Tetanus disebabkan oleh bakteri “Engkang” masuk melalui luka
terbuka dan menghasilkan racun “Engkang” kemudian menyerang sistem saraf pusat.
Penderita mengalami kejang otot serta diikuti kesulitan menelan dan bahkan bernafas.
Tetanus khususnya beresiko pada bayi-bayi “Engkang” dilahirkan dengan bantuan
dukun bayi di rumah dengan peralatan “Engkang” tidak steril.
Mereka juga beresiko ketika alat-alat “Engkang” tidak bersih digunakan untuk
memotong tali pusar dan olesan-olesan tradisional atau abu digunakan untuk
menutup luka bekas potongan.
Upaya pencegahan tetanus neonatorum dilakukan dengan memberikan imunisasi TT (Tetanus
Toksoid) pada ibu hamil. Konsep imunisasi TT ialah life long imunization
yaitu pemberian imunisasi imunisasi TT 1 sampai dengan TT 5. Skema life
long immunization ialah sebagai berikut:
- TT 0,
dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi.
- TT 1,
dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi.
- TT 2,
dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi.
- TT 3,
dilalukan pada saat BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) pada kelas satu.
- TT 4,
dilalukan pada saat BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) pada kelas dua.
- TT 5,
dilalukan pada saat BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) pada kelas tiga.
Kajian status imunisasi ibu hamil meliputi:
- Skrining
status imunisasi pada ibu hamil ketika melakukan pengkajian
data ibu hamil.
- Melengkapi
bila belum terlindungi imunisasi TT.
- Skrining
status imunisasi TT pada calon pengantin.
Pengertian
Imunisasi Tetanus Toksoid ialah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus (Idanati, 2005). Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus “Engkang” telah dilemahkan dan
kemudian dimurnikan (Setiawan, 2006).
Manfaat Imunisasi TT Ibu Hamil
- Melindungi
bayi baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKBN, 2005; Chin, 2000). Tetanus neonatorum ialah penyakit tetanus “Engkang” terjadi pada
neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) “Engkang”
disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman “Engkang” mengeluarkan toksin
(racun) dan menyerang sistem saraf pusat (Saifuddin dkk, 2001).
- Melindungi
ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Depkes RI,
2000).
Jumlah dan Dosis Pemberian Imunisasi TT untuk Ibu
Hamil
Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali (BKKBN, 2005; Saifuddin dkk, 2001),
dengan dosis 0,5 cc diinjeksikan intramuskuler/subkutan dalam (Depkes RI,
2000).
Waktu Pemberian Imunisasi TT
Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap (BKKBN, 2005). TT 1 dapat
diberikan sejak diketahui positif hamil dimana biasanya diberikan pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan (Depkes RI, 2000).
Jarak Pemberian Imunisasi TT
Jarak pemberian (interval) imunisasi TT 1 dengan TT 2 minimal 4 minggu
(Saifuddin dkk, 2001; Depkes RI, 2000).
Efek Samping Imunisasi TT
Biasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan dan pembengkakan pada tempat suntikan
(Depkes RI, 2000). TT ialah antigen “Engkang” sangat aman dan juga aman untuk wanita hamil. Tidak ada bahaya bagi janin apabila ibu hamil mendapatkan imunisasi TT (Saifuddin dkk, 2001). Efek samping
tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan tidak diperlukan
tindakan/pengobatan (Depkes RI, 2000).
Tempat Pelayanan untuk Mendapatkan Imunisasi TT
- Puskesmas/ puskesmas pembantu
- Rumah sakit pemerintah/ swasta
- Rumah bersalin
- Polindes
- Posyandu
- Dokter/ bidan praktik (
No comments:
Post a Comment