari 2013         Jam 10.15 WIB.
a.       Mandiri
Mengurangi rasa cemas pada ibu dan keluarga, dan memberikan obat turun panas
b.      Kolaborasi
Test darah serologi antigen Rubella di laboratorium
c.       Merujuk
Merujuk ke RS
      
V.                Merencanakan Asuhan Kebidanan
Tanggal 27 februari 2013        Jam      :  10.20 WIB.
a.       Beritahu ibu dan keluarga tentang keluhan yang dirasakan oleh ibu.
b.      Beri KIE singkat tentang penyakit rubella pada ibu dan keluarga.
c.       Beritahu ibu dan keluarga bahwa untuk memastikan ibu menderita penyakit rubeella atau tidak ibu harus menjalani tes laboratorium di rumah sakit.
d.      Beritahu keluarga untuk merujuk ibu ke RS untuk mendapatkan penangan penyakit Rubella dengan segera.
e.       Dampingi ibu pada saat dirujuk.
f.       Anjurkan ibu untuk tetap makan dan minum untuk masukan nutrisi dalam tubuh.
g.      Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal 29 februari 2013 setelah melakukan pemeriksaan lab di rumah sakit.

VI.             Pelaksanaan
Tanggal 27 februari 2013                    Jam : 10.30 WIB
a.       Memberitahu ibu dan keluarga bahwa keluhan yang dirasakan seperti demam menggigil, berkeringat, sakit kepala, nyeri tekan pada mata dan bintik-bintik merah pada seluruh tubuh merupakan gejala penyakit campak/Rubella.
b.      Memberi KIE singkat tentang penyakit rubella pada ibu dan keluarga. Menjelaskan bahwa Rubella merupakan virus yang menyebar melalui udara namun virus ini sebetulnya telah berada di beberapa tempat misalnya tenggorokan, bulu hidung, air seni, dan kotoran manusia sebelum akhirnya menginfeksi tubuh. Namun penyakit ini apabali menginfeksi pada keadaan hamil trimester II atau III kemungkinan cacat yang terjadi pada janin semakin berkurang sehingga ibu dan keluarga tidak perlu khawatir asal penanganan sakit ibu diatasi dengan baik.
c.       Memberitahu ibu dan keluarga bahwa untuk memastikan ibu menderita penyakit rubella atau tidak ibu harus menjalani tes laboratorium di rumah sakit.
d.      Memberitahu keluarga untuk merujuk ibu ke RS untuk mendapatkan penangan penyakit Rubella dengan segera.
e.       Mendampingi ibu pada saat dirujuk.
f.       Menganjurkan ibu untuk tetap makan dan minum untuk masukan nutrisi dalam tubuh.
g.      Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal 29 februari 2013 setelah melakukan pemeriksaan lab di rumah sakit.

VII.          Evaluasi
Tanggal 27 februari 2013                    Jam : 14.00  WIB
a.       Ibu dan keluarga sedikit cemas mendengar penjelasan dari bidan.
b.      Ibu dan keluarga mengerti penjelasan bidan.
c.       Ibu dan keluarga bersedia melakukan tes laboratorium di rumah sakit.
d.      Keluarga bersedia untuk merujuk ibu ke RS.
e.       Ibu menyepakati kunjungan ulang setelah melakukan pemeriksaan lab di RS.





BAB IV
PENUTUP

Rubella (Campak Jerman) adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan infeksi kronik intrauterin, mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin. Rubella disebabkan oleh virus plemorfis yang dapat mengandung RNA. Virus ini di tularkan melalui droplet dari ibu hamil kepada janin.
Pemberian imunisasi MMR pada wanita usia reproduktif yang belum mempunyai antibodi terhadap virus rubella amatlah penting untuk mencegah terjadinya infeksi rubella kongenital pada janin. Setelah pemberian imunisai MMR, penundaan kehamilan harus dilakukan selama 3 bulan. Vaksinasi sebaiknya tidak diberikan ketika ibu sedang hamil atau kepada orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan akibat kanker, terapi kortikosteroid maupun terapi penyinaran.


Bagi pemerintah  sebaiknya sering mengadakan sosialisasi khususnya pada ibu hamil dan bayi baru lahir pada masyarakat mengenai kesehatan  baik untuk ibu hamil dan bayi baru lahir untuk mencegah dan mengurangi AKI.
Bagi masyarakat umum  sebaiknya berusaha  mengerti dan  memahami  apa dan bagaimana cara yang baik untuk mengasuh bayi baru lahir dan  mengetahui nutrisi apa saja yang sangat dibutuhkan untuk bayi dan ibu.



DAFTAR PUSTAKA
a.       Fadlun, Ahmad Ferianto. 2012 . Askeb Patologis . Jakarta . Salemba.
b.      Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta. Pustaka Belajar.
c.       Bag.Obgin FK Unpad. 2004. Obstetri Patologi. Bandung.
d.      Bobak.lowdermilk.jensen.2005. Obstetri nursing. Alih bahasa : maria a. Wijayarini,peter – anugrah. Edisi ke-4. Jakarta.