Menghitung masa subur atau menghitung ovulasi sangatlah penting maknanya bagi perempuan, baik yang kepingin hamil atau menghindari kehamilan. Masa subur atau ovulasi ialah suatu masa dalam siklus menstruasi perempuan dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi. Apabila perempuan tersebut melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi maka kemungkinan terjadi kehamilan.Hormon yang mempengaruhi siklus menstruasi ialah hormon seks perempuan yaitu estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini menyebabkan perubahan fisiologis pada tubuh perempuan. Perubahan tersebut dapat dilihat melalui beberapa indikator
klinis seperti:
- Perubahan suhu basal tubuh.
- Perubahan sekresi lendir leher rahim (servik).
- Perubahan pada servik.
- Panjangnya siklus menstruasi (metode kalender).
- Indikator minor kesuburan seperti nyeri perut dan perubahan payudara.
- Menilai waktu terjadinya ovulasi.
- Memprediksikan hari-hari subur yang maksimum.
- Mengoptimalkan waktu untuk hubungan seksual guna mendapatkan kehamilan.
- Membantu mengidentifikasi masalah infertilitas.
Seorang perempuan mendapat haid mulai tanggal 9 Maret. Tanggal 9 Maret ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 Maret dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24 Maret. Jadi masa subur yaitu sejak tanggal 20 Maret hingga tanggal 24 Maret.
Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
Rumus :
Hari pertama
Rumus :
Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18
Hari terakhir
Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11
Seorang perempuan mendapat haid dengan siklus terpendek 25 hari dan siklus terpanjang 30 hari (mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya).
Langkah 1 : 25 – 18 = 7
Langkah 2 : 30 – 11 = 19
Jadi masa suburnya ialah mulai hari ke-7 sampai hari ke-19.
Jadi masa suburnya ialah mulai hari ke-7 sampai hari ke-19.
Lendir servik pada masa subur seperti daun pakis.
Manfaat Masa Subur
Masa subur dapat digunakan untuk merencanakan kehamilan maupun menghindari kehamilan (KB alamiah). Beberapa manfaat mengetahui masa subur antara lain:
Menentukan Masa Subur
Menghitung masa subur dapat diketahui dengan cara melihat
dari perubahan periode menstruasi, perubahan pada lendir servik maupun perubahan pada suhu basal tubuh.
Perubahan Periode Menstruasi
Cara menghitung masa subur atau menghitung ovulasi melalui periode menstruasi dikatakan efektif apabila siklus
menstruasinya normal yaitu 21-35 hari. Adapula ahli yang
berpendapat antara 22-35 hari. Sehingga sel telur keluar pada pertengahan siklus, sekitar hari ke 14
sampai ke 16 dihitung dari hari pertama menstruasi. Pendapat dari dr. Knaus bahwa ovulasi terjadi tepat 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Sedangkan dr. Ogino
berpendapat bahwa ovulasi tidak selalu terjadi tepat 14 hari
sebelum menstruasi, tetapi dapat terjadi antara 12
atau 16 hari sebelum menstruasi berikutnya.
Bila haid teratur (28 hari)
Pendapat lain mengatakan hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1 dan masa subur ialah hari ke-12 hingga hari ke- 16
dalam siklus haid.
Contoh:
Bila haid tidak teratur
Contoh:
Perubahan Lendir Servik
Menghitung masa subur atau menghitung ovulasi melalui perubahan lendir servik dapat diamati dengan merasakan perubahan rasa pada vulva sepanjang hari dan melihat langsung lendir pada waktu
tertentu kemudian dicatat paa malam harinya. Pemeriksaan lendir servik menggunakan jari tangan atau tisu
di luar vagina dan perhatikan perubahan perasaan kering-basah. Perubahan lendir servik dapat dikaburkan dengan adanya cairan sperma, spermisida atau infeksi vagina.
Perubahan Suhu Basal Tubuh
Menghitung masa subur atau menghitung ovulasi dapat pula dilakukan dengan
mengukur perubahan suhu basal tubuh. Suhu basal tubuh ialah suhu terendah yang dicapai
oleh tubuh selama istirahat atau dalam keadaan istirahat (tidur). Pengukuran suhu basal dilakukan
pada pagi hari segera setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas lainnya.
Perubahan atau peningkatan suhu basal tubuh pada masa subur terjadi karena hormon progesteron. Peningkatan suhu basal tubuh pada masa subur berkisar 0,2-0,5 derajat Celcius,
dimulai 1-2 hari setelah ovulasi. Suhu basal tubuh diukur dengan alat yang berupa
termometer basal. Termometer basal ini dapat digunakan secara oral, per vagina, atau melalui dubur dan ditempatkan pada lokasi serta
waktu yang sama selama 5 menit.
No comments:
Post a Comment