BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Anemia dalam
kehamilan merupakan suatu masalah
kesehatan masyarakat di negara berkembang. Menurut WHO 1992 diperkiralkan 18 %
wanita yang tinggal dinegara industri mengalami anemia, dan dinegara berkembang
jumlah itu meningkat hingga 56 %. Misalnya di Indonesia kejadian anemia 74 %,
India 88 %, Papua Nugini 94 %, dll. Sedangkan dinegara industri, seperti United
Kingdom kejadian anemia 19 %, Jerman 15 %, China 13 %.
Anemia pada
kehamilan merupakan penyebab tidak
langsung AKI Target Indonesia Sehat 2010 adalah penurunan angka kematian ibu
125/100.000 kelahiran hidup.
Anemia merupakan gangguan medis yang paling umum ditemui pada masa hamil,
mempengaruhi sekurang-kurangnya 20% wanita hamil. Sampai saat ini anemia dan
kehamian di Indonesia tinggi yaitu,63,5% sedangkan di Amerika hanya 6%. Kekurangan
gizi dan perhatian yang kurang terhadap ibu hamil merupakan predisposisi anemia
defisiensi ibu hamil di Indonesia.
Menurut WHO40% kematian ibu dinegara berkembang berkaitan dengan
anemia dalam kehamilan, kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi.
Kebutuhan ibu selama kehamilan adalah
800 mg besi,diantaranya 300 mg untuk janin
plasenta 500 mg untuk pertambahan
erotrosit ibu. Dengan demikian ibu membutuhan tambahan sekitar 2-3 mg besi/hari.
B.
TUJUAN.
1.
Untuk mengetahui tentang anemia
pada kehamilan.
2.
Untuk mengetahui bahaya-bahaya
pada anemia kehamilan.
3.
Dapat melakuan Askeb pada
kehamilan dengan Anemia
4.
Dapat melakukan pengkajian pada
ibu hamil dengan Anemia
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
Anemia pada kehamilan
Anemia adalah kondisi
dimana sel darah merah menurun atau
menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan
organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi
berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin
kurang dari 10,50 sampai dengan 11,00
gr.
Anemia pada wanita hamil jika kadar hemoglobin atau darah
merahnya kurang dari 10,00 gr%. Penyakit ini disebut anemia berat. Jika
hemoglobin < 6,00 gr% disebut anemia gravis. Jumlah hemoglobin wanita hamil
adalah 12,00-15,00 gr% dan hematokrit adalah 35,00-45,00%.
Pembagian anemia berdasarkan pemeriksaan hemoglobin yaitu,
Tidak anemia : Hb 11,00 gr%, Anemia ringan : Hb 9,00-10,00 gr%, Anemia sedang :
Hb 7,00-8,00 gr%, Anemia berat : Hb < 7,00 gr%.
Menurut WHO, kejadian anemia kehamilan berkisar 20 dan 89%
dengan menetapkan Hb 11 g% sebagai dasarnya .
B.
Etiologi Terjadinya Anemia penyebab
terjadinya anemia adalah:
1.
Kurang Gizi (Mal Nutrisi)
Disebabkan karena
kurang nutrisi kemungkinan menderita anemia.
2.
Kurang Zat Besi Dalam Diet.
Diet
berpantangan telur daging, hati atau
ikan dapat membuka kemungkinan menderita anemia karena diet.
3.
Mal Absorsi
Penderita gangguan penyerapan zat besi dalam usus dapat menderita anemia. Bisa terjadi
karena gangguan pencernaan atau dikonsumsinya substansi penghambat seperti kopi, teh atau serat makanan tertentu tanpa asupan zat besi yang cukup.
4.
Kehilangan banyak darah
Persalinan yang
lalu, dan lain-lain Semakin sering seorang anemia mengalami kehamilan dan melahirkan
akan semakin banyak kehilangan zat besi dan akan menjadi anemia. Jika
cadangan zat besi minimal, maka setiap
kehamian akan menguras persediaan zat besi tubuh dan akan menimbulkan anemia
pada kehamilan berikutnya.
5.
Penyakit-penyakit kronis
Penyakit-penyakit
kronis seperti: TBC Paru, Cacing usus dan Malaria dapat menyebabkan anemia.
C.
Tanda dan Gejala Anemia
Seseorang yang terkena Anemia
akan menimbulkan tanda-tanda dan gejala anemia seperti:
1.
Pucat pada kulit dan kunungtiva
sering pusing,mata berkunang-kunang, tatikardia, takipneo,hematomegalia
(pembesaran hati), spenomeglia (pembesaran lien)
2.
Sering terjadi kelelahan dan
kelemahan umum dapat merupakan satu-satunya gejala kapasitas oksigen.
3.
Tes Laboratorium
Hb<10,00 atau 11,00 gr%
D.
Klasifikasi Anemia
Klasifikasi anemia dalam kehamilan dapat dibagi menjadi :
1.
Anemia zat besi
Anemia dalam
kehamilan yang paling sering ialah anemia akibat kekurangan zat besi.
Kekurangan ini disebabkan karena kurang
masuknya unsur zat besi dalam makan. Gangguan reabsorbsi, dan penggunaan
terlalau banyaknya zat besi.
2.
Anemia Megaloblastik
Anemia
megaloblastik dalam kehamilan
disebabkan karena defisiensi asam folat.
3.
Anemia hipoplastik
Anemia pada wanita
yang disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah merah dimana etiologinya belum diketahui
dengan pasti kecuali sepsis, sinar rontgen racun dan obat-obatan.
4.
Anemia Hemolitik
Anemia yang
disebabkan karena pengancuran
sel darah merah berlangsung lebih cepat, yaitu penyakit malaria.
E.
Perubahan Fisiologi anemia kehamilan.
Volume plasma maternal meningkat
secara bertahap sebanyak 50 %, atau sekitar 1200 ml pada saat cukup bulan.
Peningkatan SDM total adalah sekitar 25 % atau kira – kira 300 ml. Hemodilusi
relatif ini menyebabkan penurunan konsentrasi Hb yang mencapai titik terendah
pada trimester kedua kehamilan dan meningkat kembali pada trimester ketiga.
Perubahan ini bukanlah perubahan patologis tetapi merupakan perubahan
fisiologis kehamilan yang diperlukan untuk perkembangan janin. Pada saat ibu
dengan konsentrasi hemoglobinnya sangat rendah atau sangat tinggi akan
meningkatkan insiden BBLR dan kelahiran prematur ( Rasmussen 2001 ). Karena
kadar Hb yang rendah akan mempengaruhi kemampuan sistem maternal untuk
memindahkan oksigen dan nutrisi yang cukup ke janin, sedangkan kadar Hb yang
tinggi dianggap mencerminkan ekspansi volume plasma yang buruk seperti pada
kondisi patologis, misalnya pre- eklamsia
F.
Patofisiologi
Darah bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut hidremia atau
hipervolemia, akan tetapi bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan dengan
bertambahnya plasma, sehingga
pengenceran darah. Pertambahan tersebut berbanding plasma 30,00%, sel darah
merah 18,00% dan Hemoglobin 19,00%. Tetapi pembentukan sel darah merah yang
terlalu lambat sehingga menyebabkan kekurangan sel darah merah atau anemia.
Pengenceran darah dianggap
penyesuaian diri secara fisiologi dalam
kehamilan dan bermanfaat bagi wanita, pertama pengenceran dapat meringankan beban jantung yang harus bekerja
lebih berat dalam masa kehamilan, karena
sebagai akibat hidremia cardiac output untuk meningkatkan kerja jantung lebih
ringan apabila viskositas rendah. Resistensi perifer berkurang, sehingga tekanan darah tidak
naik, kedua perdarahan waktu persalinan, banyaknya unsur besi yang hilang
lebih sedikit dibandingkan dengan apabila darah ibu tetap kental. Tetapi pengenceran darah yang tidak diikuti
pembentukan sel darah merah yang
seimbang dapat menyebabkan anemia.
Bertambahnya volume darah dalam kehamilan dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan 32 dan 36 minggu.
Bertambahnya volume darah dalam kehamilan dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan 32 dan 36 minggu.
G.
Pengaruh Anemia Terhadap Kehamilan
dan Janin.
Anemia sangatlah berpengaruh
terhadap kehamilan dan janin yaitu :
1.
Bahaya selama kehamilan dapat
terjadi abortus,persalinan prematuritas,hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim,hiperemesis
gravidarum, perdarahan anterpartum,dan ketuban pecah dini.
2.
Bahaya saat persalinan dapat
terjadinya gangguan His (kekuatan mengejan) kala pertama dan dua berlangsung
lama , terjadi partus terlantar, kala uri dapat diikuti retensio plasenta dan
perdarahan postpartum karena atonia uteri dan kala empat dapat
terjadi postpartum sekunder dan Antonia uteri.
3.
Pada kala nifas dapat terjadinya
subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan postpartum, pengeluaran Asi
berkurang,anemia kala nifas mudah terjadi infeksi mamae.
H.
Penatalakasanaan Anemia Kehamilan
Pencegahan dan terapi anemia pada
kehamilan berdasarkan klasifikasi anemia
adalah:
1.
Anemia zat besi
Saat hamil zat besi
dibutuhkan lebih banyak daripada saat tidak hamil. Pada kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk
meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin dan plasenta, kebutuhan zat besi pada setiap
trimester berbeda. Terutama pada trimester kedua dan ketiga wanita hamil
memerlukan zat besi dalam jumlah banyak, oleh karena itu pada trimester
kedua dan ketiga harus mendapatkan tambahan zat besi. Oleh karena itu
pencegahan anemia terutama di daerah-daerah dengan frekuensi kehamilan yang
tinggi sebaiknya wanita hamil diberi sulfas ferrossus atau glukonas ferrosus,
cukup 1 tablet sehari, selain itu wanita dinasihatkan pula untuk makan lebih banyak protein dan sayur-sayuran yang banyak mengandung mineral serta vitamin. Terapinya
adalah oral (pemberian ferro sulfat 60 mg / hari menaikkan kadar Hb 1,00 gr% dan kombinasi 60
mg besi + 500 mcg asam folat) dan parenteral (pemberian ferrum dextran sebanyak
1000 mg (20 ml) intravena atau 2 x 50 ml gr diberikan secara intramuskular pada
gluteus maksimus dapat meningkatkan Hb relatif lebih cepat yaitu 2,00 gr%
(dalam waktu 24 jam). Pemberian parentral zat besi mempunyai indikasi kepada
ibu hamil yang terkena anemia berat). Sebelum pemberian rencana parenteral
harus dilakukan test alergi sebanyak 0,50 cc / IC.
2.
Anemia megaloblastik.
Pencegahannya
adalah apabila pemberian zat besi tidak berhasil maka ditambah dengan asamfolat
adapun terapinya adalah asamfolat 15-30 mg/hari, vitamin B121.25mg/hari, sulfat
ferrosus 500mg/hari, pada kasus bert dn pengobatan per oral lambat sehingga
dapat diberikan transfuse darah.
3.
Anemia Hipoplastik
Anemia hopoplastik
ini dianggap komplikasi kehamilan dimana pengobatannya adalah tranfusi darah.
4.
Anemia hemolitik
Pengobatannya
adalah tranfusi darah.
BAB III
MANAJEMEN KEBIDANAN
Pada
Ny. R umur 25 tahun, G1P0A0 umur kehamilan 15 minggu mengeluh Sering
pusing, Mata berkunang – kunang, mudah lelah.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
Ny.R G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 15 MINGGU DENGAN ANEMIA
No Register : 13243546
Tempat : BPM Mandala
Hari/Tanggal : Rabu,
13 maret 2013
Jam : 09.00
I. PENGKAJIAN
A. Data subjektif
1. Identitas Istri Suami
Nama : Ny.R Tn.S
UmuR : 25 tahun 28 tahun
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Swasta
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Alamat : Jln. Darma Jln.
Darma
2.
Anamnesa
a. Alasan datang
pada kunjungan ulang ini Ibu mengatakan ingin memeriksa kehamilannya.
b. Keluhan Utama
Ibu mengatakan Sering pusing,
Mata berkunang – kunang, mudah lelah seiak 3 hari yang lalu.
c. Riwayat
menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus/lama : 28 hari
Banyaknya : ganti pembalut 2X sehari
Teratur : ya teratur
Keluhan : tidak ada
d. Riwayat
Kesehatan
1) Riwayat kesehatan dahulu.
Ibu mengatakan tidak sedang atau pernah menderita penyakit Jantung,
Hipertensi, Asma, TBC, Ginjal , DM
,Malari, HIV/AIDS.
2)
Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang atau pernah menderita penyakit Jantung, Hipertensi,
Asma, TBC, Ginjal , DM ,Malari,
HIV/AIDS.
3)
Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak sedang atau pernah menderita penyakit Jantung,
Hipertensi, Asma, TBC, Ginjal , DM
,Malari, HIV/AIDS.
e.
Riwayat Kehamilan,Persalinan,nifas yang
lalu
Ibu mengatakan belum pernah hamil
ataupun Abortus.
f.
Riwayat Kehamilan sekarang
Ibu mengatakan hamil yang ke 1 (G1P0A0)
HPHT :
29-november-2012
UK :
15 minggu
HPL :
5-September-2013
Ibu pernah mendapatkan imunisasi TT I
tanggal 13 –februari-2013
Ibu mengatakan tidak mengosomsi
obat-obatan dan jamu
Ibu tidak mempunyai kebiasaan ,Merokok, Narkoba dan
Alkohol.
g.
Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan
alat kontrasepsi jenis apapun.
h.
Pola Kebutuhan sehari-hari.
1)
Pola nutrisi
Sebelum hamil : ibu makan 3x
sehari,teratur,menu nasi,lauk,sayur
Minum 5-6 gelas sehari dengan air
putih,teh .
Selama Hamil : ibu makan 3-4x
sehari,teratur Menu, nasi,sayur(tidak
terlalusering) ,lauk, Minum 8-9 gelas sehari dengan
air Putih,susu dan teh.
2)
Pola eliminasi
Sebelum hamil : Bak 3xsehari,warna
kuning jernih,bau Khas
Bab
1xsehari,warna kuning,Bau
khas,Konsitensi Lunak tidak ada
keluhan.
Selama hamil
: Bak 4-5xsehari,warna kuning jernih
,Bau khas
Bab 2x
sehari, tidak teratur.
3)
Pola aktifitas
Sebelum hamil ibu masih mengerjakan
tugas rumah tangganya seperti : memasak, ,membereskan
rumah, ,mencuci baju, serta kadang-kadang kumpul dengan tetangga/keluarga.
Selama hamil
ibu masih mengerjakan tugas rumah tangganya dengan sedikit di bantu oleh suami. Seperti membereskan
rumah, memasak.
4)
Pola istirahat
Sebelum hamil
: Tidur siang 1 jam
Tidur malam
±8 jamil
Dan jika selesai
membereskan rumah atau mengerjakan pekerjaan rumah ibu istrahat sambiln
menonton TV.
Selama hamil
: Tidur siang±
2 jam
Tidur malam ± 9 jam.
Dan jika selesai
membereskan rumah atau mengerjakan pekerjaan rumah ibu istrahat sambiln
menonton TV
5)
Personal
hygine
Sebelum
hamil ibu mandi 2x sehari, keramas 3x seminggu, gosok gigi 2x sehari, ganti
baju 2x sehari, membersihkan alat genetalia setiap mandi
Selama hamil
ibu mandi 2x sehari, keramas 3x seminggu, gosok gigi 2x sehari, ganti baju 2x
sehari, membersihkan alat genetalia setiap mandi.
6)
Pola seksual
Ibu
mengatakan selama hamil 2x seminggu melakukan hubungan seksual.
7)
Data psikososial spiritual
Suami
dan keluarga sangat mendukung kehamilan
ibu saat ini
Pengambil
keputusan utama yaitu suami
Ibu dan keluarga taat menjalankan
ibadah
Budaya yang berhubungan dengan
kehamilan tidak ada.
B.
Data objektif.
1.
Pemeriksaan umum
a.
Kesadaran : composmentis
b.
Ku : baik
c.
TTV :
TD : 100/60 mmHg
R : 23x/menit
N : 96x/menit
S : 36,5˚C
d.
LILA : 24cm
e. BB sebelum hamil : 55kg selama hamil : 57kg.
2.
Pemeriksaan fisik
a.
Kepala : bersih, warna rambut hitam dan tidak mudah rontok
b.
Wajah : simetris,
tidak ada odema
c.
Mata : konjungtiva
pucat, sklera putih
d.
Hidung : tidak ada
polip
e.
Telinga : tidak ada sekret dan gangguan pendengaran
f.
Mulut : bersih tidak ada caries gigi, gusi tidak bengkak
g.
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, thyroid, dan vena jugularis
h.
Payudara : simetris,
tidak ada nyeri tekan, puting susu menonjol, areola hyperpigmentas
i.
Abdomen : tidak ada bekas operasi , pembesaran sesuai UK
Palpasi :
TFU 3 jari di atas simpisis balotemen positif .
j.
Genetalia : bersih , anus tidak ada hemeroid
k.
Ekstremitas :
1)
Ekstremitas atas : tidak ada
odema, warna kuku merah muda,
2)
Ekstremitas bawah : tidak ada odema, varises, reflek patela baik
l.
Pemeriksaan penunjang : Hb 10gr%.
II.
INTERPRESTASI DATA
A.
Diagnosa
Ny.R G1P0A0, umur kehamilan 15 minggu,dengan Anemia
Ringan.
DS. Ibu mengatakan umur 25 tahun
Ibu mengatakan ini kehamilan pertama
dan belum pernah keguguran.
Ibu mengatakan Sering pusing, Mata berkunang –
kunang, mudah lelah.
DO.
1. TTV
TD : 100/60 mmHg
R : 23x/menit
N : 96x/menit
S : 36,5˚C
Terdapat konjungtiva pucat
HB : 10 gr%
B.
Masalah
Ibu mengatakan Sering pusing,
Mata berkunang – kunang, mudah lelah.
C. Kebutuhan
1. KIE
tentang kebutuhan zat besi ibu hamil.
2. KIE tentang
kebutuhan Nutrisi ibu hamil.
III.
MENENTUKAN DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
1.
Terjadinya Anemia berat
2.
Terjadinya abortus
IV.
IDENTIFIKASI
TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V.
PERENCANAAN
Tanggal 13-maret-2013 jam 09.15 WIB
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2. KIE tentang
kebutuhan zat besi ibu hami.
3. KIE tentang kebutuhan
nutrisi ibu hamil
4. Anjurkan ibu untuk beristirahat.
5. berikan tablet Fe
6. Beri jadwal kunjungan ulang selanjutnya
VI.
PELAKSANAA
Tanggal 13-maret-2013 jam 09.30 WIB
1.
Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan : TD: 100/60
mmHg R23x/menit
N 96x/menit S ,36,5˚C, HB 10gr% TFU 3 jari diatas simfisis.
2.
KIE tentang kebutuhan
zat besi ibu hamil : bahwa zat
besi adalah suplement darah yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil dan wajib mengosumsi tablet zat
besi untuk mencegah anemia selama kehamilan. Tablet fe diberikan sebanyak 90
tablet selama kehamilan,diminum 1xsehari
menjelang tidur diminum dengan air jeruk atau putih untuk membantu penyerapan
zat besi dan jangan diminum menggunakan ai teh karna menghambat penyerapan zat
besi.
3.
KIE tentang nutrisi ibu hamil : selama
hamil ibu disarankan makan dengan gizi
seimbang yang banyak mengandung protein dan zat besi seperti sayuran hijau (kangkung,daun singkok,dan bayam,daging ,susu
dan telur.
4.
Mengnjurkan ibu untuk beristirahat :
selama hamil ibu tidak boleh melakukan aktifitas yang berat diusahakan pekerjan
rumah dapat dibantu oleh suami atau anggota keluarga lainnya.
5.
Memberikan ibu Tablet Fe.
6.
Membri jadwal kunjugan ulang ANC agar
kondisi ibu dan janin terpantau tangggal 27-maret-2013.
VII.
EVALUASI
1.
Ibu mengetahui dan memahami tentang
hasil pemeriksaan.
2.
Ibu mengerti dan memahami tentang
kebutuhan zat besi ibu hamil
3.
Ibu mengerti dan memahami tentang
kebutuhan nutisi ibu hamil
4.
Ibu mengerti dan memahami tentang pola
istrahat yang baik.
5.
Ibu bersedia untuk meminum tablef
Fe .
6.
Ibu menyepakati kunjungan ulang
selanjutnya tanggal 27-maret-2013
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah
menurun atau menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen
untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama
kehamilan, dan dimana kondisi ibu
mengalami kekurangan zat besi .
B. Saran
Dalam
menanggulangi penyakit anemia
pada ibu hamil sangat penting dilakukan secara cermat dan efesiensi pada
situasi yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Varney H, 2006, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Jakarta : EGC
Prawirohardjo sarwono,2010,Buku acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan maternal dan Neonatal,Jakarta
Marmi,2011,Asuhan Kebidanan Patologi,Yogyakarta : Pustaka
pelajar
Nugroho Taufan,2012,Patologi kebidanan,Yogyakarta : Nuha
Medika
Manuaba,2005,Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB,Jakarta:
EGC
Evaluasi
Oksis Bela :
1.
seharusnya kalo ibu hamil dengan anemia itu kukunya bukan berwarna merah muda tetpi akan berwarna
Pucat.
2.
Kenapa tindakan segeranya haru
kolaborasi dengan dokter bukankah itu hanya anemia ringan dan umur kehamilan
masih muda seharusnya tidak usah dilakukan kolaborasi dengan dokter.
Indri
1.
Seharusnya pada kunjungan ulang TT2 harus dilakukan karena sudah pas 1
bulan jangka untuk dilakukannyaTT2 lagi.
2.
TFU itu bukan dimasukan kedalam
pemeriksaan leopod..